Konten dari Pengguna

Kalimat Pasif: Pengertian, Ciri-ciri, Bentuk, dan Contoh Kalimat

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
8 Desember 2020 16:34 WIB
·
waktu baca 5 menit
clock
Diperbarui 3 Juni 2022 11:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi menulis kalimat pasif. Foto: Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menulis kalimat pasif. Foto: Pixabay.com
ADVERTISEMENT
Sebuah kalimat memegang peran penting dalam tatanan Bahasa Indonesia. Menurut KBBI, kalimat merupakan kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan.
ADVERTISEMENT
Kalimat dibagi menjadi dua jenis, yaitu kalimat aktif dan kalimat pasif. Untuk memahami pengertian dan contoh kalimat pasif lebih lanjut, simak uraian selengkapnya berikut ini.

Pengertian Kalimat Pasif

Saat membaca artikel maupun sumber bacaan lainnya, tanpa disadari kita menemukan berbagai jenis kalimat pasif. Keberadaannya tak dapat dipisahkan dengan kalimat aktif.
Akan tetapi, kalimat aktif lebih banyak dibahas dari segi fungsi dan perannya dalam sebuah pokok pembicaraan. Lebih lanjut, artikel ini secara khusus akan membahas mengenai kalimat pasif. Lantas, apa kalimat pasif itu?
Ilustrasi memahami pengertian kalimat pasif. Foto: Unsplash.com
Menyadur dari Jurnal Paramasastra berjudul Fungsi Pelaku dalam Kalimat Pasif Bahasa Indonesia yang ditulis oleh Suher M. Saidi, kalimat pasif merupakan jenis kalimat yang muncul dari proses memasifkan kalimat aktif.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, kalimat pasif adalah salah satu jenis kalimat yang berdasarkan pada subjek kalimat tersebut. Dalam kalimat pasif, subjek dikenai suatu tindakan. Umumnya, predikat yang digunakan dalam kalimat pasif biasanya diawali dengan imbuhan ter- dan di-.
Menurut Chaer dalam sumber yang sama, pembentukan kalimat dari sebuah kalimat aktif dapat dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya:
Meski dikenal sebagai kalimat aktif yang dimasifkan, terdapat beberapa kalimat pasif yang muncul bukan karena pemasifan.

Ciri-ciri Kalimat Pasif

Ilustrasi menulis kalimat pasif. Foto: pixabay
Untuk dapat mengidentifikasi sebuah kalimat pasif, kita harus mengetahui ciri-cirinya terlebih dahulu. Simak penjelasan berikut.
ADVERTISEMENT
Menurut Dardjowidjojo dalam jurnal berjudul Kalimat Pasif dan Pemaknaannya dalam Berita Kriminal di Media Massa Cetak oleh Ralph Hery Budhiono, selain ciri yang telah disebutkan di atas, terdapat ciri lain dalam kalimat pasif, yaitu adanya perubahan morfologis pada verbanya.
Dalam bahasa Indonesia, perubahan itu ditandai dengan adanya awalan di- untuk menggantikan awalan meng-. Selain perubahan morfologis dan makna, perubahan fokus atau informasi juga dapat ditemukan dalam kalimat pasif.
ADVERTISEMENT

Peran Pelaku dan Penderita dalam Kalimat Pasif

Dalam jurnal Fungsi Pelaku dalam Kalimat Pasif Bahasa Indonesia, secara sederhana, dijelaskan bahwa dalam kalimat pasif pelaku berperan sebagai objek kalimat. Sementara pada kalimat aktif, peran pelaku difungsikan sebagai subjek kalimat.
Sementara itu, peran penderita dalam kalimat aktif, yakni sebagai objek kalimat. Jika diubah menjadi kalimat pasif, keberadaan penderita menjadi subjek kalimat. Itulah mengapa, subjek dalam kalimat pasif berperan sebagai pelaku yang dikenai suatu perbuatan.
Agar lebih memahami pemahaman mengenai peran pelaku dan penderita dalam kalimat pasif, simak contoh kalimat berikut ini:
Kemudian kalimat aktif di atas diubah menjadi kalimat pasif, menjadi:
ADVERTISEMENT
Kalimat pertama memiliki konstituen ‘ayah’, konstituen ‘menandatangani’, dan konstituen ‘surat kesepakatan’. Konstituen ‘ayah’ berperan sebagai pelaku, sedangkan konstituen ‘surat kesepakatan’ berperan sebagai penderita atau sasaran.
Dari susunan kalimat pertama, dapat dilihat bahwa peran pelaku berfungsi sebagai subjek kalimat. Sedangkan peran penderita berfungsi sebagai objek kalimat.
Lalu, kalimat pertama tersebut dimasifkan menjadi kalimat kedua. Pada kalimat kedua, konstituen ‘surat pernyataan’ yang semula berperan sebagai penderita sekaligus objek di kalimat pertama beralih peran sebagai pelaku dan subjek di kalimat kedua.
Pun demikian dengan konstituen ‘ayah’ yang semula berperan sebagai pelaku dan subjek di kalimat pertama. Ia beralih peran sebagai penderita dan objek di kalimat kedua.

Jenis-jenis Kalimat Pasif

Ilustrasi mengidentifikasi jenis kalimat pasif. Foto: Unsplash.com
Berikut jenis-jenis kalimat pasif yang perlu untuk diketahui:
ADVERTISEMENT

1. Kalimat Pasif Transitif

Kalimat jenis ini merupakan kalimat yang predikatnya mempunyai objek. Adapun pola dasar kalimat ini adalah O-P-S atau O-P-S-K.
Contoh kalimat:

2. Kalimat Pasif Intransitif

Kalimat jenis ini merupakan kalimat yang predikatnya tidak berobjek. Adapun pola dasar kalimat ini adalah S-P atau S-P-K.
Contoh kalimat:

3. Kalimat Pasif Tindakan

Kalimat jenis ini merupakan kalimat pasif yang predikatnya adalah suatu tindakan atau perbuatan. Adapun predikat ini biasanya berupa jenis-jenis kata kerja berimbuhan di-, ter, ke-, atau kata ganti.
Contoh kalimat:
ADVERTISEMENT

4. Kalimat Pasif Keadaan

Kalimat jenis ini merupakan kalimat pasif yang menerangkan kondisi subjek. Predikat pada kalimat pasif ini biasanya berupa kata dasar berimbuhan ke-an.
Contoh kalimat:

Contoh Kalimat Pasif

Ilustrasi mengidentifikasi contoh kalimat pasif. Foto: Unsplash.com
Selain contoh kalimat yang telah dipaparkan di atas, berikut beberapa contoh kalimat pasif lainnya untuk menambah pemahamanmu:
Contoh kalimat pasif transitif
Contoh kalimat pasif intransitif
Contoh kalimat pasif tindakan
ADVERTISEMENT
Contoh kalimat pasif keadaan
Itulah penjelasan mengenai kalimat pasif. Semoga informasi ini menambah wawasan kita dalam mempelajari kaidah bahasa Indonesia.
(MSD & ANM)