Konten dari Pengguna

Pengertian Etnosentrisme, Faktor yang Mempengaruhi, dan Contohnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
14 September 2023 12:53 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Etnosentrisme sendiri merupakan istilah yang berkaitan dengan budaya atau seseorang. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Etnosentrisme sendiri merupakan istilah yang berkaitan dengan budaya atau seseorang. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Pengertian etnosentrisme perlu dipahami dengan baik karena merupakan salah satu penggambaran sikap yang ada di tengah lingkungan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Etnosentrisme sendiri merupakan istilah yang berkaitan dengan budaya atau etnis seseorang yang dijadikan sebagai landasan dari perspektifnya.
Sikap etnosentrisme ini tentunya akan memberikan dampak tersendiri bagi seseorang maupun masyarakat. Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan etnosentrisme?
Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai istilah etnosentrisme, faktr-faktor yang mempengaruhi, aspek-aspeknya, hingga dampak dari etnosentrisme itu sendiri.

Memahami Pengertian Etnosentrisme

Menurut KBBI, pengertian entrosentrisme adalah sikap atau pandangan yang berpangkal pada masyarakat dan kebudayaan sendiri. Foto: Pexels.com
Istilah etnosentrisme berasal dari bahasa Yunani, di mana "ethnos" berarti "bangsa" dan "sentrismos" berarti "fokus" atau "pusat perhatian".
Etnosentrisme adalah sikap atau pandangan yang berakar pada komunitas dan budaya asalnya, seringkali disertai oleh sikap dan pandangan merendahkan terhadap komunitas dan budaya lainnya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, entrosentrisme adalah sikap atau pandangan yang berpangkal pada masyarakat dan kebudayaan sendiri, biasanya disertai dengan sikap dan pandangan yang meremehkan masyarakat dan kebudayaan lain.
ADVERTISEMENT
Menurut Soekanto dalam buku Belajar Menerima Perbedaan karya Ferdinandus Nanduq, etnosentrisme adalah suatu sikap untuk menilai unsur-unsur kebudayaan lain dengan mempergunakan ukuran-ukuran kebudayaan lain.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa etnosentrisme adalah pandangan atau sikap yang berakar pada komunitas dan budaya sendiri, seringkali disertai oleh sikap dan pandangan merendahkan komunitas dan budaya lainnya.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Etnosentrisme

Faktor-faktor yang memengaruhi munculnya etnosentrisme merupakan elemen-elemen yang dapat secara signifikan memengaruhi cara individu atau kelompok masyarakat melihat dan berinteraksi dengan kelompok budaya atau etnis lainnya.
Secara umum, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi munculnya sikap etnosentrisme adalah sebagai berikut:

1. Peristiwa di Masa Lalu

Sejarah memiliki peran penting dalam membentuk identitas kelompok dan individu. Pengalaman masa lalu, baik positif maupun negatif, dapat membentuk pandangan etnosentris.
ADVERTISEMENT
Ketika suatu kelompok merasa bahwa mereka memiliki warisan budaya yang kaya atau telah menghadapi konflik dengan kelompok lain, ini dapat memperkuat sikap etnosentris dan bisa saja membuat kelompok ini memandang rendah kelompok etnis lainnya.

2. Keberagaman Budaya

Ketika suatu masyarakat memiliki keberagaman budaya dan etnis, hal ini membuka pintu bagi perbandingan antar kelompok.
Seseorang mungkin merasa superior terhadap kelompok lain atau menganggap budaya mereka sebagai yang paling unggul.
Semakin banyak budaya, terlebih yang populer dan beragam, suatu kelompok bisa saja memiliki pandangan bahwa kelompok mereka lebih baik daripada yang lain.

3. Kondisi Politik

Kondisi politik yang tidak stabil atau adanya konflik antarkelompok dapat memicu etnosentrisme. Mengapa demikian?
Orang cenderung bersikap defensif terhadap kelompok mereka sendiri dalam situasi konflik atau ketidakstabilan politik.
ADVERTISEMENT
Misalnya, suatu kelompok mempunyai masalah dengan kelompok lain dalam hal politik. Ini akan menimbulkan

4. Rasa Loyalitas

Rasa loyalitas yang kuat terhadap kelompok atau etnis tertentu dapat memicu etnosentrisme.
Loyalitas adalah sebuah sikap yang setia ataupun patuh terhadap seseorang atau kelompok tertentu.
Orang yang sangat setia kepada kelompok mereka mungkin cenderung memandang kelompok lain sebagai ancaman atau bersikap lebih superior.

5. Perbedaan Sosial

Perbedaan sosial yang signifikan antara kelompok atau etnis dapat memperkuat etnosentrisme. Ketika jarak sosial besar antara kelompok-kelompok tersebut, orang mungkin kurang memahami kelompok lain dan cenderung lebih mementingkan kelompok mereka sendiri.

6. Prasangka Sosial

Prasangka sosial terhadap kelompok atau etnis tertentu juga dapat memicu etnosentrisme. Ini berupa pemikiran-pemikiran yang dimiliki mengenai kelompok tertentu.
Orang yang memiliki prasangka negatif terhadap kelompok lain mungkin cenderung memandang mereka dengan sikap merendahkan.
ADVERTISEMENT

7. Stereotipe

Stereotipe adalah konsepsi mengenai sifat suatu golongan berdasarkan prasangka yang subjektif dan tidak tepat. Artinya, ini merupakan pandangan mengenai suatu objek yang bersifat umum, tetapi bisa saja salah.
Stereotipe atau pandangan umum yang tidak akurat terhadap kelompok atau etnis tertentu dapat memperkuat etnosentrisme.
Ketika orang meyakini stereotip tersebut, mereka cenderung menguatkan pandangan negatif tentang kelompok tersebut.

Tipe-tipe Etnosentrisme

Etnosentrisme dibedakan ke dalam beberapa jenis berdasarkan karakteristiknya. Beberapa di antaranya adalah:

1. Etnosentrisme Fleksibel

Ini adalah sikap di mana seseorang tetap bisa memahami dan menerima orang dari kelompok budaya yang berbeda.
Mereka yang memiliki etnosentrisme fleksibel tetap bisa terbuka terhadap perbedaan dan tidak menilai kelompok lain secara negatif.

2. Etnosentrisme Infleksibel

Etnosentrisme infleksibel menggambarkan orang yang sulit memahami orang dari kelompok lain yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Mereka yang memiliki etnosentrisme infleksibel cenderung menilai kelompok lain dengan menggunakan standar budaya dan nilai-nilai kelompok mereka sendiri.

3. Etnosentrisme Primordial

Selanjutnya, adalah tipe etnosentrisme primodial.
Etnosentrisme primordial merupakan sikap yang ditandai dengan seseorang menganggap identitas etnis sebagai yang paling penting dalam hidupnya.
Orang dengan sikap ini umumnya sangat mempertahankan identitas etnis mereka dan merasa lebih baik dibandingkan kelompok lain.

4. Etnosentrisme Rasial

Etnosentrisme rasial adalah tipe etnosentrisme di mana seseorang merasa bahwa rasnya lebih superior daripada ras lain.
Mereka yang memiliki etnosentrisme rasial cenderung menilai orang lain dengan menggunakan standar ras mereka sendiri.

5. Etnosentrisme Budaya

Etnosentrisme budaya adalah sikap di mana seseorang merasa bahwa budayanya lebih baik daripada budaya lain. Mereka yang memiliki etnosentrisme budaya cenderung menilai orang lain dengan standar budaya mereka sendiri dan mungkin merasa lebih superior.
ADVERTISEMENT

Tingkatan Etnosentrisme

Dikutip dari Hambatan Komunikasi Antar Budaya: Etnosentrisme oleh Tine Wulandari, M.I.Kom., tingkatan dalam etnosentrisme adalah konsep yang mencerminkan sikap dan pandangan terhadap budaya sendiri dan budaya lainnya.
Terdapat dua tingkatan utama dalam etnosentrisme, yaitu:

1. Tingkat Positif

Pada tingkat ini, orang atau kelompok lebih terbuka terhadap budaya lain, tetapi masih merasa bangga dengan budaya mereka sendiri.
Orang-orang pada tingkatan ini mengerti bahwa setiap budaya memiliki nilai-nilai penting, meskipun mereka tetap memandang budaya mereka sebagai yang paling berharga.
Mereka umumnya bisa menghargai perbedaan budaya tetapi masih memegang standar budaya mereka sebagai titik acuan.

2. Tingkat Negatif

Pada tingkat ini, orang atau kelompok memiliki sikap yang lebih kaku dan merasa superior terhadap budaya mereka sendiri.
ADVERTISEMENT
Mereka bukan hanya percaya bahwa budaya mereka yang terbaik dan paling benar, tetapi juga menganggap budaya mereka sebagai yang paling berkuasa dan harus diikuti oleh orang lain.
Orang dengan sikap etnosentrisme tingkat negatif seringkali meremehkan budaya lain dan melihatnya dengan pandangan merendahkan.
Tingkatan positif mencerminkan sikap yang lebih terbuka terhadap keanekaragaman budaya dan pengakuan akan keberagaman di dunia ini.
Tingkatan negatif, di sisi lain, mencerminkan sikap yang kaku dan superioritas terhadap budaya sendiri sambil meremehkan budaya lain sebagai kurang berharga atau tidak setara dengan budaya mereka.

Dampak Etnosentrisme

Etnosentrisme memiliki dampak baik dan buruk tergantung sejauh mana seseorang bersikap terbuka atau kaku terhadap budaya lain. Foto: Pexels.com
Etnosentrisme memiliki dampak baik dan buruk tergantung sejauh mana seseorang bersikap terbuka atau kaku terhadap budaya lain. Berikut beberapa dampak dari etnosentrisme:
ADVERTISEMENT

1. Dampak Negatif Etnosentrisme

Secara umum, etnosentrisme bisa menimbulkan berbagai dampak negatif. Beberapa di antaranya:

2. Dampak Positif Etnosentrisme

Jika dilihat dari sisi lain, etnosentrisme bisa menimbulkan sejumlah hal positif, selama etnosentrisme yang dimiliki tidak bersifat negati. Berikut beberapa dampak positifnya:
ADVERTISEMENT

Contoh Sikap Etnosentrisme

Berikut beberapa contoh sikap etnosentrisme yang dapat ditemukan dalam masyarakat Indonesia:
ADVERTISEMENT
Sikap etnosentris yang berlebihan bisa berdampak buruk, termasuk menciptakan konflik antar kelompok masyarakat dengan latar kebudayaan yang berbeda, menghambat integrasi budaya, serta mengganggu objektivitas dalam ilmu pengetahuan.
(SAI)