Selamatkan 64 Warga Kristen, Pria Muslim di Marawi Jadi Pahlawan

8 Juni 2017 10:38 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
15
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Militer Filipina kuasai Marawi (Foto: Reuters/Erik De Castro)
zoom-in-whitePerbesar
Militer Filipina kuasai Marawi (Foto: Reuters/Erik De Castro)
Pertempuran antara ISIS dan tentara Filipina di Marawi membuat warga kota itu hidup di bawah ancaman kematian. Di tengah ketegangan itu, muncul seorang pria Muslim yang dianggap pahlawan karena melindungi puluhan warga Kristen dari incaran ISIS.
ADVERTISEMENT
Pria itu adalah Norodin Alonto Lucman, mantan politisi dan pemimpin klan di Marawi. Diberitakan Reuters, Rabu (7/6), Lucman menantang bahaya dengan membuka pintu rumahnya lebar-lebar bagi warga Kristen.
Total ada 71 orang yang berlindung di rumahnya, 64 di antaranya warga Kristen. Kelompok Maute yang berafiliasi dengan ISIS mengincar warga Kristen, menjadikan mereka sandera, atau mengancam membunuh mereka.
"Warga Kristen itu tidak bisa meninggalkan kota, jadi saya bertanggung jawab melindungi mereka," ujar Lucman.
Kondisi di Marawi Filipina (Foto: REUTERS/Erik De Castro)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi di Marawi Filipina (Foto: REUTERS/Erik De Castro)
Awalnya hanya segelintir orang yang berlindung di rumahnya, keesokan harinya banyak warga yang berdatangan hingga akhirnya berjumlah puluhan orang. Lucman bertekad agar tidak ada satu pun dari mereka yang terluka dalam perlindungannya.
ADVERTISEMENT
"Keesokan harinya, para pekerja Kristen lainnya berlindung di rumah saya. Ada sekitar 64 orang dan saya bertekad agar tidak ada sesuatu terjadi pada mereka," kata Lucman.
Bahkan Lucman mengatakan, jika ISIS ingin melukai mereka, "langkahi dulu mayat saya."
Lucman kemudian berhasil menggiring mereka keluar kota sembari mengibarkan bendera putih. Mereka terpaksa pergi karena kota itu akan diluluhlantakkan oleh tentara jika ISIS tidak menyerah. Selain itu, makanan menipis dan banyak yang kelaparan.
Dalam perjalanan, Lucman melihat banyak penembak jitu ISIS. Ketika ISIS menghentikan mereka dan bertanya apakah mereka Kristen, mereka meneriakkan takbir "Allahu Akbar", lalu dibiarkan berlalu.
Sekitar 90 persen dari populasi Marawi, 180 ribu orang, telah mengungsi akibat pertempuran itu.
ADVERTISEMENT
Kondisi di Marawi Filipina (Foto: REUTERS/Erik De Castro)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi di Marawi Filipina (Foto: REUTERS/Erik De Castro)
Sikap Lucman yang melindungi sesama setidaknya memulihkan citra Islam yang tercoreng oleh kekerasan ISIS di berbagai negara. Di Filipina, kelompok separatis telah berbaiat kepada ISIS, seperti Abu Sayyaf dan Maute.
Pertempuran terjadi di Marawi sejak akhir bulan lalu. Presiden Rodrigo Duterte menerapkan darurat militer di Mindanao akibat pertempuran di Marawi.
Tentara Filipina saat ini berhasil menguasai sebagian besar kota Marawi. Menurut laporan Filipina, korban tewas dalam pertempuran di Marawi adalah 120 militan ISIS, 38 tentara Filipina dan 20 warga sipil.
Namun Lucman seakan membantah jumlah resmi korban tewas yang dirilis Filipina. Dalam perjalanan keluar kota, dia mengaku melihat mayat-mayat bergelimpangan, ada lebih dari 1.000 orang.
ADVERTISEMENT
Mayat-mayat itu membusuk, sebagian ada di bawah reruntuhan bangunan.
"Saya hampir muntah saat kami berjalan," kata Lucman.