Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Apa yang Dimaksud dengan Pengukuran? Berikut Penjelasannya
18 Maret 2022 18:15 WIB
·
waktu baca 5 menitDiperbarui 13 September 2023 19:42 WIB
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apa yang dimaksud dengan pengukuran? Dalam ilmu fisika , istilah pengukuran dikenal sebagai kegiatan untuk mencari satuan nasional ketika mengukur rumah, jembatan, pakaian, sepatu, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Meski kegiatan ini terlihat sederhana, hasil dari pengukuran dapat menguraikan kenyataan dan dapat digunakan sebagai pembanding pada suatu standar atau kriteria tertentu.
Untuk memahami lebih jelas tentang pengertian pengukuran , macam-macam, dan cara mengukurnya. Simak informasi selengkapnya di bawah ini.
Pengertian Pengukuran
Menyadur buku Dasar-Dasar IPA: Konsep dan Aplikasinya karangan Atep Sujana dan Julia, pengukuran adalah kegiatan membandingkan suatu besaran yang belum diketahui nilainya dengan suatu nilai standar di satuan ukur tertentu.
Selain itu, ada juga pengertian pengukuran menurut para ahli, di antaranya:
1. J.C. Nunnaly dan I.H Bernstein
Kedua ahli fisika ini menyebutkan dalam bukunya The Assesment of Reliability Psychometric Theory bahwa pengukuran adalah aturan untuk menetapkan simbol ke objek.
Sebuah pengukuran mewakili jumlah atribut secara numeric (penskalaan) dan menentukan apakah objek termasuk ke dalam kategori yang sama atau berbeda sehubungan dengan atribut yang diberikan.
ADVERTISEMENT
2. J.S. Calongesi
Dalam buku Merancang Tes untuk Menilai Prestasi Siswa, J.S Calongsi menyebutkan bahwa pengukuran adalah suatu proses pengumpulan data melalui pengamatan empiris untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan tujuan yang telah ditentukan.
3. J. Umar
Menurut Umar dalam buku Pengantar Penilaian Pendidikan, pengukuran adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan informasi data secara kuantitatif.
4. M.J. Allendan W.M. dan Yen
M.J. Allendan W.M. Yen dalam buku Introduction to Measurement Theory menyebutkan bahwa pengukuran adalah penetapan angka bagi individu dengan cara sistematis yang mencerminkan sifat atau karakteristik dari individu tersebut.
5. Mehren dan Lehmann
Dalam buku Measurement And Evaluation In Education And Psychology, pengukuran dapat didefinisikan sebagai suatu prosedur yang sistematis untuk mengamati perilaku seseorang dan menggambarkannya dengan bantuan skala numerik atau sistem pengkategorian.
Macam-Macam Pengukuran
Untuk bisa mengukur, perlu diketahui bahwa proses pengukuran sendiri terbagi menjadi dua jenis, di antaranya pengukuran langsung dan pengukuran tidak langsung. Supaya lebih jelas, berikut uraian tentang macam-macam pengukuran berdasarkan prosesnya.
ADVERTISEMENT
1. Pengukuran langsung
Menyadur buku Konsep Dasar dan Pedagogi Matematika Sequel 2 karangan M. Maulana, pengukuran langsung adalah pengukuran yang mengambil karakteristik objek yang akan diukur secara eksplisit tanpa terlebih dahulu memprosesnya.
Contoh pengukuran langsung, yakni ketika seseorang secara langsung menentukan panjang dan kapasitas suatu benda, seperti mengukur lebar lapangan bola dengan meteran dan langsung pada saat itu juga memperoleh hasilnya.
2. Pengukuran tidak langsung
Pengukuran tidak langsung dapat diartikan sebagai kegiatan yang hasilnya tidak langsung didapatkan pada saat itu juga. Dengan kata lain, pengukuran tidak langsung perlu menerjemahkan sifat yang diukur ke dalam suatu bilangan.
Contoh pengukuran tidak langsung, yakni ketika mengukur suhu, berat, dan waktu. Dalam pengukuran suhu, seseorang menggunakan termometer berskala derajat celsius untuk mengetahui suhu suatu ruangan.
ADVERTISEMENT
Cairan yang terdapat pada termometer tersebut bisa naik ataupun turun tergantung pada kondisi udara yang lebih panas atau dingin. Dengan demikian, suhu pada saat tertentu dapat diukur secara tidak langsung dengan membaca bilangan yang tercantum pada skala sepanjang termometer tersebut.
Cara Penggunaan Alat Ukur
Mengukur suatu benda membutuhkan alat ukur yang sesuai dengan jenis besarannya. Contohnya ,jika ingin mengukur suhu, gunakan termometer. Ada juga alat untuk mengukur panjang, seperti mistar, jangka sorong , dan lainnya.
Bagaimana cara menggunakan alat ukur tersebut? Mengutip dari berbagai sumber, berikut informasinya.
1. Termometer
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu suatu benda. Pembuatan termometer ini dipelopori oleh Galileo Galilei.
Termometer ini memiliki prinsip kerja perubahan volume gas dalam labu, sedangkan prinsip kerja termometer biasanya menggunakan sifat pemuaian zat cair.
ADVERTISEMENT
Menyadur buku IPA Fisika SMP dan MTs Jilid 1 untuk Kelas VII karangan Mikrajuddin Abdullah, pengukuran suhu menggunakan termometer dilakukan dengan mencelupkan wadah ke benda yang akan diukur.
Pencelupan ini yang menyebabkan zat cair dalam wadah memudar, sehingga permukaan zat cair naik sepanjang pipa kapiler dan berhenti pada posisi tertentu yang sesuai dengan suhu benda.
2. Jangka sorong
Dalam jurnal yang berjudul Callipers and Micrometers karangan David Flack, jangka sorong tersedia dalam berbagai macam ukuran dengan rentang pengukuran mulai 100 mm hingga 3000 mm (4 inci sampai 120 inci).
Berikut adalah cara menggunakan jarang sorong:
ADVERTISEMENT
3. Avometer
Avometer adalah salah satu alat ukur yang dipakai dalam bidang kelistrikan. Umumnya alat ini digunakan oleh para teknisi elektronik dan instalasi listrik. Berikut cara menggunakan avometer :
Rumus Pengukuran
Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang tepat, ada beberapa rumus yang perlu dipelajari, seperti dikutip dari buku Fisika karangan Tim Quadra, yaitu:
ADVERTISEMENT
1. Ketidakpastian pengukuran berulang
Dalam pengukuran berulang, nilai terbaik yakni dengan mengganti nilai riil x^0. Berikut rumus dari ketidakpastian pengukuran berulang, yakni:
2. Ketidakpastian pengukuran tunggal
Pengukuran tunggal adalah pengukuran yang hanya dilakukan sekali. Dalam pengukuran ini, nilai yang digunakan sebagai pengganti nilai riil adalah hasil dari pengukuran itu sendiri dan ketidakpastianya diperoleh dari setengah nilai skala terkecil dari instrumen yang digunakan.
Misalnya, skala terkecil dari mistar adalah 1 mm atau 0,1 cm, maka Δx=12×nst=12×0,1. Hasil pengukuran tunggal ini dituliskan sebagain L =12±0,05 cm.
(JA)