Konten dari Pengguna

Tulisan Innalillahi Wa Inna Ilaihi Raji'un Arab Beserta Maknanya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
15 Juli 2021 8:41 WIB
·
waktu baca 4 menit
clock
Diperbarui 6 April 2023 15:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tulisan Innalillahi wa inna ilaihi raji'un Arab. Foto: unas.ac.id
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tulisan Innalillahi wa inna ilaihi raji'un Arab. Foto: unas.ac.id
ADVERTISEMENT
Innalillahi wa inna ilaihi raji'un adalah kata yang diucapkan umat Muslim ketika mendapat kabar duka atau musibah. Misalnya ketika ada orang meninggal atau musibah bencana alam.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Shihab & Shihab Edisi Ramadhan oleh Quraish Shihab dan Najwa Shihab, kalimat innalillahi dibaca tidak harus menunggu musibah yang besar, melainkan ketika nikmat dikurangi oleh Allah SWT, umat Muslim dapat mengucapkan kalimat ini.
Seorang Muslim yang mengucap bacaan tarji atau istirja ini menunjukkan bahwa ia adalah hamba yang tabah akan ujian atau cobaan dari Allah. Hal itu karena hamba tersebut percaya bahwa jika tabah dan bersabar, maka akan dapat melewati cobaan tersebut.
Dalam mengucapkan kalimat innalillahi, tentu harus dilafalkan dengan baik dengan cara membaca langsung tulisan arabnya. Nah, seperti apakah tulisan Arab innalillahi wa inna ilaihi raji'un? Simak uraian berikut.

Tulisan Innalillahi Wa Inna Ilaihi Raji'un Arab

Ilustrasi tulisan Innalillahi wa inna ilaihi raji'un Arab. Foto: Unsplash
Bacaan innalillahi tercantum dalam Al-Quran sebagai potongan dari surat Al-Baqarah ayat 156. Berikut tulisan arabnya:
ADVERTISEMENT
إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ‎
innā li-llāhi wa-inna ilayhi rājiʿūn.
Artinya: Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali.
Mengutip buku 101 Kebiasaan Hebat Anak Muslim oleh Adiastuti, seorang Muslim yang sabar dan mengucapkan lafal innalillahi, maka akan diberi berita gembira oleh Allah. Hal tersebut tertuang dalam surat Al-Baqarah ayat 155-156 sebagai ayat lengkap dari potongan bacaan innalillahi berikut ini:
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ
Wa lanabluwannakum bisyai`im minal-khaufi wal-jụ'i wa naqṣim minal-amwāli wal-anfusi waṡ-ṡamarāt, wa basysyiriṣ-ṣābirīn.
Artinya: Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
ADVERTISEMENT
ٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَٰبَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوٓا۟ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ
Allażīna iżā aṣābat-hum muṣībah, qālū innā lillāhi wa innā ilaihi rāji'ụn.
Artinya: (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun."

Makna Innalillahi Wa Inna Ilaihi Raji'un

ilustrasi mengucapkan kalimat istirja. Foto: Billion Photos/Shutterstock
Kalimat innalillahi mengandung makna bahwa setiap Muslim menyerahkan semuanya kepada Allah karena Dia adalah pemilik manusia. Allah yang memberikan musibah, dan Dia juga yang mampu menghilangkan musibah tersebut.
Innalillahi berlaku untuk segala sesuatu yang menjadi milik Allah. Dapat dalam bentuk barang, harta benda, ataupun manusia. Semuanya milik Allah dan hanya titipan Allah kepada hamba-Nya, sehingga suatu saat dapat diminta kembali.
Karenanya, kalimat innalillahi sebenarnya juga merupakan ungkapan bahwa hati tidak menggerutu atau mengeluh akan kepergian, kehilangan, dan ketiadaan sesuatu yang kita miliki.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, kalimat wa inna ilaihi rajiun memiliki makna bahwa sudah menjadi kewajiban setiap hamba Allah bahwa musibah apa pun yang menimpa, serahkan semuanya kepada Sang Maha Pencipta.
Kalimat tersebut juga menjadi bukti keyakinan seseorang bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini, karena semuanya akan kembali ke pemiliknya, yaitu Allah SWT. Umat Islam harus ikhlas mengembalikan titipan Allah ke pangkuan-Nya.

Keutamaan Kalimat Istirja

Ilustrasi mengucapkan kalimat istirja. Foto: Shutter Stock
Bukan tanpa alasan kalimat istirja dianjurkan untuk diucapkan ketika mendapat masalah. Selain memiliki makna penting, kalimat tersebut juga mengandung keutamaan bagi pembacanya. Apa saja?

1. Rumah di Surga

Mengutip buku Memuji Allah dan Membaca Salawat untuk Nabi oleh Imam Nawawi, umat Muslim yang tidak lupa mengucapkan kalimat istirja ketika mendengar kabar meninggalnya orang lain, akan dibuatkan rumah di surga.
ADVERTISEMENT
Riwayat itu diambil dari kitab Imam Tirmidzi dan yang lainnya melalui Abu Musa Al-As'ari. Diceritakan bahwa Rasulullah pernah bersabda:
"Apabila anak seorang hamba meninggal dunia, maka Allah SWT berfirman kepada para malaikat-Nya, 'Kamu telah mencabut nyawa anak hamba-Ku.' Mereka menjawab, 'ya.' Allah SWT berfirman, 'Kamu telah mencabut nyawa buah hatinya.' Mereka menjawab, 'ya.'
Allah SWT berfirman, 'Apakah yang dikatakan oleh hamba-Ku?' Mereka menjawab, 'Dia memuji-Mu dan mengucapkan istirja (kalimat innaa lillaah wa innaa ilaihi raaji'uun).' Maka Allah SWT berfirman, 'Buatkanlah untuk hamba-Ku sebuah gedung di dalam surga, dan namakanlah dengan sebidan Baitul Hamdi.'"

2. Mendapat Keberkatan, Rahmat, dan Petunjuk Allah SWT

Seorang Muslim yang senantiasa mengucapkan kalimat istirja ketika dirinya dihadapkan dengan musibah, niscaya akan mendapatkan berkat, rahmat, dan petunjuk dari-Nya. Allah SWT berfirman:
ADVERTISEMENT
"Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. al-Baqarah: 157)

3. Mendapat Pahala

Mengucapkan kalimat istirja saat mengalami musibah menunjukkan bahwa seseorang tetap mengingat Allah di saat-saat terburuknya. Sebagai ganjarannya, Allah menjanjikan pahala dalam musibah tersebut. Allah juga akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik.
Dari Ummu Salamah r.a., Rasulullah bersabda, "Apabila ada seorang muslim yang mengalami musibah lalu dia mengucapkan kalimat seperti yang Allah perintahkan, ‘Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun.’ Ya Allah berikanlah pahala untuk musibahku, dan gantikan untukku dengan sesuatu yang lebih baik darinya, maka Allah akan memberikan ganti untuknya dengan yang lebih baik." (HR. Muslim 918)
ADVERTISEMENT
(AFM)