Balas Dendam Terbaik Menurut Islam, Bagaimana Caranya?

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
6 Desember 2022 16:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sakit hati. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sakit hati. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Perkataan maupun perbuatan yang menyinggung perasaan dapat membuat seseorang menyimpan dendam di dalam hatinya. Saat berada dalam situasi ini, seseorang biasanya menginginkan agar orang yang menyakitinya merasakan apa yang dia rasakan.
ADVERTISEMENT
Islam jelas tidak menganjurkan umatnya untuk memiliki sifat pendendam seperti itu. Umat Muslim diajarkan untuk senantiasa bersabar dalam menghadapinya. Allah berfirman:
Dan jika kamu membalas, maka balaslah dengan (balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang yang sabar.” (QS. An-Nahl: 126)
Namun, meski sudah bersabar, rasa kesal dan sakit hati itu tentu sulit dihilangkan begitu saja. Untuk meredamnya, ada cara balas dendam terbaik menurut Islam yang dapat umat Muslim lakukan. Berikut penjelasannya.

Cara Balas Dendam Terbaik

Ilustrasi cara balas dendam terbaik. Foto: Shutterstock
Mengutip buku Allah, Bagaimana Akhir Hidupku? tulisan Muh. Ramli, dalam salah satu riwayat, Ali bin Abi Thalib pernah berkata, “Balas dendam terbaik adalah menjadikan dirimu lebih baik.
ADVERTISEMENT
Melalui perkataannya tersebut, Ali bin Abi Thalib mengingatkan bahwa Allah telah memerintahkan umat-Nya untuk membalas keburukan dengan kebaikan. Karena sesungguhnya, kebaikanlah yang dapat menghilangkan keburukan.
Sebagai contoh, seseorang pernah dirundung karena miskin. Alih-alih balas dendam dengan menyakitinya balik, ia justru membuktikan bahwa dirinya jauh lebih baik dari orang tersebut.
Ia terus belajar dengan rajin hingga ketika dewasa dirinya tumbuh sebagai orang sukses. Sementara orang-orang yang merundungnya dahulu, kini justru menjadi anak buahnya saat bekerja.
Hal itu sejalan dengan perkataan Rasulullah, bahwa cara balas dendam terbaik adalah dengan menjadi jiwa yang pemaaf. Dia bersabda, “Tidakkah seseorang memaafkan kedzaliman (terhadap dirinya) kecuali Allah akan menambah kemuliaannya.” (HR. Ahmad, Muslim, dan Tirmidzi)
ADVERTISEMENT
Dalam hadits lain, Rasulullah juga menjanjikan pahala bagi kaumnya yang tidak membalaskan dendam kepada orang lain. Rasulullah berkata:
Apabila ada seseorang yang mencarimu atau menjelek-jelekanmu dengan aib yang ia ketahui ada padamu, maka janganlah kam balas memburukkannya dengan aib yang kamu ketahui ada padanya. Maka pahalanya untuk dirimu dan dosanya untuk dia.” (HR. Ali Muhamili dalam Amlinya no. 354, Hasan)

Dzikir untuk Membalas Sakit Hati

Ilustrasi berdzikir. Foto: Shutter Stock
Selain berproses menjadi lebih baik dan memaafkan orang lain, ada satu cara lagi yang diyakini manjur untuk membalas sakit hati, yaitu berdzikir. Dengan berdzikir, umat Muslim dapat memohon kepada Allah untuk mendapatkan hikmah yang lebih baik. Berikut bacaan dzikirnya:
ADVERTISEMENT
اللهُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيبَتِي، وَأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا
Allahuma ajurni fi mushibati wa akhlifli khaira minha.
Artinya: “Ya Allah, berilah aku pahala dalam musibahku ini dan berilah ganti yang lebih baik daripadanya.”
Selain itu, umat Muslim juga bisa membaca dzikir berikut agar terhindar dari perbuatan zalim akibat sakit hati:
حَسْبِىَ اللّٰهُ لِدِيْنِىْ حَسْبِىَ اللّٰهُ لِدُنْيَايَ حَسْبِىَ اللّٰهُ لِمَنْ اَهَمَّنِىْ حَسْبِىَ اللّٰهُ لِمَنْ بَغَاعَلَىَّ حَسْبِىَ اللّٰهُ لِمَنْ كَادَنِىْ بِسُوْءٍوَلاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ اِلاَّبِاللّٰهِ
Hasbiyallaahu lidiinii, hasbiyallaahu lidunyaa, hasbiyallaahu liman ahammanii, hasbiyallaahu liman baghaa ‘alayya, hasbiyallaahu liman kaada nii bisuu-in walaa haula walaa quwwata illaa billaahi.
Artinya: “Cukuplah Allah (penolong) bagi agamaku, cukuplah Allah (penolong) bagi duniaku, cukuplah Allah (penolong)-ku terhadap sesuatu yang menyusahkanku, cukuplah Allah (penolong)-ku terhadap orang yang menganiayaku, cukuplah Allah (penolong)-ku terhadap orang yang ingin berbuat jahat kepadaku, tak ada daya dan kekuatan selain dengan pertolongan Allah.”
ADVERTISEMENT
(ADS)