Gerakan Sholat yang Benar dan Cara Menyucikan Diri Sebelum Beribadah

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
23 September 2022 16:29 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi gerakan sholat yang benar. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gerakan sholat yang benar. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Sholat merupakan kewajiban umat Muslim yang nilainya sangat tinggi dalam Islam. Untuk itu, dalam melaksanakan sholat sepatutnya seorang Muslim mengerjakannya sesuai syariat dan tuma'ninah yang artinya tenang dan menghayati setiap gerakan serta bacaannya.
ADVERTISEMENT
Sebab sholat merupakan amalan perbuatan yang pertama kali akan dihisab. Karena tujuannya menyembah Allah SWT, sholat juga harus dilakukan dengan khusyu.
Dalam kitab Al-Khusyu ciptaan Al-Hilali, khusyuk adalah kondisi hati yang penuh dengan ketakutan, mawas diri, dan tunduk pasrah di hadapan Allah SWT. Sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Mu'Minun ayat 1-2, artinya: "Sesungguhnya, beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu dalam shalatnya."

Gerakan Sholat yang Benar

Meskipun ibadah sholat dilakukan lima kali sehari, tidak sedikit umat Muslim yang belum mengetahui tata cara gerakan sholat yang benar sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW. Mengutip laman DKI Kemenag, berikut tata cara gerakan sholat yang benar.
Ilustrasi gerakan sholat yang benar. Foto: Pixabay

1. Sholat dengan Berdiri, Berbaring, atau Duduk

Ketika akan mulai melaksanakan ibadah, diwajibkan untuk berdiri menghadap ke arah kiblat yang telah ditentukan. Namun jika seseorang tidak sanggup untuk berdiri akibat suatu udzur seperti sakit, orang tersebut dapat sholat dengan duduk atau berbaring.
ADVERTISEMENT

2. Menghadap Kiblat

Saat seorang Muslim berada di tempat atau belahan dunia di mana tidak memungkinkan untuk melihat Ka’bah, maka sepatutnya untuk mengetahui persis arah kiblat. Jika tidak dapat mengetahui arah kiblat gunakan alat seperti kompas atau melalui aplikasi penunjuk arah kiblat.

3. Takbiratul ihram

Setelah menghadap kiblat, lafazkan niat sholat dalam hati bersamaan dengan gerakan takbiratul ihram yakni mengangkat kedua tangan hingga ujung jari sejajar dengan bahu. Sebagian pendapat ulama lain boleh pula sejajar dengan kedua daun telinga.
Posisi jari-jemari tangan tidak rapat dan tidak juga terlalu renggang. Hadapkan telapak tangan kearah kiblat. Setelah takbir, letakan tangan kanan di atas tangan kiri, di atas dada dan menundukkan pandangan ke tempat sujud atau sajadah.

4. Ruku

Pada saat ruku, punggung harus rata dan kepala tidak mendongak ke atas tapi tidak menunduk terlalu bawah, melainkan harus lurus 90 derajat terlihat seperti huruf L terbalik. Saat ruku posisikan jari-jari tangan di atas lutut, bukan di paha atau bahkan betis.
ADVERTISEMENT

5. I'tidal dengan Tuma'ninah

Setelah ruku lakukan gerakan i’tidal yakni yang dilakukan antara ruku’ dan sujud. Di mana bangun dari ruku, meluruskan seluruh sendi tubuh, terutama punggung ke tempat semula, sehingga berada dalam posisi berdiri tegak.
Saat i’tidal disunnahkan untuk mengucap kalimat sami'allahu limah hamidah yang artinya: "Allah mendengar orang yang memuji-Nya".
Masih dalam posisi i’tidal, disunnahkan untuk melanjutkan membaca rabbana lakal hamdu mi’us samawati wa mil ul ardhi wa mil umasita min syai’in ba’du yang artinya:
"Wahai Tuhan kami! hanya untuk-mu lah segala puji, sepenuh langit dan bumi dan sepenuh barang yang kau kehendaki sesudahnya."

6. Sujud

Dilakukan setelah i’tidal dengan posisi mengangkat kedua tangan terlebih dahulu sebagaimana gerakan takbiratul ihram yang dijelaskan dan bergerak turun menuju sujud. Kemudian letakkan tangan terlebih dahulu di sajadah sebelum lutut.
ADVERTISEMENT
Ketika sholat berjamaah, perlu diperhatikan bahwa yang melakukan sujud terlebih dahulu adalah imam baru disusul makmum. Saat sujud ada tujuh bagian anggota badan yang menempel pada sajadah, yakni muka (dahi dan hidung), kedua telapak tangan, kedua lutut kaki, kedua ujung kaki dengan sekitar jari yang menempel pada alas shalat serta menghadap kebelakang.

7. Duduk di Antara Dua Sujud

Selesai melakukan sujud yang pertama, kemudian bangun dan menjelang sujud yang kedua, dalam setiap rakaat seseorang diminta duduk sejenak. Dalam duduk di antara dua sujud, pandangan mata ke tempat sujud, duduk diatas telapak kaki kiri, telapak kaki kanan tegak lurus dengan ujung jari mengarah ke arah kiblat, serta posisi masing-masing telapak tangan berada di atas paha.
Kemudian membaca doa duduk di antara dua sujud yakni:
ADVERTISEMENT
robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’ani warzurqnii wahgdinii wa’aafinii wa’fu annii
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dosaku,belas kasihanilah aku dan cukuplah segala kekuranganku dan angkatlah derajatku dan berilah rezeki kepadaku,dan berilah aku petunjuk dan berilah kesehatan padaku dan berilah ampunan kepadaku."
Setelah sujud kedua, disunnahkan untuk duduk sebentar sebelum berdiri dan membaca takbir saat berdiri.

8. Duduk Tasyahud (tahiyat)

Dilakukan setelah sujud terakhir dengan posisi duduk di atas kaki kiri diselipkan di bawah ujung kaki kanan yang masih dalam posisi seperti kaki kanan saat sujud dan duduk di antara dua sujud. Arah badan agak condong ke kanan serta telunjuk tangan kanan dalam posisi menunjuk ke depan dan arahkan mata ke jari tersebut.
Saat posisi ini, bacalah doa sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
At tahiyyaat mubarakatus shalawaatuth thoyyibaatulillaah. As salaamu alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wabarakaatuh, assalaamu'alaina wa'alaa ibaadillaahishaalihiin. asyhaduallaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammad rasuulullaah.
Allahumma sholli ala muhammad, wa'alaa aali muhammad. kamaa shallaita alaa ibraahiim wa alaa aali ibraahiim. Wabaarik'alaa muhammad wa alaa aali muhammad. kamaa baarakta alaa ibraahiim wa alaa aali ibraahiim, fil alamina innaka hamidun majid.
Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad, seperti rahmat yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahkanlah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya, seperti berkah yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya, Engkau lah Tuhan yang sangat terpuji lagi sangat mulia di seluruh alam."

9. Salam

Ketika salam, hendaknya seseorang memalingkan kepalanya ke kanan hingga putih pipinya terlihat, kemudian memalingkan kepalanya ke kiri hingga putih pipinya terlihat oleh orang di belakangnya. Ucapkan kalimat:
ADVERTISEMENT
assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh
Artinya: "Semoga keselamatan, rohmat dan berkah Allah SWT selalu tercurah untuk kamu sekalian".
Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh Al Imam An Nasa'i dalam As Sunan Al Kubra no 1248 dan dishahihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albani dalam Shahih Sunan An Nasa'i no: 1324, dari Sahabat ‘Abdullah bin ‘Umar,
Artinya: “Bahwa Nabi Muhammad SAW bersalam ke kanan dan ke kiri dengan mengatakan “Assalamualaikum Warohmatullah”, “Assalamualaikum Warohmatullah” sehingga terlihat putih pipinya dari sini dan putih pipinya dari sini.”

Cara Bersuci Sebelum Sholat

Ilustrasi bersuci sebelum sholat. Foto: Unsplash
Umat Muslim juga diwajibkan untuk bersuci diri sebelum sholat guna membersihkan diri dari segala najis dan hadats. Sebagaimana disebutkan dalam buku Sholat Khusyuk Untuk Wanita, najis merupakan segala kotoran yang melekat pada tubah atau pakaian, seperti kotoran manusia (air seni dan tinja), madzi (cairan putih yang keluar dari kemaluan), kotoran binatang, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Sedangkan hadats adalah kondisi tidak suci yang menghalangi seseorang untuk shalat atau thawaf. Seseorang berhadats kecil setelah buang angin (kentut), buang air kecil (kencing), buang air besar, keluar madzi, menyentuh kemaluan tanpa alas, dan tidur nyenyak.
Hal ini disinggung dalam firman HR Ahmad, Nasa’i, dan Ibnu Majah dari Usahamah yang artinya: "Allah tidak akan menerima shalat yang tidak disertai dengan bersuci."
Ilustrasi bersuci sebelum sholat. Foto: Unsplash
Orang yang berhadats diwajibkan untuk menyucikan dirinya sebelum melakukan ibadah sholat dan thawaf. Caranya ada tiga macam, antara lain:
ADVERTISEMENT
(ANS)