Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Benarkah Dinosaurus Hidup di Benua Antartika?
17 Oktober 2020 16:33 WIB
Tulisan dari Dasar Binatang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Benua Antartika yang terkenal dingin, kosong, menyeramkan, sunyi, dan tidak ada kehidupan, ternyata tidak selalu seperti yang dideskripsikan. Ada suatu masa ketika daratan selatan yang luas tertutup hutan dan dinosaurus bebas berkeliaran.
ADVERTISEMENT
Bagaimana bisa hutan belantara yang saat ini sedingin es, dapat memberikan kehidupan yang mendukung bagi makhluk paling besar di bumi pada zaman dahulu? Melansir dari BBC Earth, begini penjelasan bagaimana benua Antartika merupakan tempat yang nyaman bagi dinosaurus.
Antartika bukanlah daratan es selama Zaman Kapur yang berlangsung dari 145 hingga 66 juta tahun yang lalu. Masa lampau tersebut memang sangat asing, namun saat itu adalah zaman terakhir dinosaurus sebelum asteroid menghantam bumi. Jatuhnya benda langit raksasa tersebut, hingga saat ini dipercaya sebagai penyebab kepunahan dinosaurus di planet ini.
Selama Periode Kapur, terdapat hutan di kedua kutub bumi. Fosil pepohonan dan reptil berdarah dingin memungkinkan para ilmuwan memperkirakan iklim saat itu. Reptil berdarah dingin membutuhkan kehangatan matahari untuk bertahan hidup. Beberapa spesies bahkan selalu berjemur di bawah sinar matahari untuk menghangatkan diri.
ADVERTISEMENT
Ilmuwan juga menggunakan cangkang organisme fosil laut yang disebut 'foraminifera' untuk memahami iklim masa lalu. Analisis dilakukan melalui zat kimia pada cangkang dan interval usia spesies yang berbeda. Hasilnya, para peneliti mampu memperkirakan suhu air laut dalam kurun waktu tertentu.
Dr Brian Huber dari Museum Sejarah Alam Smithsonian menyelidiki Zaman Kapur yang fokus pada belahan bumi selatan. Huber menjelaskan bahwa melalui analisis cangkang fosil laut dapat mendapatkan gagasan tentang evolusi iklim. Penemuannya di sekitar samudera selatan Antartika pada awalnya sulit dipercaya, karena suhu laut tampak hangat. Fakta itu sangat kontradiktif dengan Antartika saat ini yang ditutupi oleh es.
ADVERTISEMENT
Suhu tinggi ini terjadi selama pertengahan Zaman Kapur yang dikenal sebagai ‘Rumah Kaca Kapur’. Sama seperti saat ini, efek rumah kaca panas disebabkan oleh peningkatan karbon dioksida di atmosfer. Ilmuwan masih menduga-duga bagaimana pepohonan bisa tumbuh subur untuk menghidupi berbagai spesies dinosaurus di benua Antartika purba. Dugaan sementara adalah sumber vulkanik karbondioksida. Huber dan rekannya masih menyelidiki apakah 'rumah kaca' itu terjadi sebagai akibat dari letusan gunung api besar yang mampu menghangatkan bumi.
Penemuan ini secara disadari atau tidak mengingatkan manusia pada perubahan iklim yang cepat sekali terjadi. Saat ini memang dunia tidak memiliki kehadiran dinosaurus yang berkeliaran di Antartika lagi.
ADVERTISEMENT
Tetapi yang ingin disampaikan disini adalah, para ilmuwan berpendapat bahwa Antartika kemungkinan akan bebas dari es di masa depan. Fenomena itu jelas mengindikasikan kenaikan air laut akan terus meningkat dan bisa membahayakan kehidupan di pulau-pulau terpencil. Oleh karena itu, penelitian tentang masa lalu dapat menjadi pengingat untuk kebaikan saat ini dan masa depan.