Konten dari Pengguna

Ayat Alquran tentang Isra Miraj beserta Isi Kandungannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
14 Februari 2023 19:44 WIB
·
waktu baca 5 menit
clock
Diperbarui 24 Maret 2023 11:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Al-quran. Foto: G.Tbov/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Al-quran. Foto: G.Tbov/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Isra Miraj merupakan salah satu kejadian penting bagi umat Islam di seluruh dunia. Pada peristiwa ini, Allah SWT memberikan perintah langsung kepada Nabi Muhammad SAW untuk menunaikan sholat lima waktu.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan dalam buku 99 Kisah Menakjubkan dalam Alquran susunan Ridwan Abqary, saat Isra Miraj, Rasulullah melakukan perjalanan spiritual dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan Sidratul Muntaha. Dengan mengendarai Buraq, Rasulullah bersama Malaikat Jibril pergi ke langit ketujuh menjumpai Allah SWT.
Karena begitu penting, umat Muslim dianjurkan untuk memaknai peristiwa Isra Miraj dengan penuh khidmat. Melalui peristiwa ini, umat Muslim diperintahkan untuk menunaikan perintah sholat wajib dengan baik dan benar.
Isra Miraj diperingati setiap tanggal 27 Rajab. Berikut ini akan dibahas lebih lanjut tentang Isra Miraj beserta dalilnya untuk Anda.

Ayat Alquran Tentang Isra Miraj

Ilustrasi Al-quran. Foto: dotshock/Shutterstock
Ada banyak dalil yang mendasari peristiwa Isra Miraj, baik dalam Alquran maupun hadits. Secara garis besar, peristiwa ini diabadikan dalam Surat Al-Isra yang berada di juz 15. Jumlah ayatnya 111 dan termasuk dalam surat Madaniyah.
ADVERTISEMENT
Selain Surat Al-Isra, ada juga dalil shahih lainnya yang membahas tentang peristiwa Isra Miraj. Dirangkum dari buku Ayat-Ayat Semesta karangan Agus Purwanto (2015), berikut ini kumpulan ayat Alquran tentang Isra Miraj selengkapnya yang bisa Anda simak:

1. QS. Al Isra ayat 1

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ ءَايَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِير
Subhanallazi asra bi'abdihi lailam minal-masjidil-harami ilal-masjidil-aqsallazii baarakna haulahu linuriyahu min ayatina, innahu huwassami'ul-basiir
Artinya: "Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
ADVERTISEMENT

2. QS. An Najm ayat 12-18

اَفَتُمٰرُوْنَهٗ عَلٰى مَا يَرٰى
a fatumaarunahi 'alaa maa yaraa
Artinya: "Maka apakah kamu (musyrikin Mekah) hendak membantahnya tentang apa yang dilihatnya itu?"
وَلَقَدْ رَاٰهُ نَزْلَةً اُخْرٰىۙ
wa laqad ra`aahu nazlatan ukhraa
Artinya: "Dan sungguh, dia (Muhammad) telah melihatnya (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain,"
عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهٰى
'inda sidratil-muntahaa
Artinya: "(yaitu) di Sidratul Muntaha,"
عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوٰىۗ
'indahaa jannatul-ma`waa
Artinya: "di dekatnya ada surga tempat tinggal,"
اِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشٰىۙ
iz yagsyas-sidrata maa yagsyaa
Artinya: "(Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya,"
مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغٰى
maa zaagal-basaru wa maa tagaa
Artinya: "penglihatannya (Muhammad) tidak menyimpang dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya."
ADVERTISEMENT
لَقَدْ رَاٰى مِنْ اٰيٰتِ رَبِّهِ الْكُبْرٰى
laqad ra`aa min aayaati rabbihil-kubraa
Artinya: "Sungguh, dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kebesaran) Tuhannya yang paling besar."

3. Surat Al-Isra ayat 60

وَاِذْ قُلْنَا لَكَ اِنَّ رَبَّكَ اَحَاطَ بِالنَّاسِۗ وَمَا جَعَلْنَا الرُّءْيَا الَّتِيْٓ اَرَيْنٰكَ اِلَّا فِتْنَةً لِّلنَّاسِ وَالشَّجَرَةَ الْمَلْعُوْنَةَ فِى الْقُرْاٰنِ ۗ وَنُخَوِّفُهُمْۙ فَمَا يَزِيْدُهُمْ اِلَّا طُغْيَانًا كَبِيْرًا ࣖ
Artinya: Dan (ingatlah) ketika Kami wahyukan kepadamu, “Sungguh, (ilmu) Tuhanmu meliputi seluruh manusia.” Dan Kami tidak menjadikan mimpi yang telah Kami perlihatkan kepadamu, melainkan sebagai ujian bagi manusia dan (begitu pula) pohon yang terkutuk (zaqqum) dalam Al-Qur'an.

Latar Belakang Isra Miraj

Ilustrasi Al-quran. Foto: FS Stock/Shutterstock
Mengutip buku Hidup Adalah Surga susunan RA Gunadi, dkk., latar belakang Isra Miraj yaitu karena kesedihan dan kegelisahan Nabi Muhammad SAW yang diteror oleh kaum kafir Quraisy. Kala itu, Rasulullah SAW mendapatkan hujatan bertubi-tubi.
ADVERTISEMENT
Untuk menghiburnya, Allah SWT pun memberangkatkan beliau untuk melakukan perjalanan Isra Miraj. Ditemani oleh Malaikat Jibril, Rasulullah beranjak dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha dan Sidratul Muntaha.
Malaikat Jibril mempersilakan Nabi naik ke langit ketujuh seorang diri untuk menghadap Allah SWT. Hal ini menandakan bahwa manusia memiliki derajat yang sangat mulia di sisi Allah. Bahkan, malaikat pun tidak bisa menyamakannya.
Dalam Surat Asy-Syams ayat 7-8, Allah SWT berfirman: “Jiwa dan penyempurnaannya, maka Allah ilhamkan kepada jiwa itu kefasikan dan ketakwaannya.”

Kandungan Surat Al-Isra Ayat 1

Ilustrasi Al-quran. Foto: FOTOKITA/Shutterstock
Salah satu ayat Alquran yang membahas tentang Isra Miraj adalah Surat Al-Isra ayat 1. Surat ini berada di juz 15 dan termasuk Surat Madaniyah. Berikut bunyi Surat Al-Isra ayat 1 beserta artinya:
ADVERTISEMENT
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ ءَايَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِير
Artinya: "Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Isi kandungan Surat Al-Isra ayat 1 membahas tentang peristiwa Isra Miraj. Dijelaskan dalam buku Taisir al-Karim ar-Rahman fi Tafsir Kalam al-Mannan oleh Syech Abdurrahman bin Nashir Ash-Sha’, surat ini menceritakan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsha yang dilakukan pada malam hari.
Peristiwa Isra Miraj seakan menunjukkan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Di momen ini, Allah berniat untuk menghibur Rasulullah selepas ditinggalkan oleh orang tersayang, yakni pamannya Abu Thalib dan Istrinya Siti Khadijah.
ADVERTISEMENT
Kala itu, Rasulullah SAW didatangi oleh Malaikat Jibril pada malam hari. Kemudian, Jibril mengajak beliau untuk melakukan perjalanan Isra dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsha menggunakan buraq.
Ilustrasi Al-quran. Foto: FOTOKITA/Shutterstock
Selama perjalanan, mereka berhenti di beberapa tempat yang belum pernah dikunjungi oleh Rasulullah sebelumnya. Jibril mengizinkan Rasulullah untuk menunaikan sholat sunnah dua rakaat di setiap tempat yang beliau singgahi.
Setelah tiba di Masjidil Aqsha, Rasulullah SAW dan Malaikat Jibril melanjutkan perjalanan Miraj menuju Sidratul Muntaha. Langit demi langit beliau lalui sampai akhirnya bertemu dengan para nabi.
Rasulullah bertemu Nabi Adam di langit pertama, Nabi Isa di langit kedua, Nabi Yusuf di langit ketiga, Nabi Idris di langit keempat, Nabi Harun di langit kelima, dan Nabi Musa di langit keenam. Tiba di langit ketujuh, Rasulullah bertemu dengan Nabi Ibrahim.
ADVERTISEMENT
Kemudian, beliau melanjutkan perjalanan ke Sidratul Muntaha tanpa ditemani oleh Malaikat Jibril. Beliau bertemu langsung dengan Allah SWT dan mendapatkan perintah untuk menunaikan sholat fardu sebanyak lima waktu dalam sehari.
(MSD)