Bacaan I'tidal untuk Melaksanakan Sholat Fardhu dan Sunnah

Konten dari Pengguna
2 April 2021 9:09 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi seorang muslim sedang melaksanakan salat. Sumber: Pexels.com/Michael Burrows
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seorang muslim sedang melaksanakan salat. Sumber: Pexels.com/Michael Burrows
ADVERTISEMENT
Bacaan iktidal merupakaan salah satu bacaan yang dibaca oleh umat Islam ketika melaksanakan salat. Iktidal sendiri merupakan gerakan berdiri setelah rukuk.
ADVERTISEMENT
Dalam Buku Induk Fikih Islam Nusantara yang disusun oleh Imaduddin Utsman al-Bantanie, dijelaskan bahwa iktidal adalah kembali ke posisi semula setelah rukuk dengan posisi tegak. Bila salatnya berdiri, iktidal yang dimaksud, yakni posisi kembali berdiri. Sedangkan, bila salatnya duduk, iktidalnya kembali ke duduk tegak.
Karena iktidal merupakan bagian dari rukun salat fardu maupun sunah, bila ditinggalkan salat menjadi tidak sah. Kendati demikian, menurut sebagian ulama Syafi’iyah, hukum iktidal dalam dalam salat sunah adalah sunah. Dengan kata lain, apabila iktidal tak dilakukan, salat sunah tetap dinilai sah.

Bacaan Iktidal dan Gerakannya dalam Salat yang Benar

Ilustrasi gerakan salat sesuai rukunnya. Foto: Freepik.com
Sebagai kewajiban bagi tiap-tiap muslim, ketentuan salat menjadi suatu hal yang pantang diabaikan. Termasuk gerakan dan bacaan iktidal yang benar dalam salat. Dengan memahami dan mengamalkan ketentuan salat yang benar, hal itu merupakan upaya menyempurnakan ibadah kepada Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Meski terbilang sederhana, bacaan iktidal dan gerakan yang benar dalam salat perlu diketahui. Dalam buku Menyelami Bacaan Shalat, Edisi Panduan yang ditulis oleh Fajar Kurnianto, gerakan iktidal merupakan bangkit dari ruku dan meluruskan badan sambil mengangkat tangan. Lalu, bersamaan dengan itu dibaca:
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Perlu diketahui dan diingat bahwa iktidal harus dilakukan secara tuma’ninah atau menegakkan punggung setelah bangkit dari rukuk. Setelahnya, seorang muslim membaca bacaan iktidal sebagai berikut:
رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ

Bacaan Iktidal dalam Ibadah Salat

Ilustrasi membaca bacaan Iktidal saat salat. Foto: Freepik.com
Seperti yang telah disebutkan, iktidal adalah bagian dari rukun salat yang pantang untuk diabaikan, baik dari segi gerakan maupun bacaan yang dilafalkan.
Selain bacaan iktidal yang telah disebutkan sebelumnya, setiap muslim dianjurkan untuk melanjutkan bacaan doa lainnya saat posisi tubuh berdiri sempurna.
ADVERTISEMENT
Menurut Kumpulan Risalah Bimbingan Sholat Lengkap oleh Muhajir dan Abdul Ghani Asykur, berikut bacaan doa iktidal saat salat yang perlu dilafalkan oleh tiap-tiap muslim:
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Setelah bacaan di atas selesai dilafalkan, rukun salat selanjutnya dapat dilakukan, yakni bersujud dan diawali dengan bacaan takbir.

Doa Iktidal dalam Salat

Ilustrasi melakukan gerakan dan bacaan Iktidal. Foto: Pexels.com
Bacaan doa iktidal arab, latin, dan terjemahannya kerap diperlukan oleh umat Islam guna mempermudah dalam menunaikan salat.
Lebih dari itu, melafalkan doa dengan benar saat salat dapat dijadikan upaya untuk menyempurnakan ibadah. Adapun lafal bacaan iktidal adalah sebagai berikut:
رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
ADVERTISEMENT
Sami’ Allahu liman hamidah.
Rabbanaa lakal hamdu mil-us samaawaati wa mil-ul ardhi wa mil-umaa syi’ta min syai’in ba’du.
Artinya:

Rukun Salat dan Perbedaan Bacaan Salat Wajib 5 Waktu Muhammadiyah

Ilustrasi melakukan salat di masjid. Foto: Pexels.com
Memahami sekaligus mengamalkan gerakan dan doa salat wajib merupakan hal yang penting dilakukan guna menyempurnakan nilai ibadah. Selain iktidal, terdapat gerakan dan bacaan lainnya dalam salat yang penting dipahami oleh setiap muslim.
Dalam buku Panduan Praktis Belajar Shalat untuk Anak, Abdurrahman dan Astutiningsih menuliskan ada 13 rukun salat, di antaranya:
ADVERTISEMENT
Beberapa rukun salat di atas memuat bacaan masing-masing yang harus dilafalkan. Kendati demikian, terdapat beberapa perbedaan bacaan salat wajib yang diamalkan oleh organisasi Muhammadiyah.
Meski memiliki bacaan berbeda, pada hakikatnya terdapat makna dan keutamaan yang sama. Artinya, perbedaan bacaan itu tak menjadi masalah. Adapun bacaan salat wajib lima waktu menurut Muhammadiyah adalah sebagai berikut:
Doa iftitah
اَللّهُمَّ باَعِدْ بَيْنِى وَبَيْنَ خَطَاياَيَ كَمَا باَعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ
اَللّهُمَّ نَقِّنِى مِنَ الْخَطَاياَ كَماَ يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ
اَللّهُمَّ اغْسِلْ خَطَاياَيَ باِلْماَءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ.
Allaahumma baa’id bainii wabainaa khotoo yaa ya kamaa baa ‘adta bainal masyriqi wal maghrib.
Allaahumma naqqinii minal khotoo yaa kamaa yunqqots tsaubul abyadhuu minaddanas.
Allaahummaghsil khotoo yaa ya bil maa i wats tsalji walbarod.
ADVERTISEMENT
Bacaan rukuk atau sujud
سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ رَبَّناَ وَبِحَمْدِكَ اَللّهُمَّ اغْفِرْلِى
Subhaanaka allaahuma robbanaa wabihamdika allaahumaghfirlii.
Bacaan iktidal
رَبَّنَا وَلَكَ اْلحَمْدُ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ
Robbanaa walakalhamdu hamdan katsiiran thayyiban mubaarokan fiihi.
Doa duduk di antara dua sujud
اَللّهُمَّ اغْفِرْلِى وَارْحَمْنِى وَاجْبُرْنِى وَاهْدِنِى وَارْزُقْنِى
Allaahummaghfirlii warhamnii wajburnii wahdinii warzuqnii.
Doa tasyahud
اَلتَّحِيَّاتُ لِلّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّباَتُ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهاَ النَّبِيُّ
وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْناَ وَعَلَى عِباَدِاللهِ الصَّالِحِيْنَ.
أَشْهَدُ اَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهِ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
Attahiyyaatu lillaahi washsholawaatu waththoyyibaat. Assalaamu ‘alaika ayyuhannabiyyu warohmatullaahi wabarokaatuh. Assalaamu’alainaa wa’ala ‘ibaadillaahi shshoolihiin. Asyhadu anlaa ilaaha illallaah waasyhadu annamuhammadan ‘abduhu warosuuluh.
Doa selawat Nabi yang biasa dibaca saat tasyahud
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَالِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَالِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَالِ إِبْرَاهِيْمَ. إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
ADVERTISEMENT
Allaahumma sholli ‘alaa Muhammad wa’alaa aali Muhammad. Kamaa shollaita ‘alaa ibroohiim wa aali ibroohiim. Wabaarik ‘alaa Muhammad wa aali Muhammad. Kamaa baarokta ‘alaa ibroohiim wa aali ibroohiim. Innaka hamiidummajiid.
Doa sesudah tasyahud awal
اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْماً كَثِيراً وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ. فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِي، إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Allahumma innii dzolamtu nafsii dzulman katsiiro, wa laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta faghfir lii maghfirotan min ‘indika warhamnii, innaka antal ghofuurur rohiim.
Doa sesudah tasyahud akhir
اَللّهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُبِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ, وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ, وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْياَ وَالْمَمَاتِ, وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
Allaahumma innii a’uudzubika min ‘adzaabi jahannam. Wamin ‘adzaabil qobri. Wamin fitnatil mahyaa walmamaati. Wamin syarri fitnatil masiihiddadjaal.
ADVERTISEMENT
Bacaan salam
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Assalaamua’alaikum warohmatullaahi wabarokaatuh.
Itulah penjelasan tentang doa iktidal. Semoga berbagai bacaan salat di atas dapat membantu kita dalam beribadah lebih baik, sekaligus menambah keimanan kepada Allah SWT. Semoga bermanfaat!
(AA & ANM)