Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Pengertian Devide Et Impera dalam Sejarah Indonesia
25 Juli 2022 20:01 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 18 April 2023 14:42 WIB
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam sejarah Indonesia ada yang namanya devide et impera. Bagi sebagian orang ini bukan istilah yang asing, karena sering muncul dalam pelajaran sejarah seperti di ilmu pengetahuan sosial dan PPKn. Namun, tak jarang ada yang lupa mengenai pengertian dari istilah tersebut.
ADVERTISEMENT
Pada zaman penjajahan, pemerintah Belanda menciptakan sebuah politik yang dikenal dengan devide et impera. Politik ini dilakukan sebagai salah satu strategi yang dilakukan pihak Belanda dalam menjajah bangsa Indonesia.
Dalam menerapkan strategi ini pihak Belanda sudah memiliki tujuan yang hendak dicapai. Lalu apa sih pengertian devide et impera itu?Simak pengertian devide et impera dalam sejarah Indonesia di ulasan berikut ini.
Pengertian Devide Et Impera
Pengertian evide et impera yaitu politik adu domba yang dilakukan oleh pihak Belanda untuk memecah belah Indonesia . Devide et impera pertama kali diperkenalkan melalui Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC).
Kemudian Belanda menggunakan taktik yang sama ketika Agresi Militer Belanda terjadi setelah proklamasi kemerdekaan RI dikumandangkan. Politik evide et impera dilakukan dengan harapan bisa memicu perselisihan antara berbagai pihak, sehingga Indonesia lebih mudah dihancurkan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Sejarah: SMA kelas XII karya M. Habib Mustopo (2005: 59), upaya Belanda untuk mewujudkan politik devide et impera tak pernah berhenti. Sebagai kelanjutan dari Konferensi Malino, Belanda menyelenggarakan Konferensi Denpasar yang berlangsung pada tanggal 18-24 Desember 1946.
Konferensi Denpasar berhasil mengambil keputusan penting yaitu terwujudnya Negara Indonesia Timur. Sebagai presiden Negara Indonesia Timur dipilih Sukawati. Inilah sukses Van Mook yang dikenal sebagai bapak devide et impera.
Penerapan Devide Et Impera
Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan devide et impera di Indonesia yang dilakukan oleh Belanda.
1. Perang Makassar
Ini adalah perang terbesar yang pernah dilakukan belanda pada zamannya. Mengutip buku Cerita Kerjaan Nusantara Populer tulisan Amir Hendarsah, Perang Makassar merupakan bukti nyata ampuhnya politik divide et impera yang dilakukan Belanda.
ADVERTISEMENT
Dalam perang ini, VOC berhasil menaklukkan Kesultanan Gowa dan Kota Makassar pada 1669 karena dibantu oleh Raja Bone dan Arung Palakka yang pada saat itu tengah berseteru dengan Sultan Hasanudin.
2. Agresi Militer Belanda
Salah satu tujuan utama Agresi Militer Belanda adalah menghapuskan pemerintahan RI dengan menduduki kota-kota penting di Pulau Jawa. Devide et impera menjadi salah satu strategi yang berhasil dilakukan oleh pihak Belanda.
Mengutip buku Bahas Tuntas 1001 Soal IPS SD susunan Forum Tentor, buntut dari politik devide et impera itu adalah munculnya negara-negara bagian. Belanda memecah beberapa wilayah Indonesia yang didudukinya dan membentuk negara-negara kecil atau negara boneka.
ADVERTISEMENT
Negara-negara tersebut dikendalikan Belanda untuk bisa kembali menguasai Indonesia dan mempertahankan kekuasaannya. Negara boneka bentukan Belanda antara lain Negara Indonesia Timur, Negara Sumatra Timur, dan Negara Sumatra Selatan.
3. Konflik Kerajaan Mataram
Konflik inilah telah menjadikan posisi VOC menjadi sangat diuntungkan, sedangkan di sisi lain posisi Kerajaan Mataram semakin melemah akibat terpecah menjadi empat kerajaan.
Selain itu, Belanda juga berupaya melakukan siasat devide et impera dalam Perang Saparua, Perang Padri, Perang Diponegoro atau Perang Jawa, Perang Aceh, Perang Banjar, dan Perang Jagaraga.
(UMI)