Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Meritrokrasi: Pengertian, Ciri, dan Tujuannya
18 Desember 2023 16:35 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Meritokrasi adalah salah satu sistem politik yang berlandaskan keadilan. Pada sistem ini, orang yang memiliki potensi atau berprestasi dapat memperoleh penghargaan dengan tidak memandang keturunan atau kerabatnya.
ADVERTISEMENT
Secara umun, pengertian meritrokasi adalah memberikan penghargaan kepada seseorang karena prestasinya, bukan karena kedekatan (tindakan kolusi) atau karena uang, atau karena sesuatu yang diperoleh bukan hasil usahanya seperti keturunan atau kerabat (tindakan nepotisme)
Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai meritrokrasi, mulai dari pengertian, ciri-ciri, hingga tujuannya.
Pengertian Meritrokrasi
Mengutip dari buku Perbandingan Administrasi Negara oleh Jamal Qadar J, meritokrasi adalah istilah yang merujuk pada bentuk sistem politik yang memberikan penghargaan lebih kepada mereka yang berprestasi, yang merupakan bentuk sistem masyarakat yang sangat adil.
Meritokrasi juga dapat diartikan sebagai sistem politik yang memberikan kesempatan kepada seseorang untuk memimpin bukan berdasarkan kekayaan atau kelas sosial, melainkan didasarkan pada kinerja dan kemampuan yang dinilai melalui pengujian atau pencapaian yang ditunjukkan.
ADVERTISEMENT
Dalam sistem meritokrasi, individu diberikan kesempatan yang sama dalam masyarakat tanpa memperhatikan posisi sosial, kelas ekonomi, jender, atau suku. Meskipun konsep meritokrasi telah ada berabad-abad lamanya, istilah ini sendiri diciptakan pada tahun 1958 oleh sosiolog Michael Dunlop Young dalam bukunya.
Ciri-Ciri Meritrokrasi
Secara umum, ciri dari sistem politik meritokrasi adalah memberikan kesempatan kepada seseorang untuk memimpin bukan berdasarkan kekayaan atau kelas sosial, melainkan didasarkan pada kinerja dan kemampuan yang dinilai melalui pengujian atau pencapaian yang ditunjukkan. Selain itu, ada beberapa ciri-ciri meritokrasi lainnya, yakni:
ADVERTISEMENT
Tujuan Penerapan Meritokrasi
Tujuan penerapan meritokrasi adalah untuk memastikan bahwa jabatan di birokrasi pemerintah diduduki oleh personil yang profesional, kompeten, dan berkinerja tinggi.
Selain itu, penerapan sistem meritokrasi juga bertujuan untuk mengurangi praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta memastikan pelayanan publik yang lebih baik dan terjamin kepada masyarakat.
Dengan begitu, meritokrasi diharapkan dapat menciptakan lingkungan di mana individu diberikan kesempatan yang sama berdasarkan kinerja dan kemampuan, tanpa diskriminasi berdasarkan status sosial, jenis kelamin, atau latar belakang lainnya.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa meritrokrasi adalah sistem yang memastikan jabatan di birokrasi pemerintah diduduki oleh individu yang profesional, kompeten, dan berkinerja tinggi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, meritokrasi juga diharapkan dapat mengurangi praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta memberikan pelayanan publik yang lebih baik kepada masyarakat. Sistem ini juga menekankan kesetaraan peluang bagi individu untuk meraih prestasi, tanpa memandang status, jenis kelamin, atau latar belakang lainnya.
Dengan demikian, meritokrasi diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang adil dan mendorong individu untuk bekerja keras demi mencapai kesuksesan.
(SAI)