Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Beberapa Hewan Berkembang Biak Tanpa Kawin
26 November 2020 11:01 WIB
Tulisan dari Dasar Binatang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kebanyakan hewan perlu bereproduksi untuk berkembang biak. Tetapi, beberapa di antaranya dapat memiliki keturunan tanpa kawin. Proses yang disebut partenogenesis atau aseksual ini memungkinkan makhluk dari lebah madu hingga ular derik mengalami apa yang disebut "kelahiran perawan".
ADVERTISEMENT
Peristiwa semacam itu bisa mengejutkan orang yang merawat hewan. National Geographic melaporkan, hiu zebra bernama Leonie tinggal bersama hiu betina lainnya di Akuarium Reef HQ Australia. Pada tahun 2016, para penjaga dibuat kaget ketika tiga telur Leonie menetas menjadi anak hiu yang masih hidup.
Beberapa tahun sebelumnya, di Kebun Binatang Louisville, seekor ular sanca bernama Thelma menghasilkan enam telur yang menetas menjadi bayi ular. Padahal, Thelma belum pernah melihat ular jantan selama hidupnya. Pada tahun 2006, seekor komodo bernama Flora juga memiliki anak tanpa adanya kehadiran jantan di Kebun Binatang Chester Inggris.
Bagaimana partenogenesis terjadi?
Reproduksi seksual melibatkan dua bahan, yaitu sel telur dan sel sperma. Masing-masing menyediakan genetik yang diperlukan untuk menciptakan organisme hidup. Tetapi dalam partenogenesis, tubuh menemukan cara unik untuk mengisi gen yang biasanya disediakan oleh sperma.
Ovarium menghasilkan telur melalui proses kompleks yang disebut meiosis, di mana sel bereplikasi, mengatur ulang, dan memisahkan. Telur-telur ini hanya mengandung setengah kromosom ibu. Kemudian, terdapat sel-sel yang lebih kecil disebut badan kutub.
ADVERTISEMENT
(Baca juga: 5 Fakta Komodo yang Jarang Diketahui )
Salah satu kasus partenogenesis dikenal dengan 'automixis'. seekor hewan dapat menggabungkan badan kutub dengan telur untuk menghasilkan keturunan. Proses ini ditemukan pada hiu yang memiliki anak tanpa jantan.
Dalam bentuk lain, sel reproduksi mereplikasi melalui mitosis. Suatu proses di mana sel menggandakan diri untuk membuat dua sel diploid. Keturunan yang dihasilkan dengan cara ini adalah klon dari induknya. Biasanya tumbuhan lebih sering melakukan partenogenesis jenis mitosis.
Bagi sebagian organisme yang bereproduksi dengan automixis, keturunan biasanya memperoleh dua kromosom X dari induknya. Dua kromosom X hanya menghasilkan keturunan perempuan. Kendati demikian, hewan seperti kutu daun dapat menghasilkan keturunan jantan subur yang secara genetik identik dengan ibunya.
Asal mula partenogenesis
Selama jutaan tahun hewan telah berkembang biak melalui partenogenesis, yang pertama kali muncul pada beberapa organisme terkecil. Untuk hewan yang lebih maju seperti vertebrata, para ilmuwan berpikir bahwa kemampuan untuk bereproduksi secara aseksual muncul sebagai upaya terakhir dalam menghadapi kondisi buruk.
ADVERTISEMENT
(Baca juga: Siklus Aneh Ini Dimiliki oleh 5 Spesies Hewan )
Partenogenesis telah diamati pada lebih dari 80 spesies vertebrata, sekitar setengahnya adalah ikan atau kadal. Meskipun, kebanyakan hewan yang berkembang biak melalui partenogenesis adalah invertebrata kecil seperti lebah, tawon, semut, dan kutu daun. Hewan-hewan itu dapat berganti-ganti antara reproduksi seksual dan aseksual.
Strategi bertahan hidup sendiri
Kemampuan bereproduksi secara aseksual memungkinkan hewan menurunkan gen tanpa menghabiskan energi untuk mencari pasangan. Dengan demikian, spesies dapat bertahan dalam kondisi yang menantang. Jika seekor komodo tiba di pulau tak berpenghuni, kadal raksasa itu bisa menciptakan populasi melalui partenogenesis.
Namun, karena setiap individu akan identik secara genetik, induk komodo dan anak perempuannya akan lebih rentan terhadap penyakit dan perubahan lingkungan daripada kelompok yang bervariasi secara genetik.