Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Tulisan Arab Allah serta Tata Cara Memajangnya di Dinding
20 Januari 2022 15:49 WIB
·
waktu baca 6 menitDiperbarui 8 Juli 2022 12:49 WIB
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bagi seorang Muslim , menulis kaligrafi Allah dalam bahasa Arab bukanlah hal yang asing lagi, terutama bagi anak-anak. Selain itu, lafaz Allah juga sering ditempel di dinding. Namun bagaimanakah tulisan Arab Allah dengan benar dan tata cara memajangnya di dinding dengan benar?
ADVERTISEMENT
Apa Arti dari Kata Allah?
Allah merupakan penyebutan atau nama dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Karena itulah kata Allah tidak pernah digunakan untuk menunjuk benda lain atau makhluk lain.
Pada artikel ini, Berita Update akan menjelaskan arti dari kata Allah. Namun perlu diingat, pembahasan mengenai arti kata Allah ini merupakan tinjauan secara bahasa, bukan membahas asal zat Allah.
Kata Allah tidak pernah digunakan dalam bentuk jamak sebab Islam mengajarkan keesaan mutlak Tuhan. Dikutip dari laman Konsultasi Syariah, pendapat dari berbagai ulama mengatakan bahwa kata Allah (الله) merupakan kata murtajal atau kata jamid, yaitu kata yang tidak mempunyai kata asal.
Misalnya seperti kata ‘jalan’, kita tidak menyebutkan bahwa kata jalan berasal dari kata ‘jal’ dan ‘lan’. Sedangkan contoh kata yang memiliki asal, misalnya ‘perbuatan’, yang terdiri dari kata dasar 'buat'.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, karena kata Allah tidak mempunyai asal-usul, maka kamu tidak bisa menghilangkan huruf alif dan lam yang ada di depan kata Allah [الله].
Menurut pendapat Ibnul Arabi (w. 543), Abul Qasim as-Suhaili (w. 581), ar-Razi (w. 606), nama Allah tidak mempunyai kata asal, sebab jika terdapat kata dasar berarti ini merupakan kata turunan. Sedangkan, nama Allah itu qadiim atau ada sejak awal dan sesuatu yang qadiim tidak mempunyai asal.
Berdasarkan Al Quran, Allah bisa dikenali melalui 99 sifat-sifatnya atau Asmaul Husna. Lantas apa saja sifat-sifat Allah? Simak jawabannya di bawah ini
Asmaul Husna
ADVERTISEMENT
Bagaimana Tulisan Arab Allah SWT?
Tak terhitung berapa kali umat Muslim mengucapkan lafaz Allah. Allah merupakan Tuhan yang menciptakan langit dan bumi serta seluruh isinya. Hanya kepada Allah lah, Tuhan yang patut disembah.
Walaupun hanya sekedar satu kata, namun lafaz Allah sering disebut sebagai ‘lafzhul jalalah’ (keagunangan) memiliki berbagai makna. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam al-Qurtubi yang menjelaskan makna lafaz Allah sebagai sebuah nama yang sangat agung dan suci, nama bagi sebuah entitas (keberwujudan) yang hakiki, nama yang memiliki seluruh sifat ilahiyah (ketuhanan), yang tunggal memiliki wujud yang hakiki, tiada Tuhan melainkan hanya Dia serta satu-satunya nama yang berhak disembah.
Berikut penulisan lazaf Allah dalam bahasa Arab yaitu sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
الله سبحانه و تعالى
Adapun asal usul lafaz Allah yang dijelaskan oleh Imam Baqa’ al-Ukbari dalam karyanya yang berjudul at Tibyan fi i'rab al-Qur'an (2005), Asal kata ‘الله adalah al-ilah (الإلاه) kemudian huruf hamzah di depan dibuang, kemudian lam pertama disukun dan dimasukkan ke lam kedua, lalu dibaca tebal (tafkhim) jika sebelumnya bukan kasrah, dan dibaca tipis (tarqiq) jika sebelumnya kasrah.
Memajang Tulisan Allah di Kanan Apa Kiri?
Banyak sekali umat Muslim yang memajang lafaz Allah di dinding rumahnya . Namun masih banyak umat Muslim yang salah dalam memajangnya, yakni kesalahan dalam memajang lafaz Allah dengan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam secara sejajar.
Penempatan tersebut adalah hal yang keliru, pasalnya dalam pemajangan tersebut, kedudukan Allah sama dengan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana yang kita ketahui, Nabi Muhammad adalah seorang umat yang Allah utus untuk menyebarkan agama Islam. Lantas bagaimana tata cara memajangnya dengan tepat?
Dijelaskan dari sebuah hadist dari Ibnu ‘Abbas bahwa seseorang berkata pada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan mengucapkan “Masya Allahu wa syi’ta" (atas kehendak Allah dan kehendakmu) di mana kata "dan" memiliki arti menyajajarkan antara Allah dan makhluk, kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata padanya,
Maka dari itu, untuk memajang dengan benar yakni dengan urutan lafaz Allah di atas lafaz Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, bukan sejajar.
Demikian pejelasan tetang tulisan Allah dalam bahasa Arab serta tata cara memajangnya di dinding. Semoga infromasi di atas bermanfaat. (MZM & ZHR)
ADVERTISEMENT