Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Arti Menjilat Air Ludah Sendiri dan Peribahasa Bertema Penyesalan
18 Juli 2023 14:31 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Menjilat air ludah sendiri merupakan salah satu peribahasa yang populer dan sering digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Menjilat air ludah sendiri artinya mengenai penyesalan dan ucapan yang ditarik kembali.
ADVERTISEMENT
Peribahasa merupakan ungkapan nasihat ataupun sindiran yang menggunakan kiasan dalam menyampaikannya. Fungsi peribahasa dalam bahasa Indonesia adalah memperindah ungkapan perasaan dengan pesan tersirat di dalamnya.
Arti Menjilat Air Ludah Sendiri
Dalam buku Mengenal Gaya Bahasa dan Peribahasa karya Arni Susanti Oktavia menuliskan bahwa peribahasa menjilat air ludah sendiri artinya berbalik memuji sesuatu yang pernah dicela dan menarik kembali ucapan atau janji. Peribahasa ini ditujukan untuk orang yang tidak berkomitmen terhadap ucapan atau pandangannya sendiri.
Contoh tindakan menjilat air ludah sendiri dalam dunia nyata adalah ketika seorang pria dengan tegas menyatakan bahwa dirinya tidak akan balikan dengan kekasihnya. Namun, tak berselang lama, pria tersebut justru kembali memadu kasih dengan mantan pacarnya itu.
ADVERTISEMENT
Ada banyak faktor mengapa orang menjilat air ludah sendiri, salah satunya adalah munculnya penyesalan. Mengutip laman Zen Habits, penyesalan merupakan perasaan sedih atau kecewa atas sesuatu yang telah dilakukan atau dikatakan di masa lalu.
Contoh Peribahasa dengan Tema Penyesalan
Selain menjilat air ludah sendiri, ada berbagai peribahasa yang mengambil tema sejenis. Mengutip buku Super Lengkap Peribahasa Indonesia Plus Puisi & Pantun karya Ajen Dianawati, berikut kumpulan peribahasa bertema penyesalan.
ADVERTISEMENT
(ALS)
Paus Fransiskus wafat di usia 88 tahun pada Senin pagi (21/4) akibat stroke dan gagal jantung. Vatikan menetapkan Sabtu (26/4) sebagai hari pemakaman, yang akan berlangsung di alun-alun Basilika Santo Petrus pukul 10.00 pagi waktu setempat.