news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Profesor Mangestuti Bagi Racikan Herbal Ramah Ginjal untuk Demam Anak

Konten Media Partner
21 Oktober 2022 12:44 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay.
ADVERTISEMENT
Pada 19 Oktober 2022, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengumumkan akan menghentikan sementara peredaran obat bebas dan/atau bebas terbatas dalam bentuk cair/sirup.
ADVERTISEMENT
Hal ini dilakukan sebagai bagian dari investigasi kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (AKI) pada anak yang hingga saat ini belum ditemukan penyebabnya.
Dengan kondisi saat ini, tak jarang membuat para orang tua beralih memilih obat herbal sebagai alternatif ketika anak atau ada anggota keluarga sakit.
Untuk itu, Prof Dr Mangestuti Agil, selaku Guru Besar Fakultas Farmasi Departemen Farmakognosi dan Fitokimia Unair membagikan tips membuat obat herbal di rumah.
Salah satunya yakni dengan memanfaatkan tumbuhan alang-alang yang bisa meredakan demam.
"Kalau fungsi ginjal tidak bekerja dengan baik bisa dengan minum rebusan akar alang-alang. Karena rebusan akar alang-alang bisa membantu memperlancar buang air kecil, sehingga membantu turunnya demam," kata Prof Mangestuti ketika dihubungi Basra, Jumat (21/10).
ADVERTISEMENT
Selain alang-alang, Prof Mangestuti mengungkapkan, jika tanaman kumis kucing juga bisa digunakan untuk memperlancar buang air kecil.
Diketahui, daun kumis kucing mengandung kalium, asam fosfat , glikosida orthosiponin, dan oksalat.
"Dari salah satu jurnal yang saya baca itu ada japati atau kumis kucing. Dari dulu orang di Pantai Utara Jawa minumnya rebusan kumis kucing, untuk membantu supaya air kencingnya lancar, sampai mengatasi batu ginjal," ungkapnya.
Terkait cara membuatnya, Prof Mangestuti menjelaskan, pertama daun kumis kucing dicuci bersih. Selanjutnya, daun direbus dengan api kecil.
"Jadi, karena daunnya sangat lunak jangan pakai api yang besar, apinya kecil aja sampai dia mendidih. Setelah mendidih kecilkan lagi apin sampai 5-10 menit baru diangkat lalu bisa diminum. Kalau hanya sekadar diseduh saya khawatir zat-zatnya belum masuk ke air," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Tak lupa, Prof Mangestuti berpesan kepada para ibu rumah tangga untuk mulai membuat obat herbal sendiri.
"Sekarang ini sudah saatnya tidak boleh tidak punya waktu. Saya selalu menganjurkan kepada ibu rumah tangga ayo bikin sendiri saja kalau mau minum ramuan herbal. Insyaallah tubuh sehat, lalu jangan lupa harus diimbangi dengan pola hidup sehat dan olahraga," tukasnya.