Induk Organisasi Olahraga Atletik di Indonesia Beserta Sejarahnya

Konten dari Pengguna
14 September 2021 18:54 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Induk Organisasi Olahraga Atletik di Indonesia (Sumber: PASI)
zoom-in-whitePerbesar
Induk Organisasi Olahraga Atletik di Indonesia (Sumber: PASI)
ADVERTISEMENT
Bagi kamu yang belum tahu, induk organisasi untuk olahraga atletik di indonesia yaitu Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI). Atletik sendiri menjadi induk dari semua cabang olahraga atau mother of sport yang sudah dilombakan sejak sebelum Masehi.
ADVERTISEMENT
Olahraga atletik yang dipertandingkan adalah lari, lompat, lempar lembing, gulat, hingga lempar cakram. Menurut Anne Nelistya dalam buku berjudul Menjadi Pemain Atletik Yang Tangguh, kata atletik berasal dari bahasa Yunani, yaitu athlon yang artinya perlombaan, pertandingan, pergulatan, dan perjuangan.
Sementara itu, orang yang mengikuti atletik disebut sebagai athelta. Sejarah kemunculan atletik dimulai oleh bangsa Yunani. Kala itu, induk olahraga ini pertama kali dipopulerkan oleh Iccus dan Heroidicus pada zaman Yunani Kuno.
Lalu, induk organisasi olahraga atletik di Indonesia, yaitu PASI atau Persatuan Atletik Seluruh Indonesia bertugas untuk menaungi dan meningkatkan prestasi para atlet atletik di Indonesia.

Sejarah Berdirinya Induk Organisasi Olahraga Atletik di Indonesia

Ilustrasi olahraga atletik. Foto: unsplash
Seperti yang sudah dijelaskan, induk organisasi cabang olahraga atletik di Indonesia bernama PASI. Organisasi ini dibentuk di Jakarta pada 3 September 1958. Saat ini, pengurus besar PASI masa bakti 2016-2020 diketuai oleh M. Hasan.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, cabang olahraga atletik mulai terkenal di sekitar 1930 saat pemerintah Hindia Belanda. Kemudian, mereka menjadikan atletik sebagai salah satu mata pelajaran di beberapa sekolah.
Meski begitu, pada waktu itu cabang olahraga ini belum terlalu populer karena dikenal di lingkungan sekolah saja. Lama kelamaan, atletik menjadi semakin populer di Indonesia dan terus memiliki tambahan penggemar.
Pemerintah Hindia Belanda kemudian membentuk sebuah organisasi yang menyelenggarakan pertandingan atletik yang bernama Nederlands Indische Athletiek Unie (NIAU). Selain NIAU, organisasi-organisasi atletik lainnya juga dibentuk di beberapa daerah di Indonesia, seperti Sumatera Athletiek Bond (SAB), ISSV Hellas dan IAC di Jakarta, dan lain sebagainya.
Kini, organisasi atletik di Indonesia sudah dinaungi oleh PASI. PASI memegang peranan yang besar dalam berbagai prestasi atletik Indonesia, baik di ajang nasional maupun internasional. Indonesia memang memiliki banyak atlet yang berprestasi di bidang atletik.
ADVERTISEMENT

Sejarah Olahraga Atletik di Dunia

Sejarah Atletik (Sumber: VOI)
Berdasarkan informasi dari buku Atletik yang ditulis oleh Tatang Muhtar dan Riana Irawati, Yunani menjadi bangsa besar pertama yang mengatur dan mengelola perlombaan atletik dengan menggelar Olimpiade Kuno.
Saat itu, orang-orang Yunani mengagungkan atletnya dengan mengerahkan kehormatan tertinggi pada mereka yang mampu menunjukkan keahlian beratletik. Selama puluhan tahun, nomor atletik lari, lompat, dan lempar menjadi fokus kegiatan dalam Olimpiade.
Pada 146 SM, bangsa Romawi mulai menjajah Yunani. Penjajahan ini membuat bangsa Romawi jatuh cinta kepada atletik. Mereka pun ikut bertanding dalam berbagai Olimpiade Kuno.
Pada 392 setelah Masehi, Raja Theodosius menganggap Olimpiade Kuno sebagai upacara pemujaan berhala. Sehingga, ia melarang dan menghapus Olimpiade tersebut. Selama delapan abad lamanya, Olimpiade tidak dilangsungkan lagi.
ADVERTISEMENT
Kegemaran atletik akhirnya mulai dilombakan pada abad ke-12 di Inggris. Kemudian, pada abad ke-19, atletik untuk pertama kalinya dilombakan antar-universitas, yakni antara Oxford dan Cambridge. Sementara itu, perlombaan tingkat nasional digelar di London pada 1866.
Pada 1896, olimpiade digelar kembali untuk pertama kalinya di Athena oleh Pierre Fredy, Baron de Coubertin (bangsawan Prancis).
Sejak saat itu, Olimpiade kembali diadakan setiap empat tahun kembali, kecuali pada tahun-tahun di masa Perang Dunia II. Lokasi berlangsungnya Olimpiade bergantian di beberapa negara di dunia. Pada 2004, Yunani menjadi tuan rumah dari Olimpiade XXVII.
Demikian penjelasan mengenai induk organisasi olahraga atletik di Indonesia beserta sejarahnya di dunia.

Peran dan Tugas Induk Organisasi Atletik Indonesia

Di Indonesia, induk organisasi atletik dikenal dengan nama PASI (Persatuan Olahraga Atletik Seluruh Indonesia). Organisasi ini bertanggung jawab memajukan cabang olahraga atletik secara nasional.
ADVERTISEMENT
Kepengurusan PASI sangat terstruktur, mulai dari tingkat pusat hingga daerah. Perannya sangat penting karena berhubungan langsung dengan para atlet.
Dalam mengelola PASI, diperlukan kerjasama dari pihak-pihak terkait. Perlu adanya pengurus dan juga pelatih dengan kemampuan yang baik untuk mengembangkan kemajuan olahraga altletik.
Sementara tugasnya sebagai induk organisasi atletik Indonesia cukup kompleks. Dalam hal ini, pengurus PASI harus memahami dengan jelas manajemen olahraga.
PASI juga harus mengerti tata cara mengelola organisasi, memelihara infrastruktur, melakukan proses perektutan atlet, serta membuat dan merancang program latihan lainnya. Untuk mencapai prestasi gemilang, manajemen PASI juga turut perberan.
Di samping itu, manajemen PASI juga harus memastikan fasilitas yang diberikan memadai dan selalu didukung oleh ilmu dan teknologi. PASI hendaknya merancang kursus pelatihan yang sifatnya terorganisir, berkelanjutan, dan bertanggung jawab.
ADVERTISEMENT

Macam-Macam Olahraga Atletik

Cabang olahraga atletik banyak diminati oleh berbagai kalangan. Di cabang olahraga ini, gerakan yang dilakukan meliputi gerakan berlari, melompat, dan melempar.
Umumnya, cabang olahraga atletik diperlombakan di berbagai kompetisi. Dirangkum dari buku Ensiklopedi Olahraga Atletik susunan Atma Endris, dkk., berikut ini macam-macam olahraga atletik selengkapnya yang bisa Anda simak:

1. Lari jarak pendek

Sesuai dengan namanya, lari jarak pendek diadakan untuk jarak-jarak yang pendek seperti 100 meter, 200 meter, dan 400 meter. Olahraga ini juga dikenal dengan nama lari sprint. Umumnya, lari pendek diikutsertakan dalam berbagai kompetisi nasional ataupun internasional.

2. Lari jarak jauh

Lari jarak jauh dilombakan dengan jarak yang beragam, mulai dari 3.000 meter, 5.000 meter, dan 10.000 meter. Dalam dunia olahraga, lari jarak jauh dikenal dengan sebutan lari marathon. Olahraga ini dilakukan secara individu.
ADVERTISEMENT

3. Lari estafet

Berbeda dengan olahraga lari lainnya, lari estafet justru dilakukan secara berkelompok. Umumnya, lintasan yang digunakan berukuran 4x100 meter dan 4x400 meter. Saat melakukan olahraga ini, pelari harus menyerahkan tongkat ke pelari dengan waktu tertentu.

4. Tolak peluru

Gerakan yang digunakan dalam olahraga tolak peluru adalah melempar. Adapun bola atau peluru yang digunakan memiliki berat yang berbeda tergantung nomor olahraganya.
Saat menjalankan olahraga ini, bola atau peluru harus ditolak (dilempar) sejauh mungkin dengan teknik yang benar.

5. Lompat tinggi

Pada olahraga ini, pelari harus melompati palang tinggi yang terpasang sesuai dengan nomornya. Atlet harus melompat dengan gerakan yang sempurna. Tinggi palang yang digunakan beragam, mulai dari 2,5-3 meter.
ADVERTISEMENT
(ANH)