Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Ciri-Ciri Keguguran dengan Keputihan dan Cara Mencegahnya
10 Mei 2022 17:32 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Keputihan merupakan hal yang kerap dialami oleh tiap wanita, baik dalam kondisi hamil ataupun tidak. Meski demikian, keputihan juga bisa terjadi secara abnormal hingga menjadi pemicu keguguran pada wanita hamil. Lantas, apa ciri-ciri keguguran dengan keputihan?
ADVERTISEMENT
Bagi para ibu hamil yang ingin mengetahui jawaban lengkap mengenai tanda atau ciri-ciri keguguran dengan keputihan, simak ulasan artikel di bawah ini hingga tuntas.
Apakah Keputihan Salah Satu Tanda Keguguran?
Pada dasarnya, keputihan adalah cara alami tubuh untuk menjaga kebersihan dan kelembapan vagina. Ketika seseorang mengalami keputihan, maka cairan yang diproduksi kelenjar vagina dan leher rahim akan keluar membawa sel mati dan bakteri.
Selain itu, keputihan juga bisa menjadi salah satu tanda awal kehamilan . Keputihan ini dapat mulai sekitar dua minggu setelah pembuahan, bahkan sebelum sang wanita sadar bahwa dirinya sudah telat menstruasi.
Keputihan juga bisa terjadi sepanjang masa kehamilan. Keputihan saat kehamilan ini terjadi akibat adanya perubahan hormon. Keputihan ketika sedang hamil dianggap normal apabila teksturnya tipis, bening atau putih susu, dan aromanya ringan (tidak terlalu pekat).
ADVERTISEMENT
Cairan ini biasanya meningkat seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Kondisi ini akan hilang dengan sendirinya begitu sang bayi telah lahir.
Walau begitu, penting bagi ibu hamil untuk selalu memantau keputihan yang mereka alami. Karena, ini bisa saja menjadi tanda-tanda keputihan yang tidak normal, sehingga perlu diberikan perawatan yang tepat.
Berikut beberapa bahaya keputihan abnormal akibat infeksi selama kehamilan, seperti yang dihimpun dari buku Five in One The Series of Pregnancy Panduan Terlengkap Kehamilan Seputar Kehamilan oleh Nurul Chomaria:
ADVERTISEMENT
Ciri-Ciri Keguguran dengan Keputihan
Keputihan bau apakah tanda keguguran? Merujuk Buku Pintar Ibu Hamil karangan Tim Naviri, berikut ciri-ciri keputihan abnormal ketika kondisi hamil yang harus diperhatikan oleh para wanita:
Agar kondisi di atas tidak terjadi selama kehamilan, berikut ada tips mengatasi keputihan bagi ibu hamil , seperti yang dihimpun dari buku Five in One The Series of Pregnancy Panduan Terlengkap Kehamilan Seputar Kehamilan oleh Nurul Chomaria:
ADVERTISEMENT
Apa yang Dirasakan Ketika Keguguran?
Keguguran adalah suatu keadaan ketika janin lahir sebelum waktunya dan gagal untuk hidup. Ada berbagai faktor yang dapat menjadi penyebab keguguran , salah satunya karena kelainan pada sistem hormonal ibu hamil.
Menurut Astrid Savitri dalam buku 40 Minggu Resep Sehat Hamilmu!, ibu hamil memiliki risiko 15%-40% mengalami keguguran pada kehamilan trimester pertama. Risiko ini umumnya menurun saat memasuki trimester berikutnya.
Oleh karena itu, pada tiga bulan pertama kehamilan sangat penting untuk menjaga kesehatan janin. Janin masih rawan mengalami ruptur dan belum terlalu kuat untuk menempel (berpegangan) pada dinding rahim.
Keguguran tidak selalu disertai pingsan dan pendarahan hebat. Selain itu, keguguran dapat saja terjadi secara bertahap dan beberapa tanda keguguran terkadang malah tidak dirasakan oleh ibu hamil, terutama pada trimester pertama.
ADVERTISEMENT
Kembali mengutip buku 40 Minggu Resep Sehat Hamilmu! karya Astrid Savitri, adapun beberapa tanda yang dapat dirasakan oleh ibu hamil ketika mengalami keguguran, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Keluar bercak darah (Flek)
Ketika zigot melekatkan diri pada dinding rahim untuk menjadi embrio, proses tersebut kadang-kadang menimbulkan bercak darah. Flek tersebut jumlahnya sedikit dan berlangsung singkat.
Sementara pada kasus keguguran, flek biasanya berlangsung lama dan terus-menerus. Bahkan bisa juga sampai terjadi perdarahan hebat. Jika muncul flek yang tidak normal sebaiknya sesegera mungkin periksakan diri ke dokter atau bidan untuk mendapatkan pertolongan.
2. Keluarnya cairan abnormal
Cairan mirip keputihan dengan warna lebih gelap atau kecoklatan dan kemudian berubah menjadi kemerahan seperti darah, bisa jadi merupakan tanda-tanda keguguran. Segera minta bantuan medis ke dokter atau pelayanan kesehatan terdekat apabila mengalaminya.
ADVERTISEMENT
3. Kram perut
Kram perut ini sebenarnya merupakan hal yang wajar dialami oleh ibu hamil pada trimester pertama. Kram umumnya disebabkan oleh otot dinding rahim yang meregang karena janin semakin membesar.
Kram perut juga bisa terjadi akibat adanya proses pergantian produksi hormon progesteron oleh plasenta yang semula diproduksi oleh corpus luteum.
Kram perut saat keguguran rasanya sama seperti kram yang yang terjadi menjelang menstruasi, namun dengan kadar sakit yang lebih kuat.
Rasa nyeri bisa berlangsung lama dan sering kali menjalar hingga selangkangan, bagian bawah panggul, dan juga di daerah organ intim. Tanda ini tidak berdiri sendiri, sebab biasanya disertai dengan gejala pendarahan.
4. Berkurangnya gejala kehamilan
Kehamilan trimester pertama umumnya ditandai dengan beberapa gejala khas, seperti mual dan muntah (morning sickness), perubahan pada payudara, rasa mudah lelah dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Gejala-gejala kehamilan tersebut mungkin membuat ibu hamil kurang nyaman, namun sebenarnya justru menandakan bahwa janin dalam kandungan sehat dan kuat.
Pada ibu hamil yang mengalami keguguran secara moderat (perlahan), gejala-gejala kehamilan tersebut bisa berkurang dan bahkan akan menghilang sama sekali.
Jika gejala-gejala tersebut menghilang secara tiba tiba dan/atau disertai dengan gejala lainnya, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.
5. Hilangnya pergerakan janin
Pada awal kehamilan trimester pertama, pergerakan janin mungkin masih sulit dirasakan. Setelah minggu ke-18, rata-rata ibu hamil sudah mulai merasakan dengan jelas janin bergerak di dalam rahim.
Semakin bertambah usia kehamilan, gerakan janin akan semakin kuat dan sering terjadi. Jika usia kehamilan semakin bertambah, tetapi gerakan janin malah berkurang atau bahkan menghilang, maka patut curiga dan segera periksakan diri ke dokter.
ADVERTISEMENT
6. Denyut jantung janin tidak terdeteksi
Dalam pemeriksaan USG, jika detak jantung janin tidak terdengar melalui alat tersebut, maka dokter mungkin akan menduga bahwa bayi telah meninggal atau sang ibu mengalami keguguran.
Tanda-tanda keguguran seperti ini disebut sebagai keguguran yang terlewat, yakni embrio telah mati tetapi tidak menunjukkan gejala.
(NDA)