Konten dari Pengguna

Surat Al Furqan Ayat 67: Arab, Latin, Arti, dan Isi Kandungannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
21 April 2021 14:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 30 November 2022 17:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi surat Al Furqan ayat 67 dalam Al Quran. Foto: iStock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi surat Al Furqan ayat 67 dalam Al Quran. Foto: iStock
ADVERTISEMENT
Dalam Islam, umat Muslim diajarkan untuk hidup dalam kesederhanaan dan tidak bertindak secara berlebihan, termasuk dalam menggunakan hartanya. Perintah ini telah tertulis langsung dalam Al Quran, tepatnya pada surat Al Furqan ayat 67.
ADVERTISEMENT
Surat Al Furqan merupakan surat ke-25 dalam kitab suci Al-Quran. Surat ini terdiri atas 77 ayat dan termasuk golongan surat Makkiyah. Nama Al Furqan diambil dari ayat pertama surat ini yang memiliki arti pembeda.
Lalu, bagaimana bacaan surat Al Furqan ayat 67? Apa isi kandungan dari ayat tersebut? Selengkapnya, simak penjelasan berikut.

Bacaan Surat Al Furqan ayat 67

Ilustrasi Al-quran. Foto: Aisylu Ahmadieva/Shutterstock
Berikut bacaan surat Al Furqan ayat 67 dilengkapi dengan latin dan artinya.
وَالَّذِيْنَ اِذَآ اَنْفَقُوْا لَمْ يُسْرِفُوْا وَلَمْ يَقْتُرُوْا وَكَانَ بَيْنَ ذٰلِكَ قَوَامًا
Wallaziina izaaa anfaquu lam yusrifuu wa lam yaqturuu wa kaana baina zaalika qawaamaa.
Artinya: “Dan (termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih) orang-orang yang apabila menginfakkan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, di antara keduanya secara wajar.”
ADVERTISEMENT

Isi Kandungan Surat Al Furqan Ayat 67

Ilustrasi membaca Al-quran. Foto: amirraizat/Shutterstock
Mengutip buku Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi oleh Dr. H. Azhari Ahmad Tarigan, M.Ag. (2012), surat Al Furqan ayat 67 memiliki keterkaitan yang erat dengan istilah al-iqtishad dan al-muqtashid.
Kedua kata tersebut mengandung mengandung arti penghematan dan tidak berlebih-lebihan. Artinya, ayat ini mengajarkan umat Muslim untuk hidup sederhana dan tidak berlebihan dalam membelanjakan harta mereka.
Sementara itu, dikutip dari jurnal berjudul Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak dalam Surat Al-Furqon Ayat 63-67 oleh Umi Rochmatul Ummah (2017), dalam tafsir al-Maraghi dan tafsir An-nuur, keduanya menuliskan bagaimana sifat seorang mukmin dalam membelanjakan dan menggunakan harta yang dimilikinya seperti yang telah Allah wahyukan dalam ayat tersebut.
ADVERTISEMENT
Hamba Allah yang benar-benar mukmin tidak akan melampaui batas atau berlebihan dalam mengeluarkan hartanya. Mereka juga tidak berlaku kikir terhadap diri sendiri maupun keluarga. Mereka mengeluarkan nafkah secara seimbang, tidak berlebihan dan tidak kekurangan.
Tak sampai di situ, ayat ini juga berisi anjuran Rasulullah supaya umatnya berhemat dalam mengelola harta yang dimiliki. Seseorang dengan harta yang dapat mencukupi kebutuhannya agar menyisihkan sebagian harta itu untuk menjalankan amalan sunnah.
Misalnya seperti berinfak tetapi tetap dalam batasan yang wajar dan tidak berlebihan, disesuaikan dengan kondisi masing-masing serta situasi yang dihadapi.
(ADS)