Konten Media Partner

Riset: Sungai Brantas di Jatim Jadi Sungai Paling Tercemar di Indonesia

19 Maret 2023 7:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivis BRUIN (Badan Riset Urusan Sungai Nusantara) saat melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Negara Grahadi baru-baru ini. Mereka meminta kepada pemerintah pusat dan daerah dalam hal ini pemerintah provinsi Jawa Timur untuk melakukan langkah-langkah perbaikan akan sungai Brantas yang tercemar.
zoom-in-whitePerbesar
Aktivis BRUIN (Badan Riset Urusan Sungai Nusantara) saat melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Negara Grahadi baru-baru ini. Mereka meminta kepada pemerintah pusat dan daerah dalam hal ini pemerintah provinsi Jawa Timur untuk melakukan langkah-langkah perbaikan akan sungai Brantas yang tercemar.
ADVERTISEMENT
Hilir sungai Brantas terpecah menjadi 2 sungai besar, yaitu Kali Surabaya dan Kali Porong. Bagi warga Kota Surabaya, keberadaan air Sungai Brantas amat penting dalam mencukupi kebutuhan air setiap harinya. Karena Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya menjadikan air Kali Surabaya sebagai bahan baku utama. Sebanyak 97 % persen air yang dialirkan ke pelanggan bersumber dari Sungai Brantas dan 3 persen sisanya dari sumber air Pandaan, Pasuruan.
ADVERTISEMENT
"Pengolahan air milik PDAM sendiri berada di dua tempat, yakni Ngagel dan Karangpilang. Sedangkan di hilir Kali Porong yang berada di wilayah Tlocor Sidoarjo, air dari kali Porong digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bagi ribuan hektar tambak ikan, kerang dan udang," ungkap Fernando Ardiansyah, mahasiswa Kelautan Universitas Brawijaya Malang, belum lama ini.
Temuan terkait Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) 2022 yang menguji kandungan mikroplastik di 68 sungai strategis nasional, hasilnya sungai – sungai di 5 provinsi se Indonesia ditemukan kontaminasi mikroplastik paling tinggi. Dari 5 provinsi paling tinggi kontaminasi mikroplastiknya, sungai Brantas di Jawa Timur menempati urutan pertama sungai paling tercemar sampah plastik dan menjadi sungai paling tinggi kontaminasi mikroplastiknya dengan persentase mikroplastik sebanyak 636 partikel/100 liter.
ADVERTISEMENT
“Sumber mikroplastik di sungai Brantas berasal dari aktivitas pembuangan limbah industri kertas, dan tekstil tanpa di olah di sepanjang DAS Brantas. Kondisi tersebut diperparah dengan perilaku masif masyarakat yang masih menjadikan sungai Brantas tempat sampah dengan membuang limbah domestik rumah tangga (detergen, sampah plastik dan popok bayi) ke sungai Brantas secara langsung," jelas Lilik Maulidah, peneliti Mikroplastik dari Management Sumber Daya Perairan Universitas Trunojoyo Madura.
Selain masalah mikroplastik sungai Brantas juga akrab dengan masalah limbah industri. Menurut DLH Jatim, sedikitnya ada sekitar 130 an industri di sepanjang DAS Brantas. Meliputi industri manufaktur, kertas, makanan, minuman, logam, dan lainnya. Semua industri tersebut membuang limbah cair nya ke sungai.
ECOTON mencatat ratusan peristiwa ikan mati setiap tahun akibat limbah industri tanpa diolah dibuang di sungai Brantas, ratusan kasus ikan mati massal tersebut terhitung mulai dari tahun 2012 – 2022 tanpa ada penyelesaian yang signifikan dari pemerintah.
ADVERTISEMENT
“Beberapa industri nakal acapkali membuang limbah cair tanpa diolah ke sungai Brantas. Kebanyakan mereka membuang limbah tanpa diolah malam hari, dan hal tersebut diperparah ketika musim kemarau, banyak terjadi fenomena ikan mati massal di sungai Brantas. Peristiwa ikan mati massal tersebut terjadi karena debit air sungai Brantas yang minim harus menanggung debit air limbah yang begitu banyak dibuang ke sungai," ungkap Seva, mahasiswa Manajemen Sumber Daya Perairan dari Universitas Trunojoyo Madura.
Temuan ecoton pada tahun 2021 dalam kegiatan ekspedisi sungai di Kali Surabaya dan Kali Porong, menemukan 1024 timbulan sampah dan 2000 pohon yang terlilit plastik di sekitar bantaran sungai brantas.
Pada tahun 2022 ECOTON juga berhasil mengidentifikasi sekitar 1152 bangunan liar di sepanjang kali Surabaya, sekitar 475 timbulan sampah di Kali Surabaya, sekitar 566 pohon plastik di sepanjang bantaran Kali Surabaya, menemukan aktivitas pencemaran di 7 outlet perusahaan di sepanjang kali Surabaya.
ADVERTISEMENT
Selain masalah pencemaran lingkungan di sungai Brantas, pada tanggal 23 Februari 2023 salah satu media nasional menyampaikan berita terkait analisis data kejadian banjir dan longsor di seluruh wilayah Indonesia selama 10 tahun terakhir dan mengkombinasikannya dengan peta daerah aliran sungai atau DAS di seluruh Indonesia. Hasilnya, bencana banjir dan longsor menunjukkan tren peningkatan di 893 DAS seluruh Indonesia. Hal tersebut menunjukkan bahwa kondisi sungai - sungai di Indonesia semakin membahayakan karena semakin meningkat aktivitas perusakan dan pencemaran lingkungan terjadi di sungai - sungai Indonesia.
Dari 893 DAS berisiko tersebut, sungai Brantas di Jawa Timur menempati rangking 5 sungai paling berisiko terjadi bencana longsor dan banjir.