Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Pendidikan yang Humanis
23 Mei 2021 6:32 WIB
Tulisan dari Asep Totoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Berikut disarikan batasan dari beberapa ahli dan literatur berkaitan pendidikan dan pembelajaran. Pendidikan secara umum dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang bermakna sebagai usaha untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi bawaan, baik jasmani maupun rohani, sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan kebudayaan.
ADVERTISEMENT
Pendidikan dalam arti yang sempit dapat berarti pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga tempat mendidik, agar mempunyai kemampuan kognitif, dan kesiapan mental yang sempurna dan berkesadaran maju yang berguna bagi mereka untuk terjun ke masyarakat, menjalin hubungan sosial, dan memikul tanggung jawab mereka sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial.
Pembelajaran merupakan salah satu proses dalam menjalankan pendidikan, terdapat tiga lingkup komponen dalam membentuk pembelajaran, yaitu kurikulum, merupakan materi yang akan diajarkan, selanjutnya proses yang menggambarkan bagaimana materi yang akan diajarkan, terakhir produk yaitu hasil dari proses pembelajaran. Instrumen untuk tercapainya tujuan pendidikan adalah kurikulum, kurikulum merupakan pedoman pelaksanaan pembelajaran pada semua jenis tingkat pembelajaran, dengan adanya kurikulum pembelajaran akan terstruktur sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, guru memiliki peran penting dalam menentukan keberhasilan seorang siswa melalui proses pembelajaran, di mana guru harus menciptakan pembelajaran yang kreatif, inovatif, menyenangkan, aktif dan efektif.
Tuntutan dan tantangan peran guru adalah bagaimana menjadikan pembelajaran yang harus memberikan ruang bagi peserta didik untuk mengembangkan imajinasi dan kreativitas kognisi, afeksi, dan psikomotoriknya.
Pendidikan Jarakf Jauh (PJJ) akibat terdampak pandemi COVID-19 telah membuat interaksi yang berlangsung di sekolah telah hampir kehilangan human dan personal touch-nya. Sehingga, dikhawatirkan jika proses pendidikan virtual dengan daring atau online akan hampir sama dengan interaksi manusia di pabrik yang akan menghasilkan produk-produk serba mekanistis dan robotis.
Jika dilihat dari berbagai kendala pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan daring atau online, saat ini proses pembelajarannya pun masih melekat dengan “gaya bank “yang dipopulerkan oleh Paulo Freire dalam Sabaruddin (2020) yang menyatakan:
ADVERTISEMENT
Maka pendidikan saat ini dituntut kembali untuk menguatkan pendekatan pendidikan yang humanis, humanis bahasa Latin: humanus berarti manusia dan memiliki arti manusiawi atau sesuai dengan kodrat manusia (Mangunhardjana, 1997: 93). Pendidikan Humanis adalah pendidikan yang bukan hanya mengembangkan kualitas kognitif akan tetapi juga mengembangkan psikomotorik dan efektif, sehingga dalam proses pembelajaran nilai kemanusiaan yang terdapat dalam diri peserta didik dapat dikembangkan.
ADVERTISEMENT
Dalam model pendidikan humanis memerlukan siswa yang unik dan aktif, sehingga mengusahakan siswa aktif berpatisipasi dalam kelas. Ada beberapa model Pendidikan yang humanis antara lain:
ADVERTISEMENT
Selanjutnya peran guru dalam pendidikan humanis harus memiliki Ciri-ciri guru yang efektif antara lain:
Alhasil, guru sebagai inisitor, motivator, dan fasilitator mampu menjalankan pembelajaran untuk memecahkan permasalah-permasalahan sehingga menjadikan sekolah humanis yaitu sekolah yang mencintai, memberi kebebasan dalam berkreativitas sesuai dengan minat dan bakatnya peserta didik.
Dan peserta didik berperan sebagai pelaku utama (student center) yang bisa memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri. Sehinga harapannya peserta didik mampu memahami potensi diri mengembangkan potensi dirinya secara positif dan meminimalkan potensi diri yang bersifat negative.
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 dan model PJJ daring atau online saat ini bisa menjadikan sekolah atau kelas bagi para guru, siswa dan orang tua menjadi tempat yang secara psikologis semakin terasa tidak menyenangkan, membuat stress karena terlalu banyak aturan, tugas dan tuntutan yang membelenggu serta membuat banyak orang menjadi tidak berdaya serta tidak memiliki kemampuan berkreasi dan berinovasi.
Bukankah hakikat pendidikan adalah memanusiakan manusia sebagai upaya terus menerus dan sistimatis untuk menyiapkan dan mendidik manusia agar (1) memiliki kemampuan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (2) beriman, berkepribadian luhur atau berakhlak mulia (3) nasionalis.
** Asep Totoh - Dosen Ma'soem University, Kepala HRD Yayasan Pendidikan Bakti Nusantara 666
ADVERTISEMENT