Konten dari Pengguna

Arti Digdoyo Tanpo Aji dan Semboyan Wali Songo Lainnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
11 Maret 2023 10:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi memahami arti digdoyo tanpo aji. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi memahami arti digdoyo tanpo aji. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Digdoyo tanpo aji adalah salah satu semboyan Wali Songo yang telah menjadi falsafah hidup sebagian masyarakat Jawa. Falsafah ini secara tidak langsung membentuk kepribadian mereka menjadi lebih baik.
ADVERTISEMENT
Biasanya, kalimat itu juga disandingkan dengan falsafah lain seperti sugih tanpo bondo yang artinya kekayaan tanpa harta berlimpah dan ngelurup tanpo bolo yang berarti menyerbu musuh tanpa pasukan.
Lalu, apa sebenarnya arti digdoyo tanpo aji? Simak artikel berikut untuk mengetahui penjelasan selengkapnya.

Arti Digdoyo Tanpo Aji

Ilustrasi orang Jawa. Foto: Pixabay
Dalam bahasa Jawa, arti digdoyo tanpo aji adalah digdaya tanpa pusaka. Mengutip buku Islam dan Tradisi oleh Tim Redaksi Majalah Tebuireng, digdoyo tanpo aji artinya kesaktian tanpa jurus, jimat, atau ilmu. Maksudnya, dalam berdakwah Wali Songo tidak mengandalkan senjata, pusaka, atau mantra-mantra tertentu.
Mereka pun bergantung pada jabatan, kekuasaan, dan relasi. Kesaktian yang mereka miliki terbangun dari tekad yang kuat disertai kepasrahan diri dan kepercayaan pada keadilan Tuhan. Karena itu, di mana pun para anggota Wali Songo berada, mereka selalu diterima dengan tangan terbuka.
ADVERTISEMENT
Banyak masyarakat Jawa yang berpegang pada falsafah tersebut sebagai pengingat agar senantiasa percaya pada Tuhan bahwa Dia selalu menyertai umat-Nya. Dengan begitu, mereka tidak perlu takut menjalani hidup meski tidak diselimuti kekuasaan.

Semboyan Wali Songo

Ilustrasi orang Jawa. Foto: Pixabay
Seperti yang disebutkan, digdoyo tanpo aji hanyalah satu dari sekian banyak semboyan Wali Songo yang menjadi falsafah hidup masyarakat. Dirangkum dari buku SoSQ (Solution Spiritual Quotient) oleh Diaz Dwikomentari, berikut beberapa semboyan Wali Songo yang lain beserta artinya:

1. Nglurug Tanpo Wadyo Bolo

Secara bahasa, nglurug tanpo wadyo bolo mengandung arti menyerbu tanpa pasukan. Maknanya, tidak ada paksaan beragama dalam dakwah-dakwah Wali Songo. Mereka tidak menggunakan pasukan bersenjata atau membawa bingkisan dan media lainnya sebagai kedok menyebarluaskan agama.
ADVERTISEMENT

2. Perang Tanpo Tanding

Perang tanpo tanding atau perang tidak ada yang melawan memiliki arti bahwa dalam memerangi kesesatan, kemungkaran, kemusyrikan, dan bid’ah tidak menimbulkan pertengkaran, dan pertumpahan darah.
Kecuali jika terpaksa, misalnya ketika mendapat serangan, baik secara fisik maupun verbal melalui penghinaan berlebihan terhadap kebenaran-Nya. Dalam keadaan ini, wajib membela agama Allah dengan jihad tapi tetap berpegang teguh pada aturan yang ditetapkan-Nya.

3. Menang Tanpo Ngasorake

Dalam bahasa Jawa, menang tanpo ngasorake artinya menang tanpa meremehkan. Maksudnya, dalam dakwahnya Wali Songo tidak pernah meremehkan atau menghina kelakuan orang lain. Mereka paham bahwa kesalahan-kesalahan yang orang tersebut lakukan bisa saja disebabkan oleh ketidaktahuan atas ajaran kebenaran-Nya.

4. Senjatane Kalimo Sodo

Kalimat itu mengandung arti memakai kalimat syahadat. Di mana pun berada, siapa pun orang yang dihadapi, dan dari mana pun asalnya, para anggota Wali Songo selalu menyampaikan kalimat syahadat sebagai pengakuan bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah rasul Allah.
ADVERTISEMENT

5. Sugih Tanpo Bondo

Seperti yang dijelaskan, sugih tanpo bondo artinya kaya tanpa harta. Dalam menjalani kehidupan di dunia, Wali Songo tidak ambisius mengejar dan menumpuk harta maupun kekuasaan dan jabatan. Mereka hanya ingin menghidupkan sunnah Rasul dan menyampaikan kebenaran Allah pada masyarakat luas.
(ADS)