Peninggalan Kerajaan Kutai Tertua: Mengenal Prasasti Yupa

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
23 November 2020 9:26 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peninggalan Kerajaan Kutai Kartanegara Foto: Dok. kebudayaan.kemdikbud.go.id
zoom-in-whitePerbesar
Peninggalan Kerajaan Kutai Kartanegara Foto: Dok. kebudayaan.kemdikbud.go.id
ADVERTISEMENT
Merupakan salah satu kerajaan Hindu terbesar di Indonesia, terdapat banyak sekali peninggalan Kerajaan Kutai Kartanegara. Peninggalan-peninggalan Kerajaan Kutai ini kini telah disimpan dengan baik di beberapa museum di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dari sekian banyak peninggalan sejarah Kerajaan Kutai, Prasasti Yupa dianggap sebagai salah satu peninggalan terpenting. Prasasti Yupa merupakan prasasti pertama yang pernah dibuat oleh Kerajaan Kutai, sekaligus menjadi peninggalan tertua dari kerajaan Hindu tersebut.
Prasasti ini menjadi bukti sejarah terkuat bahwa pernah ada kerajaan Hindu yang terletak di Kalimantan. Prasasti Yupa berbentuk seperti tiang batu yang dipakai untuk mengikat kurban hewan atau manusia yang dipersembahkan pada para Dewa.
Tak hanya dijadikan alat ikat untuk persembahan, terdapat tulisan yang diukir dengan menggunakan Bahasa Sansekerta atau Huruf Pallawa. Dari ketujuh prasasti yang masih bisa dilihat hingga kini, beberapa prasasti memiliki topik pembahasan yang berbeda-beda mengenai Raja Mulawarman.
Dilansir dari berbagai sumber, Prasasti Yupa berisi tentang kehidupan politik, kehidupan sosial, kehidupan berbudaya, dan kehidupan agama.
ADVERTISEMENT

Isi Tulisan Tujuh Prasasti Yupa Kutai Kartanegara

Tulisan Prasasti Yupa, Foto: Dok. kebudayaan.kemdikbud.go.id
Salah satu Prasasti Yupa membahas tentang kehidupan politik di Kerajaan Kutai. Pada prasasti tersebut, diceritakan bahwa Raja Mulawarman merupakan cucu dari Raja Kudungga, raja pertama Kerajaan Kutai serta putra dari Raja Aswawarman. Dituliskan bahwa Raja Mulawarman merupakan raja yang tegas, kuat, sabar, sekaligus dermawan.
Masih tentang kehidupan politik, tertulis pula bahwa Kerajaan Kutai mengadakan Upacara Aswamedha, yakni upacara pelepasan kuda untuk menentukan batas wilayah Kerajaan Kutai. Upacara ini terjadi di masa pemerintahan Aswawarman.
Untuk kehidupan sosial, tercatat di Prasasti Yupa bahwa masyarakat sudah banyak yang menganut agama Hindu, sehingga pola pengaturan kerajaan kepada masyarakat sangat teratur seperti pemerintahan Kerajaan India. Dituliskan pula bahwa kehidupan sosial masyarakat sudah berkembang serta mulai menerima unsur kehidupan sosial dari India.
ADVERTISEMENT
Prasasti Yupa dari aspek kehidupan berbudaya mencatat bahwa masyarakat sudah sangat erat dengan agama Hindu, terutama karena pengaruh kebudayaan Kerajaan Pallawa. Selain itu, Prasasti Yupa adalah hasil budaya masyarakat Kutai yang diwariskan dari budaya nenek moyang Indonesia pada jaman Megalithikum.
Untuk aspek agama, tertulis di Prasasti Yupa bahwa agama Hindu sangat berkembang terutama sejak pemerintahan Raja Aswawarman. Bahkan disebutkan bahwa Raja Aswawarman diibaratkan sebagai Angsuman, yakni sebutan dewa matahari dalam agama Hindu.
Itulah ulasan mengenai sejarah Prasasti Yupa. Semoga artikel ini menambah wawasanmu seputar peninggalan Kerajaan Kutai ya!

Isi Prasasti Yupa

Ilustrasi kerajaan Kutai Kartanegara. Foto: pixabay
Secara garis besar, isi Prasasti Yupa adalah syair yang mengisahkan tentang Raja Mulawarman. Prasasti ini terdiri dari tujuh batu bertulis (Muarakaman) yang masing-masing memiliki isi yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Rangkuman Materi Perkuliahan: Sejarah Indonesia Kuno susunan Yeni Kurniawati Sumantri, berikut penjelasannya:

1. Muarakaman I

Yupa Muarakaman I menceritakan tentang silsilah Raja Mulawarman yang dikenal memiliki kepribadian baik dan amat kuat.
Beliau merupakan cucu dari Sri Maharaja Kudungga dan anak dari Asmawarman. Di Kerajaan Kutai Kartanegara, Raja Mulawarman merupakan orang paling terdepan.

2. Muarakaman II

Yupa ini termasuk yang paling tinggi di antara Yupa lainnya. Muarakaman II mengisahkan tentang kedermawanan Sri Mulawarman yang menyedekahkan 20.000 ekor sapi untuk kaum Brahmana.

3. Muarakaman III

Keteladanan Raja Mulawarman dikisahkan dalam Yupa Muarakaman III. Beliau digambarkan sebagai sosok yang baik budinya dan sangat mulia, sehingga disegani oleh banyak kalangan.

4. Muarakaman IV

Pada Muarakaman IV, tulisan aksaranya sudah tidak bisa terbaca. Yupa ini terdiri dari 11 baris pahatan. Para ahli sejarah kesulitan membaca dan menerjemahkan aksara yang termuat dalam pahatan tersebut.
ADVERTISEMENT

5. Muarakaman V

Hampir sama seperti Muarakaman II, Yupa Muarakaman V juga menceritakan tentang peringatan sedekah. Ini adalah bukti nyata lain yang menggambarkan tentang kedermawanan Raja Mulawarman.

6. Muarakaman VI

Yupa ini berisi tentang seruan selamat yang dihaturkan kepada Raja Mulawarman atas kebaikannya kepada Brahma. Ini karena beliau menyumbangkan banyak makanan seperti keju, minyak wijen, daging sapi, dan lain-lain.

7. Muarakaman VII

Kisah penaklukan Raja Yudhistira oleh Raja Mulawarman diceritakan dalam Yupa Muarakaman VII. Aksaranya menuliskan tentang rangkaian upacara yang diadakan Sang Raja untuk mencapai kesempurnaan jiwa.
(RYFA)