Konten dari Pengguna

Kehidupan Masyarakat Zaman Jahiliyah, Masa Sebelum Islam Berjaya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
20 Desember 2022 18:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi zaman jahiliyah. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi zaman jahiliyah. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Secara bahasa, jahiliyah artinya bodoh atau kebodohan. Menurut istilah, jahiliyah bisa didefinisikan sebagai konsep, ideologi, dan gerakan berusaha melawan Islam. Dengan kata lain, jahiliyah merupakan jalan hidup yang berlawanan dengan doktrin Islam.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Doa Anak Kecil, jahiliyah dalam pandangan Sayyid Quthub bersumber dari tiga sebab. Pertama, penolakan terhadap ketuhanan Allah SWT (tauhid). Penolakan ini muncul dalam berbagai bentuk, misalnya atheisme, politheisme (musyrik), dan prasangka buruk (suudzan).
Sebab kedua adalah penolakan terhadap hukum Allah. Menolak hukum Allah sama saja dengan tidak mengakui keberadaan-Nya. Allah berfirman dalam Alquran:
Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) manakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin.” (QS. Al-Maidah: 50)
Sedangkan, penyebab ketiga munculnya konsep jahiliyah tercermin lewat pelanggaran-pelanggaran moral, seperti sikap sombong, sewenang-wenang, dan penindasan terhadap kaum lemah.
Di sisi lain, jahiliyah juga dikenal sebagai masa pra-Islam, zaman di mana Islam belum berjaya seperti sekarang. Bagaimana kehidupan bangsa Arab pada zaman jahiliyah tersebut? Simak ulasan singkatnya dalam artikel berikut.
ADVERTISEMENT

Kehidupan Masyarakat Jahiliyah

Ilutrasi zaman jahiliyah. Foto: Pixabay
Zaman jahiliyah adalah zaman kebodohan atau kegelapan terhadap kebenaran. Bangsa Arab pada masa ini berada dalam ketidaktahuan, bukan hanya soal ilmu pengetahuan, tetapi juga terhadap petunjuk Allah.
Dalam tulisan berjudul Kondisi Tasyri’ Bangsa Arab Pra Islam karya Mohamad Rana, masyarakat jahiliyah dapat dikenali dengan beberapa ciri, antara lain:
Sebagian besar masyarakat jahiliyah menyembah berhala dengan bentuk yang berbeda-beda. Ada sekitar 360 berhala yang mereka sembah dan seluruhnya terletak di sekitar Ka’bah.
Selain menyembah berhala, ada pula masyarakat yang menganut kepercayaan lain, seperti kaum sha’ibah yang menyembah bintang, kaum majusi yang menyembah api, dan penganut agama samawi seperti Yahudi, Kristen, dan Hanafiyah.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi masa jahiliyah. Foto: Pixabay
Dari segi ekonomi, mayoritas bangsa Arab di masa jahiliyah berprofesi sebagai pedagang. Hukum dagang yang berlaku sama seperti pasar liberal, yakni pemodal besar akan menjadi tuan bagi orang miskin yang tidak melunasi utangnya.
Praktik riba juga marak dilakukan pada zaman jahiliyah. Masyarakat kala itu bahkan menganggapnya lebih penting dari jual beli karena keuntungannya yang dinilai lebih menjanjikan.
Dalam bidang muamalah, banyak terjadi penipuan, jahalah, munabadzah (menjual sesuatu dengan cara melemparkannya ke tanah lalu akad sah), dan mulazamah (menjual dengan cara menyentuh barang yang dijual dengan cara melempar batu).
Mengutip buku Materi Pendidikan Agama Islam oleh Sayid Habiburrahman dan Suroso, pernikahan pada zaman jahiliyah dapat dilakukan secara spontan.
ADVERTISEMENT
Seorang laki-laki bisa mengajukan lamaran kepada wanita yang disukainya melalui walinya. Kemudian, dia bisa langsung menikahinya setelah menyerahkan mas kawin.
Masa jahiliyah bangsa Arab perlahan pudar ketika Islam datang. Secara bertahap, bangsa Arab meninggalkan kebiasaan-kebiasan buruk mereka dan mulai kembali ke jalan Allah SWT.
(ADS)