Konten dari Pengguna

Doa Setelah Adzan: Bacaan Lengkap, Arti, dan Keutamaannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
13 Januari 2021 17:32 WIB
·
waktu baca 9 menit
clock
Diperbarui 23 Mei 2022 18:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi azan. Foto: iStock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi azan. Foto: iStock
ADVERTISEMENT
Doa setelah azan merupakan doa yang disunahkan bagi tiap Muslim. Ini karena waktu antara azan dan ikamah merupakan waktu mustajab untuk memanjatkan doa. Sehingga umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak doa pada waktu tersebut.
ADVERTISEMENT
Hal ini diriwayatkan dari Anas bahwa Nabi bersabda:
"Doa tidak tertolak pada dua waktu, atau minimal kecil kemungkinan tertolaknya. Yaitu, ketika azan berkumandang dan saat perang berkecamuk, ketika kedua kubu saling menyerang." (HR. Abu Daud, 2540, Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Nata-ijul Afkar, 1/369, berkata: “Hasan Sahih”).
Lantas, seperti apa bacaan doa setelah azan?

Apakah Doa Sesudah Azan?

Berdasarkan hadis riwayat Bukhari, Abu dawud, Tarmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah, bacaan doa setelah azan dan artinya adalah sebagai berikut:
للهُمَّ رَبَّ هذِهِ الدَّعْوَةِ التَّآمَّةِ، وَالصَّلاَةِ الْقَآئِمَةِ، آتِ مُحَمَّدَانِ الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَالشَّرَفَ وَالدَّرَجَةَ الْعَالِيَةَ الرَّفِيْعَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًامَحْمُوْدَانِ
الَّذِىْ وَعَدْتَهُ اِنَّكَ لاَتُخْلِفُ الْمِيْعَادَ
Allaahumma robba haadzihid da’watit taammah, washsholaatil qoo-imah, aati muhammadanil washiilata wal fadhiilah, wasysyarofa, wad darajatal, ‘aaliyatar rofii’ah, wab’atshu maqoomam mahmuudanil ladzii wa’adtah, innaka laa tukhliful mii’aadz.
ADVERTISEMENT
Artinya:
“Ya Allah, Tuhan pemilik panggilan yang sempurna (adzan) ini dan salat (wajib) yang didirikan. Berilah al-wasilah (derajat di surga), dan al-fadhilah (keutamaan) kepada nabi Muhammad. Dan bangkitkanlah beliau sehingga bisa menempati kedudukan terpuji yang Engkau janjikan.”

Apa yang Diucapkan Setelah Mendengar Azan?

Menurut Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi al-Haddad dalam kitabnya yang berjudul Risâlatul Mu‘âwanah wal Mudhâharah wal Muwâzarah, berikut petunjuk tentang bacaan-bacaan yang sebaiknya diucapkan pada saat dan setelah azan dikumandangkan muazin:
وإذا سمعت المؤذن فقل مثل ما يقول إلا في الحيعلتين فقل: "لا حول ولا قوة إلا بالله" وفي التثويب صدقت وبررت، فإذا فرغت من جوابه فصل على النبي صلى الله عليه وسلم.
Artinya: “Dan apabila Anda mendengar suara azan, ucapkanlah seperti yang diucapkan muazin kecuali ketika ia mengucapkan: حَیَّ عَلَی الصَّلاةِ dan .حَیَّ عَلی الفَلٰاحِ Sebagai jawabannya, ucapkanlah لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ. “Lâ haula walâ quwwata illâ billâhi.” (Tiada daya dan upaya kecuali dengan Allah).
ADVERTISEMENT
Demikian pula ketika mendengar seruannya: اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ “Ash-shalatu khairun minan naum.” (Salat lebih baik dari pada tidur) pada adzan Subuh, ucapkanlah: صَدَقْتَ وَبَرَرْتَ “Shadaqta wa bararta.” (Engkau benar dan engkau telah berbuat kebajikan). Selesai itu, bacalah selawat untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.”

Apa Hukum Menjawab Panggilan Azan?

Ilustrasi Doa Setelah Adzan. Foto: Freepik.com
Menjawab azan merupakan amalan yang begitu dianjurkan, hal itu sebagaimana hadis yang terdapat dalam kitab Shahih Bukhari:
dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anh: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِى النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الأَوَّلِ ، ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلاَّ أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لاَسْتَهَمُوا
"Seandainya manusia mengetahui pahala yang terdapat dalam azan dan saf pertama, kemudian mereka tidak mendapatkan kecuali diundi, niscaya mereka melakukannya.” (HR. Bukhari)
ADVERTISEMENT
Rasulullah dalam hadis muttafaq alaih yang diriwayatkan oleh Abu Said Al-Khudri juga bersabda:
"Jika kalian mendengar suara azan, ucapkanlah seperti apa yang dikumandangkan muazin."

Keutamaan Doa Setelah Azan

Membaca doa setelah azan mengandung banyak keutamaan di dalamnya. Dari Sa’ad bin Abi Waqqash, Rasulullah SAW bersabda:
Siapa yang mengucapkan setelah mendengar azan: Asyhadu alla ilaha illallah wahdahu laa syarika lah wa anna muhammadan ‘abduhu wa rasuluh, radhitu billahi robbaa wa bi muhammadin rosulaa wa bil islami diinaa (aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, tidak ada sekutu baginya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, aku rida sebagai Rabbku, Muhammad sebagai Rasul dan Islam sebagai agamaku), maka dosanya akan diampuni.”
ADVERTISEMENT
Dapat disimpulkan bahwa setiap Muslim yang membaca doa setelah azan akan mendapatkan manfaat sebagai berikut:

1. Mendapatkan Syafaat dari Allah SWT

Rasulullah mengatakan bahwa setiap Muslim yang memanjatkan doa setelah azan dikumandangkan akan mendapatkan jaminan syafaat atau pertolongan dari Rasulullah SAW di hari kiamat nanti.
Jika kalian mendengar muazin, ucapkanlah seperti apa yang diucapkan oleh muazin. Kemudian berselawatlah untukku. Karena siapa yang berselawat kepadaku sekali, maka Allah akan berselawat padanya (memberi ampunan padanya) sebanyak sepuluh kali.
Kemudian mintalah wasilah pada Allah untukku. Karena wasilah itu adalah tempat di surga yang hanya diperuntukkan bagi hamba Allah, aku berharap akulah yang mendapatkannya. Siapa yang meminta untukku wasilah seperti itu, dialah yang berhak mendapatkan syafa’atku.” (HR. Muslim no. 384).
ADVERTISEMENT

2. Dihapuskan Dosa-dosanya

Setiap Muslim yang menaikkan doa setelah azan akan mendapatkan keutamaan berupa penghapusan dosa dari Allah SWT. Hal ini sesuai dengan salah satu hadis yang berbunyi:
Barangsiapa membaca ketika mendengarkan suara orang azan dengan bacaan (yang artinya): “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah Yang Maha Esa yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan bahwa Nabi Muhammad itu adalah hamba-Nya. Aku rela ber-Tuhan kepada Allah, dan terhadap Nabi Muhammad sebagai utusan-Nya dan dengan Islam sebagai agamaku. Maka akan diampunilah dosanya. (HR Muslim)

3. Diijabah Doa-doanya

"Ucapkanlah seperti ucapan muazin, jika kamu telah selesai, berdoalah dan kamu akan diberi."(HR Abu Daud 524 dan Ibnu Hibban 1695 dan dihasankan Syuaib Al-Arnauth)
ADVERTISEMENT

4. Jaminan Surga

Terdapat jaminan surga untuk setiap Muslim yang mengucapkan doa setelah azan. Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata:
Kami pernah bersama Rasulullah SAW. Lalu, Bilal mengumandangkan azan. Ketika sudah selesai, Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang mengucapkan seperti yang dilantunkan orang ini (Bilal) dengan yakin maka dia akan masuk surga." (HR. Ahmad, An-Nasai disahihkan oleh Syuaib al-Arnauth)

5. Mendapatkan Saksi Kebaikan

Kaum Muslimin yang memanjatkan doa setelah azan berkumandang akan mendapatkan saksi kebaikan. Hal ini sebagaimana yang dikatakan dalam salah satu hadis, yaitu:
"Tidaklah suara azan yang keras dari yang mengumandangkan azan didengar oleh jin, manusia, segala sesuatu yang mendengarnya melainkan itu semua akan menjadi saksi pada hari kiamat." (HR.Bukhari)

6. Mendapatkan Pahala yang Setara dengan 10 Kali Berselawat

Pahala menanti setiap Muslim yang membaca doa setelah azan berkumandang. Pahala tersebut setara dengan 10 kali berselawat. Hal ini disampaikan dalam salah satu hadis yang berbunyi:
ADVERTISEMENT
Apabila anda mendengar muazin, jawablah azannya. Kemudian bacalah selawat untukku. Karena orang yang membaca selawat untukku satu kali maka Allah akan memberikan selawat untuknya 10 kali.” (HR. Muslim)
Ilustrasi doa setelah adzan foto: Unsplash

Doa Khusus Setelah Azan Magrib dan Ikamah

Mengutip situs NU Online, kitab Jami'ul Ahadits, Juz IV, hal. 250 menyebutkan doa khusus setelah azan dan ikamah ketika magrib, yaitu:
اللّٰهُمَّ هَذَا إِقْبَالُ لَيْلِكَ وإدْبَارُ نَهَارِكَ وَأَصْوَاتُ دُعَاتِكَ فَاغْفِرْ ليْ
Allahumma hadza iqbâlu lailika wa idbâru nahârika wa ashwâtu du’âika faghfir lii
Artinya: “Ya Allah, ini adalah (saat) datangnya malam-Mu, dan perginya siang-Mu, dan terdengarnya doa-doa untuk-Mu, maka ampunilah aku.
Setelah azan Subuh, ada doa khusus seperti yang disebut dalam kitab Fathul Muin hal. 208 yang berbunyi:
ADVERTISEMENT
اللّٰهُمَّ هَذَا إِقْبَالُ نَهَارِكَ وَإِدْبَارُ لَيْلِكَ وَأَصْوَاتُ دُعَاتِكَ فاغْفِرْ لِي
Allahumma hadza iqbâlu nahârika wa idbâru lailika wa ashwâtu du’âika faghfir lî
Artinya: “Ya Allah, ini adalah (saat) datangnya siang-Mu, dan perginya malam-Mu, dan terdengarnya doa-doa untuk-Mu, maka ampunilah aku.”
Doa di antara azan dan ikamah
اللّٰهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِيْ الدُّنْيَا وَالْأَخِرَةِ
Allahumma innî as-alukal-‘âfiyah fid-dunya wal-âkhirah
Artinya: “Ya Allah, aku mohon pada-Mu keselamatan di dunia dan akhirat.”
Kemudian, disambung dengan membaca ayat kursi:
اللهُ لآ إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِيْ السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيْطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُوْدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
ADVERTISEMENT
Allâhu lâ Ilâha illa Huwal hayyul qayyumu. Lâ ta'khudzuhû sinatuw wa lâ naûm. laHû mâ fissamâwâti wa mâ fil ardhi. man dzal ladzii yasfa'u 'indahû illâ bi idznihi.
ya'lamu mâ baina aidiihim wa mâ khalfahum. wa lâ yuhithûna bi syai-in min 'ilmihii illâ bi mâsyâ-a. wasi'a kursiyyuhussamâwâti wal ardha. wa lâ ya-udhû hifzhuhumâ wahuwal 'aliyyul azhiim.
Artinya:“Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Kekal lagi terus menerus mengurus makhlukNya, tidak mengantuk dan tidak tidur Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi.
Siapakah yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izinNya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang meraka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendakiNya.
ADVERTISEMENT
Kursi Allah meliputi langit dan bumi, Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
Apabila masih ada waktu, setiap Muslim disunahkan membaca doa setelah ikamah:
اللّٰهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآتِهِ سُؤْلَهُ يَوْمَ الْقِيَامَ
Allahumma Rabba hadzihi ad-da’wati at-tâmmati, wa ash-shalâti al-qâimati, shalli ‘ala sayyidina muhammadin wa âtihi su’lahu yaumal qiyâmah
Artinya: “Ya Allah Tuhan yang memiliki seruan yang sempurna dan salat yang tetap didirikan, rahmatilah Nabi Muhammad dan berikan padanya permintaannya di hari kiamat.”

Keutamaan Azan

Azan adalah panggilan bagi setiap Muslim untuk menunaikan salat fardu. Tidak hanya itu, azan juga merupakan sarana syiar Islam.
ADVERTISEMENT
Azan dikumandangkan oleh seorang muazin setiap menjelang waktu salat. Saat mendengar lafal azan disunahkan untuk menjawabnya.
Sebagian lafal azan dibalas dengan jawaban serupa. Kendati demikian, ada juga lafal yang dijawab dengan kalimat berbeda, yaitu 'hayya ala shalah' dan 'hayya ala falah'.
Jawaban dari dua lafal ini adalah la hawla wala quwwata illa billah'. Ketika azan selesai berkumandang, ada baiknya umat Islam melakukan amalan lain dengan berdoa untuk mendapatkan syafaat dari Allah SWT.
Ilustrasi muadzin yang sedang mengumandangkan adzan. Foto: Pixabay
Mengutip buku Ringkasan Kitab Hadist Shahih Imam Muslim oleh Hardianto Prihasmoro (2007), azan memiliki keutamaan, yakni mengusir setan.
Kumandang azan dapat membuat setan yang mendengarnya lari terbirit-birit. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan dalam hadis riwayat Abu Hurairah r.a.
ADVERTISEMENT
Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya setan, apabila mendengar azan untuk salat ia berlari sambil terkentut-kentut sampai tidak mendengarnya lagi. Ketika azan telah berhenti, ia kembali menghasut. Apabila mendengar ikamah, ia pergi sampai tidak lagi mendengarnya. Ketika ikamah telah berhenti, ia kembali menghasut lagi."(Sahih Muslim No. 582)
Mengutip buku 27 Keutamaan Shalat Berjamaah di Masjid yang ditulis oleh Myr Raswad (2011), azan mengumandakan keagungan Allah SWT, syariat Islam, dan kaum Muslimin. Maka sudah seharusnya umat Islam menyambut azan dengan bergairah.
Allah SWT berfirman:
"Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata, 'Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?" (Fulsihat: 33).
Ilustrasi doa setelah adzan foto: Unsplash
Azan sendiri lahir setelah orang-orang Islam tiba di Madinah. Kala itu, mereka berkumpul dan membicarakan perkiraan waktu salat. Sebagian dari mereka menyarankan penggunaan lonceng seperti umat Kristiani sebagai tanda waktu salat.
ADVERTISEMENT
Lalu, beberapa orang lainnya menyarankan penggunaan trompet seperti orang Yahudi. Kemudian, Umar menganjurkan seseorang agar berseru untuk salat. Raslullah SAW pun meminta Bilal berseru untuk salat.
Hal ini tercatat dalam hadist riwayat Abdullah bin Umar r.a. yaitu:
"Dahulu, orang-orang Islam ketika tiba di Madinah, mereka berkumpul lalu memperkirakan waktu salat. Tidak seorang pun menyeru untuk salat. Pada suatu hari mereka membicarakan hal itu. Sebagian mereka berkata: Gunakanlah lonceng orang Kristen.
Sebagian yang lain berkata: Gunakanlah trompet seperti orang Yahudi. Kemudian Umar berkata: Mengapa kalian tidak menyuruh seseorang agar berseru untuk salat? Rasulullah SAW bersabda: Hai Bilal, bangunlah dan serulah untuk salat? Rasulullah SAW bersabda: Hai Bilal, bangunlah dan serulah untuk salat." (Shahih Muslim No. 568)
Berdoa setelah adzan. Foto: dok Pinterest
Demikian penjelasan seputar doa setelah azan. Semoga informasi tersebut bermanfaat!
ADVERTISEMENT
(HDP dan FNS)