Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pertama bagi Serangga: Lebah Belajar Trik Baru dari Sesamanya
5 Oktober 2020 16:10 WIB
Tulisan dari Dasar Binatang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Lebah memang hewan kecil, begitupun ukuran otaknya. Tetapi, melansir dari abc.net.au, lebah memiliki kemampuan belajar dari individu lain dan dapat berimprovisasi membuat aktivitasnya terasa menjadi lebih mudah. Menurut tim ilmuwan Inggris pada jurnal Science, tingkat kekuatan otak ini belum terlihat pada serangga manapun. (Baca juga: Proses Perkawinan Ekstrem Lebah, Berujung Kematian Bagi Jantan )
ADVERTISEMENT
Olli Loukola, seorang peneliti dari Queen Mary University of London, mengatakan bahwa studi tersebut mematahkan asumsi bahwa otak kecil membatasi serangga untuk memiliki fleksibilitas perilaku. Faktanya, lebah dapat menyelesaikan berbagai tugas kompleks, termasuk mengkategorikan objek, konsep spasial sederhana, bahkan menghitung. (Baca juga: Lebah Raksasa Asia yang Membuat Warga Amerika Serikat Resah )
Para peneliti memberikan simulasi dengan lebah plastik untuk menunjukkan kepada lebah hidup apa yang harus dilakukan. Para lebah diharapkan mampu menyelesaikan tugasnya dalam waktu lima menit. Kemudian, tim melangkah lebih jauh dengan melatih lebah menggunakan tiga bola, di mana dua yang paling dekat ke tengah dilem ke sebuah platform.
Lalu, peneliti membagi lebah menjadi dua tim berdasarkan perannya. Satu kelompok diharuskan mengambil bola terjauh secara berulang, sedangkan lebah lain hanya mengawasi. Hebatnya, ketika lebah yang sebelumnya mengamati ditantang harus memilih tiga bola tanpa dilem. Lebah-lebah itu tidak hanya berhasil, bahkan memilih bola terdekat ke tengah. Dengan kata lain, lebah tersebut memperbaiki perilaku dari lebah sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Ilmuwan meyakini, tampaknya lebah melakukan pembelajaran terbaiknya melalui improvisasi, setelah melihat sesama lebah melakukan suatu pekerjaan. Loukola mengatakan, temuan ini menunjukkan bahwa lebah pengamat tidak hanya meniru apa yang dilihat, justru mampu menerima dan memperbaikinya.
Loukola yakin dengan kemampuan lebah untuk menyelesaikan tugas-tugas kompleks, hal itu dapat membantu para individu maupun kelompok bertahan dalam lingkungan yang terus berubah.
Andrew Barron, seorang professor dari Macquarie University, mengatakan penelitian tersebut memberikan argumen yang meyakinkan bahwa lebah dapat dengan cepat belajar bagaimana melakukan sesuatu melalui pengamatan pada sesamanya. Lebah jauh lebih fleksibel secara perilaku dan mudah beradaptasi daripada yang diprediksi.
ADVERTISEMENT
Barron menambahkan penelitian itu juga memberikan perspektif tentang otak manusia. Barron mempertanyakan sekaligus meyakini otak manusia yang jauh lebih besar seharusnya mampu memiliki tingkat kelenturan dalam menghadapi situasi yang cenderung berubah-ubah.