Jenis-Jenis Sisa Metabolisme yang Dikeluarkan melalui Paru-Paru

Konten dari Pengguna
11 Mei 2022 17:14 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi paru-paru dalam tubuh manusia. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi paru-paru dalam tubuh manusia. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Selain menjadi organ pernapasan, paru-paru juga berperan sebagai organ ekskresi. Sisa metabolisme yang dikeluarkan melalui paru-paru adalah terdiri dari dua jenis zat, yaitu uap air dan karbon dioksida.
ADVERTISEMENT
Jenis-jenis sisa metabolisme tersebut diangkut oleh darah ke alveolus, lalu keluar dalam darah dan bertukar dengan oksigen. Sehingga karbon dioksida dan uap air dikeluarkan melalui udara yang dihembuskan.
Sari-sari makanan akan melewati proses pembakaran, sehingga bisa diperoleh zat energi dan gizi yang bagi tubuh. Selain itu, dalam proses metabolisme juga menghasilkan zat yang tidak berguna bagi tubuh.
Zat tersebut dapat berbahaya jika dibiarkan tetap ada di dalam tubuh manusia. Proses mengeluarkan zat sisa metabolisme tidak terpakai ini disebut dengan ekskresi.
Contoh zat-zat yang harus dikeluarkan dari tubuh yaitu urine, karbon dioksida, cairan empedu, dan keringat yang dikeluarkan dari alat-alat ekskresi, seperti hati, ginjal, kulit, dan paru-paru.
ADVERTISEMENT

Paru-Paru sebagai Alat Ekskresi

Ilustrasi paru-paru sebagai alat ekskresi manusia. Foto: Unsplash
Mengutip buku Smart Plus Bank Soal Biologi SMA oleh Tim Master Eduka (2020: 300), paru-paru adalah organ ekskresi karena mampu membuang sisa-sisa meatebolisme di dalam tubuh. Organ ini termasuk ke dalam organ vital yang berpengaruh besar terhadap kesehatan dan kebugaran tubuh manusia.
Zat sisa metabolisme yang dibuang oleh paru-paru berupa uap air dan karbon dioksida yang dihasilkan dari proses pernapasan. Paru-paru adalah organ yang berisi udara yang berada di thorax atau kedua sisi dada.
Trakea akan menyalurkan udara yang dihirup ke dalam paru-paru melewati cabang-cabangnya yang disebut dengan bronkus. Bronkus akan membelah menjadi cabang-cabang yang lebih kecil (bronkiolus), sehingga menjadi mikroskopis.
Bronkiolus akan berhenti dalam aalveoli atau kelompok kantung udara mikroskopis. Pada tempat ini, oksigen akan diserap ke dalam darah.
ADVERTISEMENT
Sementara karbon dioksida yang merupakan produk limbah metabolisme akan melaju dari darah ke alveoli, sehingga bisa dikeluarkan.
Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa sisa metabolisme yang dikeluarkan melalui paru-paru adalah uap air dan karbon dioksida (CO2).

Alat Ekskresi Manusia Selain Paru-Paru

Ilustrasi ginjal sebagai alat ekskresi manusia. Foto: Unsplash
Ekskresi merupakan proses penting dalam tubuh manusia yang melibatkan pengeluaran limbah dan zat beracun yang dihasilkan oleh berbagai proses metabolisme.
Selain paru-paru, ada beberapa organ lain yang berperan dalam ekskresi, yaitu ginjal, kulit, dan hati. Berikut penjelasan mengenai masing-masing organ selain paru-paru dalam proses ekskresi.

Ginjal

Ginjal merupakan organ utama dalam sistem ekskresi. Organ ini berperan dalam mengatur keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh, serta mempertahankan keseimbangan pH tubuh dan mengatur tekanan darah.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ginjal juga berfungsi untuk menyaring darah dan menghilangkan limbah nitrogen seperti urea dan kreatinin melalui pembentukan urine.
Dikutip dari Mari Belajar: llmu Alam Sekitar: Panduan Belajar IPA Terpadu oleh Sukis Wariyono, dkk., (2008: 4), struktur utama ginjal adalah nefron, yakni alat penyaring darah dalam ginjal.
Setiap ginjal mengandung jutaan nefron yang terdiri dari glomerulus, kapsula Bowman, tubulus, dan peritubular.
Proses ekskresi dimulai dengan filtrasi glomerulus di mana zat-zat yang larut dalam air disaring dari darah ke dalam kapsula Bowman. Kemudian, tubulus ginjal mereabsorpsi zat-zat yang berguna kembali ke dalam darah dan mengeluarkan limbah dalam bentuk urine.
Urine yang telah terbentuk di ginjal lalu diteruskan menuju kandung kemih melalui ureter. Selanjutnya, urine diteruskan keluar tubuh melalui uretra dan pengeluarannya diatur oleh otot sfinkter dan susunan saraf tertentu.
ADVERTISEMENT

Kulit

Ilustrasi kulit yang menghasilkan keringat. Foto: Pexels
Kulit merupakan lapisan tipis yang menutupi seluruh permukaan tubuh manusia. Kulit berfungsi untuk melindungi tubuh dari gangguan lingkungan, seperti gesekan dengan benda keras, sinar yang terlalu kuat, kuman penyakit, panas, dan pengaruh zat kimia.
Selain itu, kulit juga berfungsi sebagai alat ekskresi, yaitu alat pengeluaran zat sisa metabolisme melalui keringat. Proses ini dikenal sebagai ekskresi keringat.
Melalui kelenjar keringat, kulit membantu mengeluarkan hasil metabolisme berupa air, garam, dan produk limbah seperti urea dan asam urat.
Dikutip dari Bilingual Biology Junior High School Year IX oleh Suyitno Aloysius, dkk., (2008: 14), air sisa metabolisme yang terbawa sampai pada pembuluh kapiler meresap masuk ke kelenjar keringat.
Selanjutnya, keringat akan mengalir melalui pembuluh keringat sampai pada permukaan kulit sehingga kulit menjadi basah oleh keringat.
ADVERTISEMENT
Keringat yang diproduksi oleh kelenjar keringat di kulit mengandung berbagai zat yang tidak diperlukan oleh tubuh. Ketika keringat menguap dari permukaan kulit, panas tubuh juga terbuang, sehingga membantu menjaga suhu tubuh tetap optimal.
Ekskresi melalui kulit juga berperan dalam mengatur keseimbangan air dan elektrolit serta menghilangkan beberapa zat beracun seperti logam berat yang dapat dikeluarkan melalui keringat.

Hati

Selain menjadi tempat terjadinya proses metabolisme, hati juga berperan sebagai alat ekskresi. Hati menghasilkan cairan empedu sebagai hasil perombakan sel darah merah yang rusak dan urea hasil perombakan dari protein.
Dikutip dari Cerdas Belajar Biologi oleh Oman Karmana (2007: 225), empedu merupakan cairan yang berperan dalam pencernaan lemak dan mengandung zat-zat yang diproduksi oleh sel-sel hati, seperti bilirubin dan biliverdin yang berasal dari pemecahan sel darah merah.
ADVERTISEMENT
Salah satu fungsi utama empedu dalam hati adalah mengekskresi zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh. Ketika hati melakukan detoksifikasi senyawa-senyawa beracun, seperti obat-obatan, hasil sisa detoksifikasi ini akan diekskresikan melalui empedu.
Hati memiliki enzim-enzim yang dapat mengubah senyawa-senyawa beracun menjadi bentuk yang lebih mudah diekskresikan melalui urine atau feses. Proses ini disebut sebagai detoksifikasi.
(DLA & SFR)