Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Blackpink dan Kegagalan Mencari Akar Masalah
8 Maret 2023 17:37 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Ganes Alyosha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Lanjutan Liga 1 antara Persija Jakarta melawan Persib Bandung resmi ditunda per Rabu, 1 Maret 2023. Tak berselang lama, perang media sosial antara penggemar sepak bola dan K-Pop pecah. Fans sepak bola yang didominasi pendukung Persija dan juga Persib ramai-ramai menggeruduk kolom komentar Instagram resmi Blackpink.
ADVERTISEMENT
Mereka menuding girl band asal Korea sebagai penyebab urung digelarnya big match yang seharusnya digelar Sabtu, 4 Maret 2023. Persija selaku tuan rumah memang tak diizinkan menggunakan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) karena telanjur di-booking panitia penyelenggara konser. Sebelumnya, Macan Kemayoran juga tak mendapatkan izin keamanan untuk menggelar laga di Stadion Patriot Chandrabaga, Bekasi.
Tak mau kalah, penggemar Blackpink pun gantian menyerang kolom komentar Instagram resmi Persija. Mereka menolak idol-nya jadi sasaran amukan penggemar sepak bola. Blink sebutan untuk fandom Blackpink merasa tak ada sesuatu yang dilanggar oleh sang artis pujaan dan juga promotor konser.
Sementara pihak Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK) mengonfirmasi, bahwa tak ada unsur pilih kasih dalam penggunaan venue. “Intinya kondisi kami sudah ter-booking, kami sudah ada perjanjian dengan pihak lain yaitu Blackpink sampai 14 Maret. Jadi karena kami sudah buat perjanjian dengan pihak lain, harus utamakan yang booking duluan, mereka yang kami layani,” ucap Sri Lestari Puji Astuti Kepala Divisi Pemasaran dan Penjualan PPKGBK.
ADVERTISEMENT
Melalui laman resmi Kementerian Sekretariat Negara, disebutkan bahwa komplek olahraga yang telah menjadi national heritage ini memang bukan hanya diperuntukan sebagai sarana olahraga tapi juga berfungsi sebagai sarana rekreasi, sosial budaya, politik, dan ekologi.
Mengacu ke hal tersebut, penggunaan SUGBK sebagai venue konser musik, acara keagamaan, atau bahkan kampanye partai politik sekalipun sebenarnya tak menyalahi aturan. Jadi, menyebut konser Blackpink sebagai biang kerok tertundanya pertandingan Persija vs Persib bisa dibilang salah sasaran.
Bila bukan Blackpink, Blink, atau promotor konser, lalu apa penyebabnya? Penting bagi semua pihak untuk menelusuri akar masalah yang sebenarnya sebelum membuat suatu kesimpulan. Root Cause Analysis (RCA) dapat membantu kita untuk mencari tahu penyebab utamanya.
Ada banyak metode RCA yang biasa digunakan di dunia industri, diantaranya 5 Whys, Fishbone diagram, Fault-tree analysis, Pareto Chart dan lain sebagainya. Karena relatif sederhana, penulis kemudian memilih menggunakan metode 5 Whys untuk menelusuri kemungkinan-kemungkinan penyebab masalah ditundanya laga klasik Persija vs Persib.
ADVERTISEMENT
Seperti apa cara kerja metode ini? Singkatnya, metode 5 Whys adalah teknik pemecahan masalah yang bertumpu pada pertanyaan ‘mengapa?’ yang dilakukan berkali-kali secara berurutan (bisa kurang atau lebih dari lima) untuk menemukan akar penyebab suatu masalah.
Setiap kali kita bertanya mengapa suatu masalah terjadi, jawabannya akan menjadi premis dari pertanyaan kita berikutnya, memaksa kita untuk menggali lebih dalam dan lebih dalam penyebab sebenarnya dari masalah tersebut.
Penulis ingin menggarisbawahi bahwa RCA yang dilakukan ini bersifat subjektif. Temuan yang muncul merupakan kemungkinan-kemungkinan yang harus diverifikasi kebenarannya ke pihak-pihak yang terkait.
Oleh karena itu, analisa ini tidak dimaksudkan untuk menyudutkan pihak manapun melainkan suatu upaya penulis dalam memberikan masukan bagi pihak terkait untuk menemukan kemungkinan penyebab utama masalah serta solusi agar kejadian serupa tak lagi terulang.
ADVERTISEMENT
Untuk melihat hasil RCA yang telah dilakukan, mari kita mulai dari pertanyaan ‘mengapa?’ yang pertama sebagai berikut (P = Pertanyaan; J = Jawaban):
1. P: Mengapa laga Persija vs Persib ditunda? J: Tuan rumah gagal menyediakan venue pertandingan.
Pertandingan memang diputuskan untuk ditunda setelah manajemen Persija mengajukan permohonan penjadwalan ulang kepada PT LIB selaku operator kompetisi. Pasalnya, pihak Persija tidak bisa menggunakan dua stadion yang diajukan sebagai markas tim yaitu Stadion Patriot Chandrabaga dan SUGBK.
2. P: Mengapa tuan rumah gagal menyediakan venue pertandingan? J: Persija tak mendapatkan izin keamanan di Bekasi, sementara SUGBK telah telanjur di-booking pihak lain.
Setelah mengecek laman resmi GBK, status SUGBK di kalender reservasi memang telah terpesan semua alias fully booked mulai dari bulan Februari 2023 hingga pertengahan Juni 2023.
ADVERTISEMENT
3. P: Mengapa SUGBK telanjur direservasi pihak lain (alih-alih Persija)? J: Persija tidak memiliki kontrak eksklusif penggunaan SUGBK untuk satu musim penuh.
Persija memang telah mendaftarkan stadion Patriot Chandrabaga dan SUGBK ke PSSI untuk kompetisi Liga 1 2022/2023. Namun, klub berlambang monas di dada diduga tak memiliki kontrak tertulis dengan pihak PPKGBK untuk penggunaan SUGBK selama semusim penuh. Konsekuensinya, pihak mana pun semisal promotor konser atau komunitas fun football sekalipun dapat mereservasi SUGBK sesuai slot yang tersedia.
Ketiadaan kontrak eksklusif juga diperkuat oleh penjelasan pihak PPKGBK. "Kebetulan kami menerima surat masuk dari Persija itu untuk pemakaian area baru beberapa hari yang lalu, 27 Februari 2023,” tegas Sri mewakili PPKGBK.
Padahal dalam PSSI Club Licensing Regulation (CLR) pasal 7 tentang Infrastructure Criteria, no. I.01, ayat 1 dijelaskan bahwa klub harus memiliki stadion atau menunjukkan kontrak tertulis dengan pemilik Stadion yang akan digunakannya untuk musim kompetisi yang akan dijalani.
ADVERTISEMENT
4. P: Mengapa Persija tidak memiliki kontrak eksklusif penggunaan SUGBK untuk semusim penuh? J: Ketidakmampuan PSSI dalam memberikan jaminan keberlangsungan kompetisi.
Bila biaya sewa stadion bukan masalah bagi klub sebesar Persija, kemungkinan lainnnya adalah kegagalan federasi dalam menjamin keberlangsungan kompetisi nasional. Jadwal yang selalu berubah-ubah, keamanan suporter, izin kepolisian yang sulit keluar adalah sederet ancaman bagi jalannya kompetisi.
Ketidakpastian di segala hal membuat klub-klub enggan berinvestasi dalam jangka panjang, termasuk menyewa stadion untuk satu musim penuh. Selain biaya yang besar, klub bisa merugi bila sewaktu-waktu kompetisi dihentikan di tengah jalan.
Terbukti Liga 1 musim ini sempat dihentikan dan dilanjutkan kembali dengan format sentralisasi pasca tragedi Kanjuruhan meski kemudian kembali berlangsung normal. Sementara Liga 2 dan Liga 3 bahkan terhenti tanpa pernah dilanjutkan kembali.
ADVERTISEMENT
5. P: Mengapa PSSI gagal memberikan jaminan keberlangsungan kompetisi? J: Inkonsistensi federasi dalam menerapkan regulasi
Untuk menghindari kasus-kasus seperti tertundanya laga Persija vs Persib, PSSI sebenarnya sudah memiliki aturan yang ketat. Bila mengacu pada regulasi, kontrak tertulis dengan pemilik stadion merupakan persyaratan yang masuk ke dalam kriteria “A” alias wajib dipenuhi. Bagi mereka yang tak mampu memenuhi persyaratan seharusnya tak mendapatkan Lisensi untuk berkompetisi.
Namun, faktanya, Persija (atau mungkin sejumlah tim lainnya) tetap diberi izin berkompetisi seperti biasa.
Setelah mengidentifikasi akar masalah dengan menggunakan metode 5 Whys, kemudian RCA dilanjutkan dengan merumuskan Corrective Action untuk mengatasi penyebab utama masalah.
Berdasarkan temuan di atas, tindakan korektif yang dapat dilakukan adalah penegakan regulasi-regulasi PSSI yang konsisten dan tanpa kompromi. Tak hanya PSSI CLR, melainkan regulasi lainnya seperti regulasi kompetisi, regulasi stadion, serta regulasi keselamatan dan keamanan.
ADVERTISEMENT
Ketegasan federasi dalam menerapkan regulasi dapat meminimalisir munculnya turbulensi-turbulensi yang dapat mengganggu stabilitas industri sepak bola nasional. Ketegasan itu pula yang sekaligus akan menjadi Preventive Action bagi PSSI agar kasus seperti penundaan laga Persija vs Persib bisa dicegah.
Kepengurusan PSSI baru saja berganti. Mengusung semangat dan harapan baru, PSSI era Erick Thohir tak boleh lagi menjadi federasi yang konsisten dengan ketidakkonsistenannya.
Harapan kami untuk sang ketua umum tidak muluk-muluk, harapan yang sesederhana lirik lagu Iwan Fals, “Tegakkan hukum (rule of the game) setegak-tegaknya. Adil dan tegas tak pandang bulu. Pasti kuangkat engkau menjadi manusia setengah dewa. Wahai presiden (ketum PSSI) kami yang baru, kamu harus dengar suara ini.”