Di Hari Pertama Ramadhan, Napi Palestina di Israel Akhiri Mogok Makan

28 Mei 2017 9:24 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ilustrasi penjara Israel. (Foto: Wikimedia commons)
Ribuan narapidana Palestina di penjara Israel mengakhiri mogok makan di hari pertama bulan Ramadhan. Aksi mogok makan yang telah berlangsung selama 40 hari ini berakhir setelah kesepakatan diperoleh antara napi dan pejabat penjara.
ADVERTISEMENT
Associated Press yang mengutip juru bicara lembaga penjara Israel Nicole Englander memberitakan para napi mengakhiri mogok makan pada Sabtu pagi (27/5), di hari pertama puasa Ramadhan.
Sebelumnya pihak penjara menyetujui tuntutan para napi, yaitu tambahan kunjungan keluarga setiap bulannya. Menurut pernyataan Prisoner's Club, asosiasi mantan tahanan Palestina, negosiasi antara napi dan Israel berlangsung pada Jumat lalu.
Aksi solidaritas Palestina untuk tahanan Israel. (Foto: Reuters/Mohamad Torokman)
Kesepakatan diperoleh sekitar pukul 4 dini hari, bertepatan dengan dimulainya hari pertama Ramadhan.
Englander mengatakan, ada 1.578 tahanan yang melakukan mogok makan. Setelah kesepakatan diperoleh, beberapa di antara mereka langsung melanjutkan puasa, dan 834 lainnya memilih untuk makan. Ada 18 napi yang dilarikan ke rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Ini adalah mogok makan terlama dan diikuti dengan napi Palestina terbanyak sejak Israel menjajah Palestina pada 1967.
Aksi ini digawangi oleh Marwan Barghouti, seorang tokoh tahanan Palestina dari Partai Fatah. Barghouti ditahan Israel dalam aksi protes yang berakhir ricuh dan didakwa atas beberapa kasus pembunuhan. Dalam pengadilan Israel, Barghouti divonis lima kali hukuman seumur hidup.
Dari dalam penjara, Barghouti berhasil menyusupkan surat opininya yang diterbitkan di koran The New York Times, Minggu (16/4). Menurut Barghouti dalam tulisannya, aksi para tahanan akan menjadi bagian dari perjuangan untuk kebebasan Palestina.
Aksi solidaritas Palestina untuk tahanan Israel. (Foto: Reuters/Mohamad Torokman)
ADVERTISEMENT
Saat ini ada sekitar 6.500 napi Palestina di 22 penjara Israel. Sebagian besar mereka ditangkap atas tuduhan terorisme dan serangan terhadap tentara Israel, seperti melempari batu atau menyerang warga sipil. Kebanyakan napi ditahan tanpa proses pengadilan, Israel berdalih cara ini ditempuh demi membendung aksi militan.
Bagi warga Palestina, para tahanan itu adalah pahlawan yang berani menentang penjajahan Israel. Aksi solidaritas yang diikuti ribuan orang digelar di wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza.