Apa Itu Eccedentesiast? Ini Penjelasan dan Istilah Lain dalam Psikologi

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
4 April 2022 9:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Eccedentesiast. Foto: shutterstock.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Eccedentesiast. Foto: shutterstock.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beberapa orang kerap kali menyembunyikan perasaan mereka sendiri. Mereka sengaja menutup kesedihan yang dialami dengan senyuman yang dipaksakan. Ini merupakan kondisi psikologis yang disebut eccedentesiast.
ADVERTISEMENT
Diktuip dari laman Urban Dictionary, eccedentesiast merupakan istilah dalam psikologi yang diperuntukkan bagi orang yang suka menyembunyikan kesedihannya di balik senyuman. Jadi, seseorang yang melakukannya selalu berusaha untuk terlihat bahagia meski sedang menghadapi masalah dalam hidupnya.
Ciri-ciri seorang eccedentesiast adalah selalu terlihat bahagia. Adakah ciri-ciri yang lain? Berikut informasinya.

Ciri-Ciri Eccedentesiast

Ilustrasi Eccedentesiast. Foto: shutterstock.com
Seorang eccedentesiast dapat dikenali dengan beberapa ciri berikut:

1. Selalu Terlihat Bahagia

Seperti yang disebutkan, seseorang yang mengidap eccedentesiast biasanya selalu ingin terlihat bahagia di depan orang lain. Mereka akan merasa merepotkan jika ada yang melihat rasa sedihnya, sehingga dia lebih memilih untuk menyembunyikannya.

2. Kehilangan Minat pada Hal yang Disukai

Tidak jarang, seorang eccedentesiast kehilangan minat untuk melakukan aktivitas yang sebelumnya mereka gemari. Hal ini terjadi karena adanya perasaan bersalah, tidak berharga, dan putus asa pada diri mereka.
ADVERTISEMENT

3. Perubahan Nafsu Makan

Dijelaskan dalam situs Very Well Mind, seseorang yang memasang topeng bahagia di balik kesedihannya sering kali kehilangan nafsu makan atau justru makan secara berlebihan. Ini merupakan gejala umum dari semua jenis depresi.

4. Senang Menyendiri

Seorang eccedentesiast tidak ingin orang lain merasakan kesedihan yang dialaminya. Karena itu, mereka lebih memilih menjauhi pergaulan dan melakukan segala aktivitas seorang diri.
Perilaku tersebut mungkin terkesan menunjukkan kemandirian. Padahal, itu adalah siasat mereka agar tidak terlihat lemah di hadapan orang lain. Dengan terlihat mandiri, orang lain akan segan untuk membantu atau menanyakan kondisi mereka.

5. Hanya Berbicara dengan Teman Dekat

Meski lebih senang menyendiri, ada kalanya seorang eccedentesiast butuh orang lain untuk menemaninya. Namun, hanya teman-teman terdekatnya lah yang dipilih untuk menunjukkan jati dirinya yang sebenarnya. Mereka yang bukan teman dekatnya tidak akan mengerti bagaimana perasaan seorang eccedentesiast sesungguhnya.
ADVERTISEMENT

Istilah dalam Psikologi

Ilustrasi Bipolar. Foto: SewCream/Shutterstock
Selain eccedentesiast, ada beberapa istilah dalam psikologi yang kerap terdengar. Berikut beberapa di antaranya seperti yang dirangkum dari buku Who am I? Psychopedia Version: Istilah-Istilah Psikologi Untuk Lebih Paham Diri Sendiri oleh PsikologID.

1. Bipolar

Bipolar merupakan kondisi perubahan mood secara tiba-tiba. Perubahan mood dapat terjadi secara ekstrem dari perasaan bahagia ke depresi atau sedih.

2. Avoidant

Dijelaskan dalam Journal of Neurology, Neurological Science and Disorders, avoidant merupakan istilah psikologi bagi orang yang merasa tidak percaya diri dan takut dengan kritikan orang lain.
Mereka khawatir akan diejek dan ditolak orang lain. Mereka juga akan berpikir bahwa dirinya tidak menarik dan tidak layak, sehingga merasa tidak akan ada orang yang menyukainya.
ADVERTISEMENT

3. Altschmerz

Altschmerz merupakan perasaan khawatir terhadap suatu hal yang membuat orang tersebut tidak tertarik lagi dengan hal itu, tetapi dia masih memikirkan dan mengkhawatirkannya. Biasanya, masalah yang dikhawatirkan sudah terjadi selama bertahun-tahun.

4. Limerence

Ilustrasi Eccedentesiast. Foto: pexels.com
Ini adalah kondisi di mana seseorang menjadi tergila-gila kepada orang lain. Ketika seseorang sedang jatuh cinta, sering kali mereka berpikir tidak rasional untuk menghadapi beberapa masalah.
Pada kondisi yang ekstrem, seseorang bisa merasa percaya diri berlebihan bahwa orang yang disukai memiliki perasaan yang sama.

5. Lychnobite

Lychnobite merupakan sebuah istilah dalam psikologi yang ditujukan kepada seseorang yang tidur di siang hari dan bekerja di malam hari. Akibatnya tidak hanya capek secara fisik tetapi juga secara mental.
ADVERTISEMENT

6. Jouska

Ada saat di mana seseorang berbicara dengan dirinya sendiri di dalam pikiran. Kondisi tersebut disebut sebagai jouska. Dalam kondisi ini, otak akan terasa sangat ramai, seperti banyak orang yang sedang berbicara dan pikiran bak melayang ke mana-mana.

7. Lethologica

Lethologica merupakan ketidakmampuan otak seseorang secara sementara untuk mengambil informasi dari ingatan. Misalnya, ketika sedang berbicara, terkadang seseorang lupa mau mengucapkan suatu kata. Padahal, kata tersebut sempat ada di dalam pikiran, tapi seperti tertahan di ujung lidah.
(EAR)