Konten dari Pengguna

Pandangan Alkitab tentang Aborsi, Mengapa Dilarang?

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
17 Januari 2023 18:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi aborsi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi aborsi. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Aborsi adalah prosedur yang dilakukan untuk menggugurkan kandungan. Biasanya, aborsi dilakukan sebelum kehamilan memasuki usia 20 minggu dengan cara minum obat penggugur kandungan atau menjalani prosedur pembedahan.
ADVERTISEMENT
Faktor utama yang kerap melatarbelakanginya adalah ekonomi, hubungan gelap, hingga kondisi kehamilan yang mengancam jiwa ibu dan janin. Jika tidak didasari alasan medis, praktik aborsi di Indonesia adalah tindakan ilegal dengan ancaman pidana.
Dalam agama Kristen, praktik aborsi dilarang keras. Larangan tersebut dijelaskan dalam Alkitab. Simak artikel berikut untuk mengetahui bagaimana pandangan Alkitab tentang Aborsi.

Pandangan Alkitab tentang Aborsi

Ilustrasi aborsi. Foto: Shutter Stock
Alkitab sama sekali tidak membenarkan tindakan aborsi. Sebab, tindakan ini sama saja seperti melakukan pembunuhan. Pandangan Alkitab tentang aborsi ini tertuang secara tersirat dalam Keluaran 2:22-25 yang berbunyi:
Apabila ada orang berkelahi dan seorang dari mereka mengenai seseorang perempuan yang sedang mengandung, sehingga keguguran kandungan, tetapi tidak mendapatkan kecelakaan yang membawa maut, pastilah ia didenda sebanyak yang dikenakan oleh suami perempuan itu kepadanya, dan ia harus membayarnya menurut putusan hajik. Namun, jika perempuan itu mendapat kecelakaan yang membawa maut, engkau harus memberikan nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan dalam buku Seksualitas dan Agama oleh A. D. Kusumaningtyas dkk., kalimat “kecelakaan yang membawa maut” menunjukkan bahwa apabila bayi celaka atau mati, hukum mata ganti mata harus diterapkan. Dengan kata lain, pelaku aborsi menerima hukuman yang sama seperti pembunuh.
Hukum aborsi juga tergantung pada tujuannya. Mengutip buku You Ask Bible Answers oleh Sudiyono dan Ruth Purweni, ada dua jenis aborsi yang perlu dipahami umat Kristen, yakni aborsi spontan dan aborsi provokasi.
Aborsi spontan tidak dipermasalahkan, sebab ini bukan kesengajaan atau kelalaian orang tua. Sedangkan, aborsi provokasi adalah tindakan pengguguran kehamilan tanpa alasan medis. Dengan kata lain, aborsi ini sama saja seperti membunuh jiwa seseorang. Inilah jenis aborsi yang dilarang dalam Kristen.
ADVERTISEMENT
Dalam Keluaran 20:13 juga disebutkan, “Jangan membunuh.” Perintah tersebut berlaku untuk semua makhluk, baik yang sudah lahir maupun yang belum. Artinya, aborsi adalah tindakan dosa, sebab seorang manusia disebut sebagai makhluk hidup sejak masih di dalam zigot sampai menemui ajalnya.

Ayat Alkitab tentang Aborsi

Ilustrasi membaca ayat Alkitab tentang aborsi. Foto: Pixabay
Selain yang sudah disebutkan, ada beberapa ayat Alkitab tentang aborsi yang dapat direnungkan umat Kristen, di antaranya:

Yeremia 1:5

Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.

Mazmur 139:13-16

Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kau buat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah; mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya.
ADVERTISEMENT

Bilangan 12:12

Janganlah kiranya dibiarkan dia sebagai anak gugur, yang pada waktu keluar dari kandungan ibunya sudah setengah busuk dagingnya.”

Ayub 31:15

Bukankah Ia, yang membuat aku dalam kandungan, membuat orang itu juga? Bukankah satu juga yang membentuk kami dalam rahim?
(ADS)