Konten dari Pengguna

9 Jenis Makanan dan Minuman Hasil dari Bioteknologi yang Menggunakan Bakteri

Berita Terkini
Penulis kumparan
13 Mei 2024 18:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi jenis makanan dan minuman hasil dari bioteknologi yang menggunakan bakteri adalah - Sumber: pixabay.com/stevepb
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jenis makanan dan minuman hasil dari bioteknologi yang menggunakan bakteri adalah - Sumber: pixabay.com/stevepb
ADVERTISEMENT
Jenis makanan dan minuman hasil dari bioteknologi yang menggunakan bakteri adalah produk yang dianggap inovatif. Peran bioteknologi penting dalam menciptakan berbagai jenis produk makanan dan minuman yang bermanfaat bagi kesehatan.
ADVERTISEMENT
Salah satu aspek yang menarik adalah penggunaan bakteri dalam proses pembuatan makanan dan minuman. Melalui teknik fermentasi dan rekayasa genetika, bakteri telah menjadi katalisator penting dalam mengubah bahan baku menjadi produk akhir yang beragam.

Jenis Makanan dan Minuman Hasil dari Bioteknologi yang Menggunakan Bakteri adalah Produk yang Bermanfaat

Ilustrasi jenis makanan dan minuman hasil dari bioteknologi yang menggunakan bakteri adalah - Sumber: pixabay.com/publicdomainpictures
Berdasarkan buku BIiologi Interaktif Kelas XII IPA, Wijaya Jati, (2007), bioteknologi dengan bakteri adalah penggunaan organisme mikroba, seperti bakteri, dalam berbagai aplikasi teknologi untuk memproduksi produk atau layanan yang bermanfaat bagi manusia.
Makanan dan minuman hasil dari bioteknologi yang menggunakan bakteri tersebut terdiri dari beragam jenis. Masing-masing jenis memiliki manfaat yang penting bagi kesehatan.
Secara lebih rinci, beberapa jenis makanan dan minuman hasil dari bioteknologi yang menggunakan bakteri adalah:
ADVERTISEMENT

1. Yogurt

Yogurt adalah produk susu fermentasi yang dihasilkan melalui fermentasi bakteri asam laktat, seperti Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Bakteri ini mengubah laktosa dalam susu menjadi asam laktat, yang memberikan rasa asam pada yogurt.

2. Keju

Proses pembuatan keju melibatkan fermentasi bakteri asam laktat dan bakteri rennet. Bakteri asam laktat mengubah laktosa menjadi asam laktat, sementara bakteri rennet membantu dalam pembentukan gumpalan kasein yang menjadi dasar pembentukan keju.

3. Kombucha

Kombucha adalah minuman fermentasi yang dibuat dari teh hitam atau teh hijau yang difermentasi dengan bakteri asam asetat dan ragi. Proses fermentasi ini menghasilkan minuman yang berasa asam dengan sedikit rasa manis.

4. Kimchi

Kimchi adalah makanan asal Korea yang terbuat dari sayuran fermentasi, seperti kol dan lobak. Bahan-bahan tersebut difermentasi dengan campuran garam dan rempah-rempah bersama dengan bakteri asam laktat, seperti Lactobacillus.
ADVERTISEMENT

5. Tahu dan Tempe

Proses pembuatan tahu dan tempe melibatkan fermentasi kedelai dengan menggunakan bakteri dan jamur. Bakteri asam laktat dan jamur Rhizopus oryzae digunakan dalam proses fermentasi yang mengubah kedelai menjadi tahu atau tempe.

6. Miso

Miso adalah pasta fermentasi Jepang yang terbuat dari kedelai, gandum, atau beras yang difermentasi dengan ragi dan bakteri asam laktat. Miso sering digunakan sebagai bumbu dalam masakan Jepang.

7. Kefir

Kefir adalah minuman fermentasi yang terbuat dari susu yang difermentasi dengan campuran bakteri asam laktat dan ragi kefir. Minuman ini memiliki rasa yang sedikit asam dan efervesen karena proses fermentasinya.

8. Roti

Adonan roti dibuat dari tepung terigu, gula, air, garam, dan ragi. Jenis ragi yang umum digunakan adalah Saccharomyces cerevisiae.

9. Nata de Coco

Nata de coco dikenal sebagai jenis makanan yang sering digunakan sebagai bahan campuran pada minuman atau dessert. Nata de coco merupakan hasil fermentasi air kelapa dengan bantuan mikroorganisme Acetobacter xylinum.
ADVERTISEMENT
Singkatnya, jenis makanan dan minuman hasil dari bioteknologi yang menggunakan bakteri adalah produk yang selama ini sudah sering dikonsumsi. Produk-produk tersebut bukan hanya inovatif tapi juga memiliki berbagai manfaat kesehatan. (DNR)