Konten dari Pengguna

Bacaan Tawasul yang Mustajab untuk Mendekatkan Diri kepada Allah SWT

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
9 November 2021 16:52 WIB
·
waktu baca 8 menit
clock
Diperbarui 24 Maret 2023 10:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi berdoa dan membaca tawasul. Foto: Shutterstock.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berdoa dan membaca tawasul. Foto: Shutterstock.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Doa adalah senjata setiap Muslim yang paling utama. Dalam Islam, tawasul menjadi salah satu cara untuk mengabulkan doa. Banyak sekali keutamaan tawasul, salah satunya mendapatkan rida-Nya. Allah Swt berfirman:
ADVERTISEMENT
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya." (QS. Al-Ma'idah: 5/35)
Melalui ayat tersebut, Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk mengamalkan tawasul dengan memanjatkan doa melalui perantara orang saleh.

Apa Arti Tawasul?

Ilustrasi berdoa. Foto: Shutterstock.com
Secara bahasa, Tawasul diambil dari kata Al-wasilah yang artinya segala sesuatu yang bisa menyampaikan dan mendekatkan ke suatu hal.
Sementara menurut istilah, tawasul adalah hal yang bisa dilakukan untuk mendekatkan diri pada Allah. Salah satunya dengan melakukan amal kebaikan atau ketaatan yang disyariatkan.
Dengan begitu, dapat disimpulkan arti tawasul ialah aktivitas yang dilakukan agar doa yang dipanjatkan segera diijabah atau dikabulkan.

Bagaimana Bacaan Tawasul yang Mustajab?

Ilustrasi ibu berdoa. Foto: Shutter Stock
Tawasul penting dilakukan untuk memperoleh rahmat dan hidayah Allah. Bertawasul juga merupakan bagian dari syariat Islam yang sangat dianjurkan.
ADVERTISEMENT
Sebelum mengamalkannya, setiap Muslim perlu mengetahui prinsip tawasul terlebih dahulu. Hal ini dilakukan supaya tidak menimbulkan kesesatan bagi mereka yang menjalankannya.
Menurut M. N. Ibad dalam buku Dzikir Agung Para Wali Allah: Sejarah Dzikrul Ghofilin dan Fadhilah Bacaannya, ada empat prinsip dalam bertawasul yang harus dipahami, yakni sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Jika sudah memahami prinsip tersebut dan menerapkannya, seorang Muslim baru bisa melakukan tawasul. Harapannya adalah doa yang ia panjatkan dapat dikabulkan oleh Allah Swt.
Adapun bacaan tawasul yang mustajab menurut buku Kamus Doa yang ditulis oleh Luqman Junaedi adalah sebagai berikut:

Istigfar Sebanyak 3x

اَسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمَ
Artinya: "Aku mohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung."

Membaca Dua Kalimat Syahadat

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
Artinya: "Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah."

Membaca Bacaan Tawasul

سْمِ اللهِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حِيْمِ
اِلَى حَضَرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَاَلِهِ وَاَزْوَا جِهِ وَاَوْلاَ دِهِ وَذُرِّيَّا تِهِ الْفَتِحَةْ (dilanjutkan dengan al-Fatihah)
Artinya: “Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, kepada yang terhormat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang terpilih, kepadanya segenap keluarga para istri dan anak cucu beliau, bacaan al fatihah kami tujukan untuk beliau…”
ADVERTISEMENT
اِلَ حَضَرَاتِ اِخْوَا نِهِ مِنَ الْاَنْبِيَاءِ وَ الْمُرْسَلِيْنَ وَالْاَوْلِيَاءِ وَاَلشَّهَدَاءِ وَاَلصَّا لِحِيْنَ وَاَلصَّحَا بَةِوَ التَّا بِعِيّنَ وَالْعُلَمَاءِ الْعَا مِلِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَ جَمِيْعِ الْمَلَئِكَةِ الْمُقَرَّ بِيْنَ خُصُوْصًا سَيِّدِنَا الشَّيْخِ عَيْدِ الْقَادِرِا لْجَيْلَا نِى . الْفَاتِحَةْ (dilanjutkan dengan al-Fatihah)
Artinya: “Kepada yang terhormat para handai taulan dari para nabi dan rasul, para wali, para syuhada’, orang orang saleh, para sahabat,
para ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang yang ikhlas dan kepada segenap malaikat yang mendekatkan diri kepada Allah, terutama kepada penghulu kita syaikh Abdul Qadir Jailani.”
ثُمَّ اِلَي حَضَرَاتِ اِخْوَا نِهِ مِنَ الْاَنْبِيَاءِ وَ الْمُرْسَلِيْنَ وَالْاَوْلِيَاءِ وَاَلشَّهَدَاءِ وَاَلصَّا لِحِيْنَ وَاَلصَّحَا بَةِوَ التَّا بِعِيّنَ وَالْعُلَمَاءِ الْعَا مِلِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَ جَمِيْعِ الْمَلَئِكَةِ الْمُقَرَّ بِيْنَ خُصُوْصًا سَيِّدِنَا الشَّيْخِ عَيْدِ الْقَادِرِا لْجَيْلَا نِى . الْفَاتِحَةْ (dilanjutkan dengan al-Fatihah)
ADVERTISEMENT
Artinya: “Kemudian kepada yang terhormat para handai taulan dari para nabi dan rasul, para wali, para syuhada’, orang-orang saleh, para sahabat,
para ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang yang ikhlas dan kepada segenap malaikat yang mendekatkan diri kepada Allah, terutama kepada penghulu kita syaikh Abdul Qadir Jailani.”
اِلَى جَمِيْعِ اَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنَا لْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْ مِنَاتِ مِنْ مَشَارِ قِالْاَرْضِ وَمَغَا رِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِ هَا خُصُوصًا اَبَاءَ نَاوَ اُمَّهَا تِنَا وَاَجْدَا دَنَاوَ جَدَّا تِنَا وَمَشَا يِخَنَا وَمَشَا يِخَ مَشَا يِخِنَا وَاَسَا تَذَةِ اِسَاتِذَ تِنَ (وَحُصُوْصًا اِلَى الرُّحِ …) وَلَمِنِ اجْتَمَعْنَا هَهُنَا بِسَبَبِهِ . الْفَتِحَةْ
(dilanjutkan dengan al-Fatihah)
Artinya: “Kepada segenap ahli kubur kaum muslimin laki laki dan perempuan, kaum mukminin laki laki dan perempuan dari timur dan barat, baik yang ada di darat maupun di laut, terutama kepada para bapak dan ibu kami, para nenek laki laki dan perempuan kami,
ADVERTISEMENT
kepada syaikh kami dan syaikhnya syaikh kami, kepada gurunya guru kami, dan kepada orang yang menyebabkan kami sekalian berkumpul di sini.”

Membaca Tahlil

Bacaan tahlilnya terdiri dari: Al Fatihah (1x), Al Ikhlas (3x), An Falaq (1x), An Naas (1x), 5 ayat awal Al Baqarah, Ayat Kursi, 2 ayat terakhir Al Baqarah, Huud ayat 73, Al Ahzab ayat 33, dan Al Ahzab ayat 56.

Membaca Doa

اَلَّلهُمَّ صَلِّ اَفْضَلَ الصَّلَاةِ عَلَى اَسْعَدِ مَخْلُوْقَا تِكَ نُوْرِ الْهُدَى سَيِّدِ نَا مَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَّعَلَى اَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ عَدَدَ مَعْلُوْ مَا تِكَ وَمِدَادَ كَلِمَاتِكَ كُلَّمَا ذَكَرَكَ الذَّا كِرُوْنَ وغَفَلَ عَنْ ذِكْرِكَ الْغَافِلُوْنَ
اَلَّهُمَّ صَلِّ اَفْضَلَ الصَّلَاةِ عَلَى اَسْعَدِ مَخْلُوْ قَاتِكَ شَمْسِ الضُّحَى سَيِّدِ نَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَّعَلَى اَلِ سَيِّدِ نَا مُحَمَّدٍ عَدَدَ مَعْلُوْ مَاتِكَ وَمِدَادَ كَلِمَاتِكَ كُلَّمَا ذَكَرَكَ الذَّاكَرُ وْنَ وَغَفَلَ عَنْذِ كْرِكَ الْغَا فِلُوْنَ.
ADVERTISEMENT
الَّلهُمَّ صَلِّ اَفْضَلَ الضَّلَاةِعَلَى اَسْعَدِ مَخْلُوْ قَاتِكَ بَدْ رِالدُّجَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَّعَلَى اَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ عَدَدَ مَعْلُوْمَا تِكَ وَمِدَادَ كَلِمَاتِكَ كُلَّمَا ذَكَرَكَ الذَّا كِرُوْنَ وَغَفَلَ عَنْذِ كْرِكَ الْغَافِلُوْنَ . وَسَلِّمْ وَرَضِىَ اللهُ تَعَلَ عَنْ سَادَاتِنَا اَصْحَبِ رَسُوْلِ اللهِ اَجْمَعِيْنَ .
Artinya: “Ya Allah, tambahkanlah kesejahteraan yang paling utama kepada makhluk Engkau yang paling bahagia, yang menjadi sinar petunjuk, penghulu, dan pemimpin kami, yaitu Nabi Muhammad
dan kepada keluarga penghulu kami Nabi Muhammad sebanyak tinta kalimat-kalimat Engkau, tatkala orang-orang yang ingat berzikir dan tatkala orang-orang yang lupa tidak berzikir kepada Engkau.
Ya Allah, tambahkanlah kesejahteraan yang paling utama kepada makhluk Engkau yang paling bahagia, yang menjadi penerang laksana matahari di waktu duha, penghulu, dan pemimpin kami, yaitu Nabi Muhammad
ADVERTISEMENT
dan kepada keluarga penghulu kami Muhammad, sebanyak bilangan yang Engkau ketahui dan sebanyak tinta kalimat-kalimat Engkau, ketika orang-orang yang ingat berzikir dan tatkala orang-orang yang lupa tidak berzikir kepada Engkau.
Ya Allah, tambahkanlah kesejahteraan yang paling utama kepada makhluk Engkau yang paling bahagia, yang menjadi penerang laksana bulan purnama di waktu gelap, penghulu, dan pemimpin kami, yaitu Nabi Muhammad,
sebanyak bilangan yang Engkau ketahui dan sebanyak tinta kalimat-kalimat Engkau, ketika orang-orang yang ingat berzikir kepada Engkau dan ketika orang-orang yang lupa tidak berdzikir kepada Engkau, dan tambahkanlah keselamatan.
Mudah-mudahan Allah memberi keridaan kepada para penghulu kami, yaitu semua para sahabat Rasulullah.”

Tata Cara Tawasul

Ilustrasi berdoa membaca tawasul. Foto: Unsplash.com
Berikut tata cara tawasul lengkap yang bisa kamu ikuti:
ADVERTISEMENT
Ilaa li ridhoillahi ta’ala Al Fatihah... (kemudian membaca surah Al Fatihah 1 kali).
Ilaa Hadroti Sayyidinaa, wa habibina, wa syafi’ina, wa Maulaanaa Muhammadin Salallahu Alaihi Wassalam fil madinati Al Fatihah.. (lanjutkan dengan membaca surah Al Fatihah 1 kali).
Kemudian membaca dua kalimat syahadat sebanyak tiga kali:
Asyhadu an-laa ilaaha illallaah Wa asyhadu anna Muhammadan rasuulullaah.
Kirim Al Fatihah kepada para sahabat Nabi:
Ilaa Hadroti Sayyidinaa abubakar Ash-Shidiq, Sayyidinaa Umar Bin Khattab, Sayyidinaa Usman Bin Affan, Sayyidinaa Ali Bin Abi Thalib, Al Fatihah (lanjutkan dengan membaca surah Al Fatihah 1 kali).
Wa Ilaa Khushushon Haajatii.. (ucapkan nama hajat yang ingin segera dikabulkan).
Lillaahi Ta’aala, Al –Faatihah (lalu membaca surah Al Fatihah 1 kali).
ADVERTISEMENT
Dilanjutkan doa berikut:
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Allaahumma Innii Atawassalu ‘Anis Sayyidii AhmadAnwasyisy Syariif Wa ‘Anisy Syaikhi Imam Muhyiddiin Ma’rifatullaahil ‘Arsyii Bihizbil Ghautisyahika Wabikaraamatiha Wassalaamatiha Wal’aafiyatiha,
Wabihurmati Jamaalikal Baaqii Wawajhikal A’zhami Wabihurmati Nabiyyinaa Muhammadin Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam Antaqdhiya Haajatii untuk...... (ucapkan hajat yang ingin segera dicapai)

Tawasul yang Diperbolehkan

Ilustrasi memanjatkan doa. Foto: Unsplash
Tawasul yang diperbolehkan ialah tawasul dengan amal shalih yang ditetapkan oleh syariat, seperti tawasul dengan nama-nama Allah (Asmaul Husna) dan sifat-sifat-Nya. Allah berfirman:
وَلِلّٰهِ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰى فَادْعُوْهُ بِهَاۖ وَذَرُوا الَّذِيْنَ يُلْحِدُوْنَ فِيْٓ اَسْمَاۤىِٕهٖۗ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ۖ
Artinya: "Dan Allah memiliki Asmaul Husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya Asmaul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al A’raf: 180)
ADVERTISEMENT
Maksud dari ayat di atas adalah umat Muslim diperbolehkan untuk berwasilah dengan nama-nama Allah yang indah ketika berdoa.
Bertawasul dengan nama Allah dan sifat-sifat-Nya ini juga dilakukan oleh Rasulullah. Rasulullah bersabda dalam doa beliau sebagai berikut:
"Aku memohon dengan setiap nama-Mu, yang Engkau memberi nama diri-Mu dengannya, atau yang Engkau ajarkan kepada salah satu makhluk-Mu, atau Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau Engkau sembunyikan dalam ilmu ghaib di sisi-Mu.” (HR. Ahmad)
Dikutip dari Syarah Hadits Pilihan Bukhari-Muslim oleh Abdullah bin Abdurrahman Alu Bassam (2019: 385), Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah membagi tawasul menjadi dua macam, yaitu diperbolehkan dan dilarang.
Tawasul yang diperbolehkan yaitu bertawasul dengan amal-amal shalih dan berdoa dengan menyebut nama-nama dan sifat-sifat Allah.
ADVERTISEMENT
Sementara tawasul yang dilarang ialah tawasul dengan kehormatan seorang makhluk, yang masih hidup atau yang sudah mati. Hal ini dilarang, karena yang demikian itu termasuk sarana syirik.
(ZHR & SFR)