Keluar Darah Haid Sedikit Apakah Boleh Puasa? Ini Penjelasannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
25 Maret 2023 10:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi keluar darah haid sedikit saat puasa. Foto: WindNight/shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi keluar darah haid sedikit saat puasa. Foto: WindNight/shutterstock
ADVERTISEMENT
Ada banyak pertanyaan yang muncul dari umat Muslim ketika bulan suci Ramadhan tiba. Salah satu hal yang sering dipertanyakan para Muslimah adalah keluar darah haid sedikit apakah boleh puasa atau tidak.
ADVERTISEMENT
Seperti yang diketahui, haid merupakan salah satu perkara yang membatalkan puasa. Ini sudah menjadi ketentuan yang ditetapkan dalam syariat. Dari Abu Said Al-Khudri r.a., Rasulullah SAW bersabda:
Bukankah bila seorang wanita haid, maka ia tidak sholat dan tidak puasa?” (HR. Bukhari dan Muslim)
Adapun yang dimaksud dengan haid adalah darah yang keluar secara alamiah melalui vagina wanita pada waktu-waktu tertentu. Jumlah darah yang keluar saat haid bisa banyak ataupun sedikit seperti flek.
Lantas, bagaimana jika seorang wanita mengalami haid sedikit saat puasa? Keluar darah haid sedikit apakah boleh puasa? Berikut penjelasannya.

Keluar Darah Haid Sedikit Apakah Boleh Puasa?

Ilustrasi Menstruasi. Foto: Shutterstock
Untuk bisa mengetahui dirinya boleh puasa atau tidak, seorang Muslimah perlu memastikan apakah sedikit darah yang keluar dari rahimnya benar-benar darah haid atau darah istihadhah. Istihadhah adalah darah yang keluar dari rahim wanita di luar masa haid dan bukan disebabkan karena melahirkan.
ADVERTISEMENT
Secara medis, haid umumnya terjadi selama 2-7 hari. Mengutip buku Fikih Perempuan oleh Hayati Muhammad, darah yang keluar lebih dari 10 hari digolongkan sebagai darah istihadhah.
Selain dilihat dari periode berlangsungnya, darah istihadhah juga dapat dikenali dari ciri-cirinya. Di antaranya, keluar tanpa tekanan, tidak terasa nyeri, tidak kental, dan baunya tidak menyengat.
Wanita yang mengalami istihadhah tetap diwajibkan puasa dan sholat, boleh membaca Alquran, i'tikaf, dan melaksanakan ibadah-ibadah lain yang dilarang bagi wanita haid. Al-Imam al-Nawawi mengatakan:
Istihadhah adalah hadats yang permanen seperti orang beser, maka ia tidak mencegah puasa dan sholat…” (al-Imam al-Nawawi, Minhaj al-Thalibin, juz 1, hal. 19)
Ilustrasi haid. Foto: Shutterstock
Hal serupa dijelaskan dalam buku Renjana Ramadhan Kita oleh Abdullah Farid Masyruf dkk., Imam Nawawi menjelaskan, jika darah yang keluar memenuhi kriteria haid seperti kekentalan, bau, dan durasi darah keluar selama minimal 24 jam, itu termasuk darah haid. Namun, jika tidak memenuhi kriteria tersebut, itu dikategorikan sebagai darah istihadhah.
ADVERTISEMENT
Bila darah yang keluar cenderung seperti darah haid, maka seorang Muslimah diharamkan untuk sholat dan puasa. Sedangkan, jika darah yang keluar memiliki ciri-ciri darah istihadhah, wajib bagi mereka untuk menjalankan ibadah puasa.
Apabila ragu itu darah istihadhah atau bukan, seorang wanita sebaiknya tetap berpuasa lalu mengganti puasa itu di lain hari di luar bulan Ramadhan. Dengan demikian, ibadahnya tetap sah dan bernilai pahala.
(ADS)