news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Niat Mandi Wajib Setelah Berhubungan Badan dan Haid Lengkap Beserta Tata Caranya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
9 April 2021 12:52 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mandi wajib setelah berhubungan badan dan haid. Foto: The New York Times
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mandi wajib setelah berhubungan badan dan haid. Foto: The New York Times
ADVERTISEMENT
Setiap Muslim harus mengetahui niat mandi wajib setelah berhubungan badan dan haid. Sebab umat Islam dianjurkan untuk senantiasa dalam keadaan bersih dan suci, baik dari najis maupun dari hadas kecil dan hadas besar.
ADVERTISEMENT
Hadas kecil cukup disucikan dengan berwudhu. Namun hadas besar, seperti yang disebabkan oleh berhubungan badan dan haid harus disucikan dengan mandi wajib.
Bagaimana tata cara dan niat mandi wajib yang benar sesuai tuntunan syariat? Simak penjelasannya berikut ini:

Hukum Mandi Wajib Setelah Berhubungan Badan dan Haid

Ilustrasi Mandi Air Panas Foto: Shutterstock
Mengutip buku Sudah Mandi Wajib Haruskah Wudhu Lagi? oleh Saiyid Mahadhir, Lc, MA, istilah mandi wajib atau yang dikenal juga dengan mandi junub atau mandi besar adalah menggunakan air yang suci pada seluruh tubuh dengan tata cara yang khusus dengan syarat-syarat dan rukunnya.
Sesuai namanya, mandi junub ini hukumnya wajib. Artinya, mereka yang tengah dalam kondisi janabah atau berhadas besar, wajib mandi terlebih dahulu agar bisa menjadi suci kembali. Setelah itu baru bisa menunaikan ibadah, seperti shalat, membaca Al Quran, berpuasa, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Kewajiban tersebut tak terkecuali bagi mereka yang berhadas besar setelah berhubungan badan. Mengutip buku Fikih untuk Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah oleh Udin Wahyudin dkk (2008: 19), berhubungan badan, baik keluar mani maupun tidak, tetap harus mandi wajib. Hal ini sesuai dengan hadits berikut.
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ حَجَّاجٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا الْتَقَى الْخِتَانَانِ وَتَوَارَتْ الْحَشَفَةُ فَقَدْ وَجَبَ الْغُسْلُ
"Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Hajjaj dari 'Amru bin Syu'aib dari Bapaknya dari Kakeknya ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika dua khitan bertemu dan kepala dzakar (penis) laki-laki tersembunyi dalam kemaluan wanita, wajib mandi."
ADVERTISEMENT
Hal serupa juga berlaku bagi kaum wanita yang diwajibkan menyucikan diri dengan mandi wajib setelah haid. Perintah ini terdapat pada Al Quran surat Al Baqarah ayat 22 yang artinya:
"Mereka bertanya kepadamu tentang Haid. Katakanlah: Haid itu adalah suatu kotoran. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu Haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." (QS. Al Baqarah: 222)
Lantas, bagaimana tata cara dan niat mandi wajib setelah berhubungan badan dan haid menurut ajaran Islam? Berikut ulasan lengkapnya.
ADVERTISEMENT

Niat Mandi Wajib Setelah Berhubungan Badan dan Haid

Ilustrasi mandi wajib setelah berhubungan badan dan haid. Foto: Shutterstock
Mengutip buku Panduan Salat Lengkap dan Praktis Mandi Wajib oleh Ahmad Sultoni, mandi wajib dapat dilakukan dengan niat dan tata cara sebagai berikut:
Untuk mandi wajib setelah berhubungan badan, bacaan niatnya yaitu:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla lifrafil hadatsil akbari fardhan lillahi ta’aala.
Artinya: “Aku berniat mandi junub untuk menghilangkan hadas besar fardu karena Allah ta’ala.”
Sedangkan bagi Muslimah yang mandi wajib setelah haid dapat membaca niat berikut:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liraf'i hadatsil haidil lillahi Ta'aala.
Artinya: “Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari haid karena Allah Ta'ala.”

Tata Cara Mandi Wajib Setelah Berhubungan Badan dan Haid

Ilustrasi mandi. Foto: Dok. Freepik
Sebelum mandi wajib, ketahui rukun yang harus dipenuhi agar ibadah tersebut sah. Rukun mandi wajib yaitu niat, menyiram air ke seluruh badan dan meratakannya mulai rambut kepala, serta menghilangkan najis yang menempel.
ADVERTISEMENT
Adapun tata cara mandi wajib yang benar yaitu:

Sunnah Mandi Besar

Ilustrasi pancuran kamar mandi. Foto: PublicDomainPictures via Pixabay
Mengutip buku Pintar Ibadah oleh Ustaz Fatkhur Rahman (2020), sejumlah sunnah yang dianjurkan saat mandi wajib yaitu:
ADVERTISEMENT

Doa Setelah Mandi Wajib

Ilustrasi orang berdoa qunut. Foto: Shutterstock
Setelah mandi, hendaknya menutupnya dengan doa. Doa yang dipanjatkan sama dengan doa sesudah wudhu, yakni:
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ
Asyhadu an laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa Rasuluhu, allahumma-jalni minattawwabina, waj-alni minal-mutathahirrina.
Artinya: “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku pula termasuk orang-orang yang selalu mensucikan diri,”.
ADVERTISEMENT

Larangan Bagi Orang yang Belum Mandi Wajib

Ilustrasi menstruasi. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Terdapat sebagian orang yang menyepelekan mandi wajib dan sengaja menunda-nundanya. Konsekuensinya tentu saja mereka dilarang untuk mengerjakan sejumlah ibadah. Orang yang berhadas besar tidak diperkenankan untuk:
Perempuan yang sedang menstruasi juga berhadas besar. Apabila masa haidnya belum selesai dan belum mandi besar, maka ia dilarang:
Ilustrasi puasa. Foto: Shutterstock.
Pertanyaan yang kerap muncul adalah bolehkah berpuasa sebelum mandi besar? Mengutip buku Panduan Beribadah Khusus Wanita karya Abu Malik Kamal Salim (2007), mayoritas ulama beranggapan perempuan yang haid dan telah suci sebelum fajar tetap sah puasanya meskipun belum mandi. Sebab keabsahan puasa itu tidak tergantung pada apakah seseorang telah bersuci atau tidak.
ADVERTISEMENT
Demikian pula jika suami istri bersenggama dan tidak segera mandi wajib hingga Subuh, puasanya tetap sah. Mengutip Buku Panduan Ibadah Ramadhan tulisan Annisa Nurul Hasanah, ketentuan ini didasarkan pada hadits riwayat Aisyah dan Ummi Salamah ra yang berbunyi:
Bahwasanya Nabi SAW pernah ketika waktu Subuh dalam keadaan junub dari jima’ kemudian beliau mandi dan berpuasa”.
Meski demikian, lebih baik apabila mandi wajib itu disegerakan agar bisa melaksanakan ibadah shalat dan lain-lain.

Hal-hal yang Menyebabkan Mandi Wajib

Ilustrasi air mani. Foto: Shutterstock
Sebab yang mewajibkan mandi janabah tidak hanya hubungan suami istri dan haid. Mengutip buku Praktik Mandi Janabah Rasulullah Menurut 4 Mazhab oleh Isnan Ansory, kondisi-kondisi berikut ini juga menjadi penyebab mandi wajib:
ADVERTISEMENT

1. Keluar Mani

Keluarnya air mani, baik dengan disengaja seperti berhubungan suami istri atau masturbasi; maupun dengan cara tidak sengaja, seperti mimpi, membuat seseorang berhadas besar.
Dari Abi Said al-Khudhri ra beliau berkata Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya air itu (kewajiban mandi) dari sebab air (keluarnya sperma)” (HR. Bukhari Muslim).

2. Nifas

Nifas adalah darah yang keluar dari kemaluan wanita setelah melahirkan. Jika darah sesudah persalinan berhenti keluar, maka ia wajib untuk mandi janabah. Dasar diwajibkannya mandi janabah untuk wanita yang nifas adalah qiyas terhadap haid.

3. Melahirkan (Wiladah)

Seorang wanita yang melahirkan, meski anaknya dalam keadaan meninggal tetap wajib mandi janabah, meskipun saat melahirkan tidak ada darah yang keluar. Dengan demikian, meski seorang wanita tidak mengalami nifas, wajib atasnya untuk mandi janabah karena persalinan yang dialaminya.
ADVERTISEMENT
Alasannya sebagian ulama berpendapat anak yang dilahirkan itu pada hakikatnya adalah mani, meski sudah berwujud menjadi manusia. Sehingga dasarnya adalah qiyas kepada seseorang yang mengeluarkan air mani.

4. Meninggal

Orang yang masih hidup wajib memandikan jenazah. Dari Ibnu Abbas ra, “Nabi SAW bersabda mengenai orang yang terjatuh dari kendaraannya kemudian meninggal, "Mandikanlah ia dengan air dan bidara, dan kafankanlah dengan dua lapis kainnya." (HR. Bukhari Muslim).

5. Orang yang Baru Masuk Islam

Mengutip Buku Tuntunan Salat Lengkap oleh Ustaz Zakaria R. Rachman, ulama fikih bersepakat bahwa orang yang baru masuk Islam harus mandi terlebih dahulu untuk membersihkan hadas besar. Sebagaimana tercantum dalam hadis dari Qois bin 'Ashim radhiyallahu'anhu,
"Beliau masuk Islam, lantas Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkannya untuk mandi dengan air dan daun sidr (daun bidara)." (HR. An Nasai, At Tirmidzi, Ahmad).
ADVERTISEMENT
(ADS&ERA)