Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
15 Hadits tentang Kematian untuk Dijadikan Pengingat
19 April 2022 17:03 WIB
·
waktu baca 9 menitDiperbarui 5 Juli 2022 19:12 WIB
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap makhluk yang bernyawa pasti akan menghadapi kematian atau meninggal dunia. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk selalu mengingat kematian. Bahkan, perintah mengingat kematian ini ditegaskan dalam banyak ayat dan hadis tentang kematian.
ADVERTISEMENT
Menurut Faidh Kasyani dalam buku Etika Islam: Menuju Evolusi Diri, dengan mengingat kematian, seorang muslim akan bersikap zuhud dan menjauhi keburukan. Salah satu ayat Al-Qur'an yang membahas tentang kematian ada dalam surah An Nisa. Allah SWT berfirman:
اَيْنَمَا تَكُوْنُوْا يُدْرِكْكُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِيْ بُرُوْجٍ مُّشَيَّدَةٍ ۗ وَاِنْ تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۚ وَاِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ مِنْ عِنْدِكَ ۗ قُلْ كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۗ فَمَالِ هٰٓؤُلَاۤءِ الْقَوْمِ لَا يَكَادُوْنَ يَفْقَهُوْنَ حَدِيْثًا
Artinya: “Di mana pun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kukuh. Jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: Ini dari sisi Allah. Dan jika mereka ditimpa suatu keburukan, mereka mengatakan:
ADVERTISEMENT
Ini dari engkau (Muham-mad). Katakanlah, Semuanya (datang) dari sisi Allah. Maka mengapa orang-orang itu (orang-orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan (sedikit pun)?” (QS. An Nisa: 78).
Sementara hadis tentang mengingat kematian ada dalam kitab Sahih Tirmidzi, dari Abu Hurairah RA meriwayatkan:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ ». يَعْنِى الْمَوْتَ.
Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan, yaitu kematian.” (HR. Tirmidzi).
Selain dalil-dalil tersebut, masih ada banyak hadis tentang kematian lainnya yang bisa dijadikan sebagai pengingat bagi umat Islam bahwa tak ada seorang pun yang dapat menghindarinya.
Kumpulan Hadis tentang Kematian
Berikut kumpulan hadis nabi tentang kematian yang dihimpun dari buku 1100 Hadits Terpilih karya Muhammad Faiz Almath.
ADVERTISEMENT
1. Kematian bisa datang kapan saja
Kematian bisa menghampiri kapan pun dan tidak akan pernah keliru dalam hitungannya. Maka dari itu jauhilah perbuatan dosa dari kesyirikan, bid’ah dan maksiat lainnya. Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata,
“Renungkanlah wahai manusia, (sebenarnya) kamu akan dapati dirimu dalam bahaya, karena kematian tidak ada batas waktu yang kita ketahui, terkadang seorang manusia keluar dari rumahnya dan tidak kembali kepadanya (karena mati),
terkadang manusia duduk di atas kursi kantornya dan tidak bisa bangun lagi (karena mati), terkadang seorang manusia tidur di atas kasurnya, akan tetapi dia malah dibawa dari kasurnya ke tempat pemandian mayatnya (karena mati).
Hal ini merupakan sebuah perkara yang mewajibkan kita untuk menggunakan sebaiknya kesempatan umur, dengan tobat kepada Allah Azza wa Jalla. Dan sudah sepantasnya manusia selalu merasa dirinya bertobat, kembali, menghadap kepada Allah, sehingga datang ajalnya dan dia dalam sebaik-baiknya keadaan yang diinginkan.”
ADVERTISEMENT
2. Mengingat kematian dapat melapangkan dada
Dengan mengingat kematian, seseorang akan terus menambah frekuensi ibadahnya kepada Allah SWT. Jika dekat dengan-Nya, Allah SWT akan melapangkan dada orang tersebut.
عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “أكثروا ذكر هاذم اللذات: الموت، فإنه لم يذكره في ضيق من العيش إلا وسعه عليه، ولا ذكره في سعة إلا ضيقها”
Artinya: “Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata: ‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Perbanyaklah mengingat pemutuskan kelezatan, yaitu kematian, karena sesungguhnya tidaklah seseorang mengingatnya ketika dalam keadaan kesempitan hidup, melainkan dia akan melapangkannya, dan tidaklah seseorang mengingatnya ketika dalam keadaan lapang, melainkan dia akan menyempitkannya.” (HR. Ibnu HIbban).
3. Mengingat kematian menjadikan seseorang mukmin yang cerdas
Selain melapangkan dada, seorang muslim akan dianggap cerdas bila ia mengingat kematian dan menyiapkan bekal untuk di akhirat nanti. Sebagaimana diriwayatkan oleh Abudullah bin Umar RA:
ADVERTISEMENT
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رضي الله عنهما أَنَّهُ قَالَ: كُنْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَجَاءَهُ رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- ثُمَّ قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَفْضَلُ قَالَ: «أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا» قَالَ فَأَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ قَالَ: «أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الأَكْيَاسُ»
Artinya: “Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma bercerita: Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu datang seorang lelaki dari kaum Anshar mengucapkan salam kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam lalu bertanya: Wahai Rasulullah, orang beriman manakah yang paling terbaik?
Beliau menjawab: Yang paling baik akhlaknya, orang ini bertanya lagi: Lalu orang beriman manakah yang paling berakal (cerdas)?, Beliau menjawab: Yang paling banyak mengingat kematian dan paling baik persiapannya setelah kematian, merekalah yang berakal.” (HR. Ibnu Majah).
4. Kematian bagi orang beriman hanyalah istirahat
ADVERTISEMENT
Kematian sudah pasti menimpa seluruh makhluk hidup. Maka dari itu, Rasulullah menggambarkan bahwa kematian bukanlah sesuatu yang mengerikan, kecuali bagi mereka yang kafir. Beliau bersabda:
موت الفجأة راحة للمؤمن وأخذة أسف للكافر
Artinya: “Kematian mendadak adalah istirahat bagi mukmin dan penyesalan bagi orang kafir.” (HR. Ahmad).
5. Orang yang sudah meninggal tidak dapat beribadah lagi
Bagi setiap manusia yang telah meninggal, saat itulah kiamat baginya. Artinya, ia tidak bisa lagi untuk beramal mencari pahala dari Allah SWT. Sebagaimana diriwayatkan dalam hadis berikut:
عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ كَانَ الأَعْرَابُ إِذَا قَدِمُوا عَلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- سَأَلُوهُ عَنِ السَّاعَةِ مَتَى السَّاعَةُ فَنَظَرَ إِلَى أَحْدَثِ إِنْسَانٍ مِنْهُمْ فَقَالَ «إِنْ يَعِشْ هَذَا لَمْ يُدْرِكْهُ الْهَرَمُ قَامَتْ عَلَيْكُمْ سَاعَتُكُمْ»
ADVERTISEMENT
Artinya: “Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: Orang-orang kampung Arab jika datang menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, mereka bertanya tentang hari kiamat, kapan datangnya, lalu Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam melihat kepada seorang yang paling muda dari mereka, kemudian beliau bersabda: Jika hidup pemuda ini dan tidak mendapati kematian, mulai saat itulah kiamat kalian datang.” (HR. Muslim).
6. Hanya amal yang akan dibawa saat kematian
Ketika kematian menghampiri seseorang, satu-satunya hal yang dapat dibawa olehnya hanyalah amal ibadahnya. Rasulullah bersabda:
وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: {إِذَا مَاتَ الْمَيِّتُ تَقُوْلُ الْمَلاَئِكَةُ مَا قَدَّمَ وَيَقُوْلُ النَّاسُ مَا خَلَّفَ
Artinya: “Jika ada orang yang meninggal dunia, malaikat berkata apa yang telah lalu (amal), sedangkan manusia membicarakan apa yang ia tinggalkan (warisan).” (HR. Imam Baihaqi)
ADVERTISEMENT
7. Husnuzan kepada Allah SWT meski sedang sakaratul maut
Setiap muslim pasti ingin meninggal dalam keadaan husnul khotimah. Untuk dapat meraihnya, seorang muslim harus selalu berhusnuzan kepada Allah meski sedang dalam keadaan sakaratul maut . Rasulullah bersabda:
لاَ يَمُوتَنَّ أَحَدُكُمْ إِلاَّ وَهُوَ يُحْسِنُ بِاللَّهِ الظَّنَّ
Artinya: “Janganlah seseorang di antara kalian meninggal dunia, kecuali dalam keadaan berbaik sangka terhadap Allah.” (HR. Muslim).
8. Warisan adalah yang dibicarakan ketika seseorang meninggal
Manusia yang masih hidup biasanya akan membicarakan harta warisan yang ditinggalkan oleh orang yang telah meninggal. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut:
وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: {إِذَا مَاتَ الْمَيِّتُ تَقُوْلُ الْمَلاَئِكَةُ مَا قَدَّمَ وَيَقُوْلُ النَّاسُ مَا خَلَّفَ
Artinya: “Jika ada orang yang meninggal dunia malaikat berkata apa yang telah lalu (amal), sedangkan manusia membicarakan apa yang ia tinggalkan (warisan).” (HR. Imam Baihaqi)
ADVERTISEMENT
9. Selalu lakukan amal ibadah sebelum kematian menjemput
Ali bin Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata,
ارْتَحَلَتِ الدُّنْيَا مُدْبِرَةً، وَارْتَحَلَتِ الآخِرَةُ مُقْبِلَةً، وَلِكُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا بَنُونَ، فَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الآخِرَةِ، وَلاَ تَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الدُّنْيَا، فَإِنَّ الْيَوْمَ عَمَلٌ وَلاَ حِسَابَ، وَغَدًا حِسَابٌ وَلاَ عَمَلَ.
Artinya: “Dunia sudah pergi meninggalkan, dan akhirat datang menghampiri, dan setiap dari keduanya ada pengekornya, maka jadilah kalian dari orang-orang yang mendambakan kehidupan akhirat dan jangan kalian menjadi orang-orang yang mendambakan dunia, karena sesungguhnya hari ini (di dunia) yang ada hanya amal perbuatan dan tidak ada hitungan dan besok (di akhirat) yang ada hanya hitungan tidak ada amal.” (HR. Bukhari).
10. Mengingat kematian akan dimuliakan dalam tiga hal
Jika seseorang mengingat kematian dan mempersiapkan bekal untuk dirinya di akhirat, ia akan diberikan tiga hal, yakni tobat, puasa hati, dan semangat ibadah. Ad Daqqaq rahimahullah berkata,
ADVERTISEMENT
“من أكثر ذكر الموت أكرم بثلاثة: تعجيل التوبة، وقناعة القلب، ونشاط العبادة، ومن نسى الموت عوجل بثلاثة: تسويف التوبة، وترك الرضا بالكفاف، والتكاسل في العبادة” تذكرة القرطبي : ص 9
Artinya: “Barangsiapa yang banyak mengingat kematian maka dimuliakan dengan tiga hal; bersegera tobat, puas hati, dan semangat ibadah, dan barangsiapa yang lupa kematian diberikan hukuman dengan tiga hal; menunda tobat, tidak rida dengan keadaan dan malas ibadah.”
11. Harus menghormati semua mayit meski dia orang kafir
Tak hanya yang hidup, mayit orang kafir pun harus tetap harus dihormati umat Islam. Hal ini diterangkan dalam hadis berikut:
"Seorang sahabat bertanya: Ya Rasulullah, jenazah orang kafir berlalu di hadapan kami, apakah kami perlu berdiri? Nabi SAW segera menjawab: Ya, berdirilah. Sesungguhnya kamu berdiri bukanlah untuk menghormati mayitnya, tetapi menghormati yang merenggut nyawa-nyawa.” (HR. Ahmad).
ADVERTISEMENT
12. Dilarang menginginkan kematian
Meskipun sudah pasti akan mengalami kematian, manusia tetap dilarang untuk mengharapkannya. Rasulullah SAW bersabda:
“Janganlah ada orang yang menginginkan mati karena kesusahan yang dideritanya. Apabila harus melakukannya hendaklah dia cukup berkata: Ya Allah, tetap hidupkan aku selama kehidupan itu baik bagiku dan wafatkanlah aku jika kematian baik untukku.” (HR. Bukhari).
13. Amal orang yang telah meninggal ditampakkan sesuai perbuatannya di dunia
Setiap nyawa yang telah mati akan ditunjukkan segala amal perbuatannya di dunia. Hal itu sebagaimana sebuah hadis yang berbunyi:
فيعرض عليهم أعمالهم ، فإذا رأوا حسنا فرحوا و استبشروا ، و قالوا : هذه نعمتك على عبدك فأتمها ، وإن رأوا سوءا قالوا : اللهم راجع بعبدك " . أخرجه عبد الله بن المبارك في " الزهد "
“Lalu amal mereka diberitahukan (kepada ahli kubur). Jika dilihat amal baik, mereka bahagia dan berkata: Ini adalah nikmat-Mu untuk hamba-Mu, maka sempurnakanlah.. Jika amal buruk mereka berkata: ‘Ya Allah kembalikan hamba-Mu’.” (HR Ibnu al-Mubarak dalam Az-Zuhd).
ADVERTISEMENT
14. Angan-angan orang yang mati syahid
Menyadur laman Kementerian Agama, keinginan orang-orang yang mati syahid untuk kembali hidup tak ada kaitannya dengan kenikmatan duniawi yang semu. Namun, keinginan tersebut lebih untuk memperbanyak amalan selama hidup.
Sebab, mereka telah mengetahui kemuliaan mati syahid di sisi Allah SWT. Hal itu dijelaskan dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:
مَا أَحَدٌ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ يُحِبُّ أَنْ يَرْجِعَ إِلَى الدُّنْيَا وَلَهُ مَا عَلَى الْأَرْضِ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا الشَّهِيدُ يَتَمَنَّى أَنْ يَرْجِعَ إِلَى الدُّنْيَا فَيُقْتَلَ عَشْرَ مَرَّاتٍ لِمَا يَرَى مِنَ الْكَرَامَةِ
“Tak ada seorang pun yang masuk surga kemudian ingin kembali ke dunia kecuali orang yang mati syahid, dan dia tak menginginkan apa pun di dunia kecuali mati syahid. Ia berangan-angan untuk kembali ke dunia kemudian terbunuh sebanyak sepuluh kali, ini disebabkan oleh kemuliaan (keutamaan mati syahid) yang dia saksikan.” (HR. Anas bin Malik)
ADVERTISEMENT
15. Keinginan orang saleh untuk segera dikuburkan setelah kematiannya
Orang saleh sesaat setelah diambil nyawanya memiliki angan untuk segera dibawa ke peristirahatannya yang terakhir. Hal itu disebutkan dalam sebuah hadis sahih Al-Bukhari yang berbunyi:
إِذَا وُضِعَتْ الْجِنَازَةُ فَاحْتَمَلَهَا الرِّجَالُ عَلَى أَعْنَاقِهِمْ فَإِنْ كَانَتْ صَالِحَةً قَالَتْ قَدِّمُونِي قَدِّمُونِي وَإِنْ كَانَتْ غَيْرَ صَالِحَةٍ قَالَتْ يَا وَيْلَهَا أَيْنَ يَذْهَبُونَ بِهَا يَسْمَعُ صَوْتَهَا كُلُّ شَيْءٍ إِلَّا الْإِنْسَانَ وَلَوْ سَمِعَهَا الْإِنْسَانُ لَصَعِقَ
“Jika jenazah diletakkan lalu dibawa oleh para laki-laki di atas pundak mereka, jika jenazah tersebut termasuk orang saleh (semasa hidupnya) ia berkata, ‘Bersegeralah kalian (membawa aku)!’ Jika ia bukan orang saleh, ia akan berkata, ‘Celaka, ke mana mereka hendak membawanya?’ Jeritan jenazah itu akan didengar oleh setiap makhluk kecuali manusia. Seandainya manusia bisa mendengarnya, tentu mereka akan pingsan.”
ADVERTISEMENT
Itulah kumpulan hadis tentang kematian yang bisa dijadikan pengingat bagi kita yang masih hidup. Gemerlap dunia hanyalah tipu daya yang dapat menjerumuskan kita sehingga lupa mempersiapkan bekal untuk kehidupan di akhirat kelak. Semoga dengan memahami hadis-hadis di atas ketakwaan dan keimanan kita kepada Allah SWT semakin bertambah.
(NDA & ANM)