Konten dari Pengguna

Megathrust: Apa yang Harus Kita Ketahui dan Lakukan Sekarang

Avianto Amri
Doktor lulusan di Macquarie University, Australia. Pendiri PREDIKT (www.predikt.id), Ketua Umum Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia 2021 - 2027
3 September 2024 8:11 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Avianto Amri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Rambu informasi wilayah rawan tsunami. foto: BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Rambu informasi wilayah rawan tsunami. foto: BNPB
ADVERTISEMENT
Publik telah banyak disuguhkan dengan berita mengenai potensi gempa megathrust yang mengancam Indonesia. Namun, di tengah berbagai informasi yang beredar, masih banyak yang simpang siur, terutama mengenai kapan gempa ini akan terjadi dan apa yang sebenarnya harus kita lakukan. Artikel ini bertujuan untuk menjawab dua pertanyaan penting tersebut dan memberikan panduan yang jelas tentang bagaimana kita bisa bersiap menghadapi ancaman ini.
ADVERTISEMENT

Gempa Megathrust: Siklus Alam yang Perlu Dipahami

Gempa bumi, termasuk gempa megathrust, terjadi dalam siklus yang berulang, biasanya setiap 300 hingga 600 tahun. Siklus ini diakibatkan oleh akumulasi energi yang terjadi di zona subduksi (daerah dimana dua lempengan tektonik bertemu), dan ketika energi ini dilepaskan, terjadilah gempa besar.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kita sekarang berada di penghujung siklus tersebut, yang berarti gempa megathrust bisa terjadi kapan saja, bahkan dalam waktu yang relatif tidak lama lagi.
Meski demikian, penting untuk dipahami bahwa ilmu pengetahuan saat ini belum memungkinkan untuk memprediksi secara tepat kapan gempa besar ini akan terjadi. Namun, kenyataan bahwa kita berada di akhir siklus harus menjadi panggilan untuk bertindak—bukan untuk takut, tetapi untuk siap. Kesiapsiagaan adalah kunci untuk menghadapi ancaman ini dengan tenang dan efektif.
ADVERTISEMENT

Kesiapsiagaan: Kenali Ancamannya, Kurangi Risikonya

Peringatan tentang potensi gempa megathrust ini bukan bertujuan untuk menimbulkan ketakutan, tetapi untuk mempersiapkan kita. Kesiapsiagaan adalah cara terbaik untuk melindungi diri dan keluarga kita. Dengan mempersiapkan diri sekarang, kita bisa mengurangi risiko dan dampak ketika gempa besar tersebut terjadi.
Berikut adalah lima langkah sederhana namun sangat penting yang bisa kita lakukan untuk memastikan kesiapsiagaan kita:
1. Siapkan Tas Siaga Bencana
Ilustrasi tas siaga bencana. Sumber: BPBD Kota Malang
Sediakan tas siaga bencana yang berisi barang-barang penting seperti air minum, makanan tahan lama (seperti biskuit), obat-obatan pribadi, senter, baterai cadangan, salinan dokumen penting (seperti KTP, Kartu Keluarga, surat tanah), pakaian, dan alat komunikasi. Tas siaga ini bisa diisi juga dengan berbagai barang untuk menghibur kita disaat situasi krisis, misalnya mainan kesayangan, buku cerita anak, atau bahkan kitab suci dan buku kumpulan doa-doa-doa. Pastikan tas ini mudah dijangkau dan bisa dibawa dengan cepat jika terjadi evakuasi mendadak.
ADVERTISEMENT
2. Pastikan Rumah Aman dari Bahaya Gempa dan Tsunami
Periksa rumah Anda dan pastikan aman dari bahaya gempa. Amankan furnitur dan benda-benda berat lainnya agar tidak jatuh atau menimpa saat terjadi gempa, seperti misalnya lemari, pot bunga, dan cermin. Pastikan juga rumah berada di lokasi yang aman dari risiko tsunami, atau memiliki jalur evakuasi yang jelas jika berada di dekat pantai. HaHal yang sama perlu kita lakukan di tempat kerja, sekolah, dan tempat kita sering berinteraksi.
3. Tentukan Lokasi Aman Saat Evakuasi
Ketahui dan tentukan lokasi aman yang bisa menjadi tempat berlindung saat terjadi gempa. Lokasi ini bisa berupa ruang terbuka yang jauh dari bangunan tinggi atau struktur yang berisiko runtuh. Jika Anda tinggal di dekat pantai, cari tahu lokasi di tempat yang lebih tinggi yang bisa dijadikan tempat evakuasi.
ADVERTISEMENT
4. Kenali Jalur Evakuasi
Pastikan Anda dan anggota keluarga mengenali jalur evakuasi dari rumah, tempat kerja, atau sekolah menuju lokasi aman. Jalur ini harus dipilih berdasarkan kemudahan akses dan kecepatan untuk mencapai tempat yang lebih aman.
5. Lakukan Latihan Simulasi
Latihan simulasi gempa dan evakuasi harus dilakukan secara rutin. Ini penting untuk memastikan bahwa semua anggota keluarga tahu apa yang harus dilakukan saat gempa terjadi. Latihan ini juga membantu mengurangi kepanikan dan memastikan respons yang lebih tenang dan efektif.

Siap, Bukan Takut

Kita mungkin tidak bisa memprediksi kapan gempa megathrust akan terjadi, tetapi kita bisa mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Ingat, kesiapsiagaan bukan tentang menakut-nakuti, tetapi tentang melindungi diri dan orang-orang yang kita cintai. Dengan mengambil langkah-langkah sederhana yang dijelaskan di atas, kita bisa menghadapi ancaman ini dengan lebih tenang dan yakin bahwa kita telah melakukan yang terbaik untuk keselamatan kita.
ADVERTISEMENT
Untuk membantu kita semua lebih siap, nantikan artikel lanjutan yang akan menguraikan setiap langkah kesiapsiagaan tersebut secara lebih mendalam. Artikel-artikel ini akan memberikan panduan praktis yang bisa langsung kita terapkan, sehingga Anda dan keluarga bisa lebih siap menghadapi ancaman bencana.