Memanfaatkan Potensi Laut di Desa Lobuk, Madura

Fitria Nada
Mahasiswi Pendidikan Sejarah Universitas Jember
Konten dari Pengguna
10 Oktober 2022 10:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fitria Nada tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Latar Belakang

ADVERTISEMENT
Seperti yang telah kita ketahui bahwa Negara Indonesia tercinta ini merupakan negara maritim yang berarti bahwa wilayah laut lebih luas dari pada wilayah daratannya. Tidak kaget lagi, karena sejarah mencatat bahwa pada masa kerajaan di masa lalu Indonesia pernah menguasai jalur perdagangan lewat laut. Kerajaan yang terkenal dengan sistem kemaritimannya yaitu Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Kedua kerajaan tersebut sangat memahami anugerah tuhan yang telah memberikan mereka wilayah laut yang lebih luas sehingga mereka dapat memanfaatkan potensi laut tersebut dengan sebaik mungkin. Hal ini berbeda dengan zaman sekarang, yang mana terkesan seperti membiarkan potensi laut terbuang sia sia hingga terjadi yang namanya kesenjangan ekonomi di masyarakat.
ADVERTISEMENT

Pelabuhan Rakyat Sebagai Salah Satu Cara Memanfaatkan Potensi Laut Indonesia

Dengan memanfaatkan potensi laut, Negara Indonesia bisa memperbaiki perekonomiannya. Salah satu cara yang bisa dilakukan yakni dengan memberdayakan “Pelabuhan Rakyat”. Pelabuhan rakyat adalah pelabuhan yang tidak pernah tersentuh oleh kebijakan kebijakan pemerintah. Untuk pengelolaan pelabuhan langsung dikelola dan dikembangkan oleh masyarakat sekitar. Salah satu contohnya yakni Pelabuhan Desa Lobuk, Kecamatan Bluto, Madura, Jawa Timur. Pelabuhan Desa Lobuk memiliki potensi laut yang cukup bagus. Meskipun relatif kecil, tapi intensitas dan aktivitasnya ramai dari hari ke hari. Pelabuhan Desa Lobuk juga menjadi tempat kegiatan ritual Petik Laut, serta tempat tongkrongan bagi masyarakat sekitar.
Pelabuhan rakyat ini tidak hanya mengangkut manusia, tetapi juga barang (komoditi) secara umum. Adanya pelabuhan rakyat ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar, dan menunjang perekonomian para nelayan. Untuk pembangunan pelabuhan itu sendiri dapat memberikan lowongan pekerjaan serta peningkatan pendapatan masyarakat sekitar. Adanya pelabuhan rakyat ini dapat menimbulkan efek domino di mana masyarakat sekitar dapat bekerja menjadi kuli angkut, supir angkot, ojek, membuka warung warung di sekitar pelabuhan, dan sebagainya. Intinya, dengan adanya pelabuhan rakyat ini membuka banyak lowongan pekerjaan bagi masyarakat pesisir.
ADVERTISEMENT
sumber foto: pexels.com
Karakteristik Masyarakat Pesisir dan Mata Pencaharian Utamanya
Secara singkat, masyarakat pesisir merupakan sekelompok orang yang hidup dari mengandalkan hasil perekonomian dari laut. Mereka saling berinteraksi, membantu, dan membutuhkan untuk mencapai tujuan yang sama. Yang dimaksud wilayah pesisir sendiri merupakan daerah pertemuan antara darat dan laut. Atau bisa dibilang merupakan wilayah transisi antara daratan dan laut atau sebaliknya.
Untuk mata pencaharian utama masyarakat pesisir pastinya tidak jauh dari laut, yakni nelayan. Seperti yang kita ketahui bahwa pekerjaan dari nelayan itu sendiri yakni menangkap ikan di laut. Nelayan itu sendiri ada dua jenis yakni nelayan tradisional dan nelayan modern. Untuk pekerjaan nelayan itu sendiri sebenarnya tidak hanya menangkap ikan, tetapi ada juga nelayan budidaya ikan, rumput laut, penjual ikan, pembuat perahu dan sebagainya. Hal ini merupakan mata rantai ekonomi masyarakat pesisir yang seharusnya telah bisa memperbaiki perekonomian mereka.
ADVERTISEMENT
Pemanfaatan Potensi Laut Indonesia
Saat ini, perekonomian Indonesia masih berbasis pada kegiatan ekonomi yang didasarkan pada faktor sumber daya alam atau factors driven economy. Seharusnya Indonesia mulai mengembangkan potensi laut dan mulai beralih ke innovation driven economy, yakni kegiatan ekonominya berdasarkan inovasi karena sumber daya alam yang ada di daratan sudah mulai menipis, jadi kita beralih pada potensi laut yang ada. Dengan memaksimalkan potensi laut, Indonesia dapat memperbaiki perekonomian dan dapat dengan bangga menggunakan semboyan “Jalesveva Jayamahe” (di laut kita jaya). Untuk dapat memanfaatkan potensi laut yang ada, tentunya kita juga harus membangun fasilitas laut yang bagus dan memadai seperti halnya pelabuhan, jembatan gantung, dan transportasi jalur laut lainnya sehingga dapat mengikis perbedaan harga bahan pokok antara Pulau Jawa dan Pulau di luarnya.
ADVERTISEMENT
Sumber referensi:
Salim, A. Pemanfaatan Pelabuhan Untuk Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Nelayan. Wacana Equilibrium: Jurnal Pemikiran & Penelitian Ekonomi. Vol. 06. No. 02. Hal 2-6. STIE Bakti Bangsa Pamekasan.