Gejala Tensi Tinggi dan Rendah yang Perlu Kamu Ketahui

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
7 Februari 2022 8:58 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pasien sedang mengecek tensi darah. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasien sedang mengecek tensi darah. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Gejala tensi tinggi atau tekanan darah tinggi dibedakan menjadi dua jenis, yakni tekanan sistolik dan tekanan diastolik. Tekanan sistolik terjadi saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh, sedangkan tekanan diastolik terjadi saat jantung berelaksasi sebelum kembali memompa darah.
ADVERTISEMENT
Menurut buku berjudul Mengenal, Mencegah, Mengatasi Silent Killer, “Hipertensi” karya Muhamad Ridwan, tensi tinggi atau yang dikenal dengan hipertensi akan terjadi saat tekanan sistolik melebihi angka 130 mmHg dan tekanan diastolik di atas 80 mmHg.
Jika kamu mengalami tekanan darah yang melampaui angka tersebut, segera tangani dengan konsultasi ke dokter. Untuk mencegah gejala tensi tinggi kamu bisa melakukan pemeriksaan tekanan darah secara teratur.
Pemeriksaan dini dilakukan guna mencegah datangnya komplikasi berbahaya seperti penyakit jantung koroner, strok, hingga penyakit ginjal.
Tensi darah yang tinggi bisa diatasi dengan mengubah gaya hidup, seperti rajin berolahraga, membatasi makanan dengan kandungan garam yang tinggi, hingga mengonsumsi obat-obatan antihipertensi berdasarkan resep dokter.

Tanda Gejala Tensi Tinggi

Ilustrasi memeriksa tensi darah. Gejala tensi tinggi adalah pusing. Foto: Pexels.com
Gejala tensi tinggi biasanya akan terjadi berkepanjangan. Namun jangan panik karena tekanan darah tinggi bisa kamu deteksi melalui gejala yang muncul. Saat tensi darah mulai meningkat kamu akan merasakan beberapa gejala, lantas apa gejala tensi tinggi?
ADVERTISEMENT
Mengutip dari buku Pengobatan Alternatif untuk Mengatasi Tekanan Darah, gejala tensi darah tinggi antara lain pusing, sakit kepala, lemas, sesak napas, mimisan, sakit dada, penglihatan tampak buram, mual, hingga terdapat darah dalam urine.
Namun, gejala tersebut tak terjadi pada semua penderita hipertensi. Pasalnya ada juga orang dengan tensi tinggi tanpa gejala apa pun.
Meskipun begitu kamu tetap harus berkonsultasi dengan dokter agar kondisi tubuh tidak semakin parah. Sebaiknya jangan menunda untuk memeriksakan gejala tersebut sebab bisa berakibat fatal.
Siapa pun bisa terkena hipertensi, termasuk ibu yang sedang hamil dan pascamelahirkan. Adapun gejala tensi tinggi pada ibu hamil secara umum mirip dengan gejala tensi yang dirasakan oleh penderita lain, misalnya, sakit kepala.
ADVERTISEMENT
Jumlah darah pada ibu hamil akan meningkat sebanyak 45 persen dari biasanya. Kondisi tersebut membuat jantung bekerja lebih keras saat memompa darah ke seluruh tubuh, sehingga hal inilah yang memicu tensi tinggi saat hamil.

Beda Gejala Tensi Tinggi dan Rendah

Tensi darah yang tinggi dikenal dengan istilah hipertensi, sedangkan kondisi tekanan darah yang rendah disebut dengan hipotensi. Dua permasalahan ini tentu memiliki gejala yang berbeda.
Hipertensi ditandai dengan meningkatnya tekanan darah hingga melebihi angka 140/80 mmHg. Sedangkan hipotensi merupakan kondisi saat tekanan darah berada di bawah 90/60 mmHg.
Pada hipertensi, gejala yang paling umum terjadi adalah pusing, nyeri kepala berat, jantung berdebar kencang, dan perasaan sangat lelah. Adapun orang yang mengidap hipotensi memiliki gejala berupa tubuh terasa lemas, ada sensasi dingin pada tungkai (kaki) atas maupun bawah, kulit pucat, pingsan, pandangan berkunang, dan depresi.
ADVERTISEMENT
Perlu diingat gejala bahwa tersebut bisa saja berbeda antara satu orang dengan yang lainnya. Tingkat keparahan gejala darah tinggi maupun rendah mulai dari merasa tidak nyaman hingga mengganggu kegiatan sehari-hari. Sangat penting untuk mendeteksi gejala-gejala tersebut sebagai penanganan awal sebelum kondisi semakin akut.

Penyebab Tensi Darah Naik Turun

Ilustrasi tensi darah yang sedang naik. Foto: Pexels
Penyebab Darah Rendah
Dehidrasi merupakan keadaan saat tubuh kekurangan cairan. Kondisi ini dapat memicu terjadinya tekanan darah rendah. Volume darah pada arteri dan vena akan menurun sehingga menyebabkan tekanan darah menjadi rendah.
Kadar hemoglobin dalam tubuh orang yang mengalami anemia akan berada di bawah angka normal. Hal tersebut menyebabkan tekanan darah dalam tubuh menjadi sangat rendah.
Penyakit saraf seperti parkinson bisa menyebabkan hipotensi saat menjangkiti sistem saraf yang mengontrol fungsi tubuh otonom. Misalnya, mengendalikan tekanan darah.
ADVERTISEMENT
Tekanan darah akan menurun saat sepsis atau infeksi yang ada di dalam jaringan mulai memasuki aliran darah. Kondisi ini sangat serius karena bisa mengancam nyawa dan membutuhkan penanganan medis secepatnya.
Penyebab Darah Tinggi
Mengonsumsi makanan yang mengandung garam bisa meningkatkan jumlah natrium dalam tubuh. Jumlah natrium yang terlalu banyak menyulitkan ginjal untuk membuang sisa cairan pada tubuh. Dengan begitu akan terjadi penumpukan cairan. Akumulasi cairan ini menjadi pemicu tekanan darah menjadi naik.
Penyebab darah tinggi yang satu ini memang terdengar remeh, tetapi faktanya malas gerak dapat meningkatkan tekanan darah di tubuh. Orang yang malas bergerak memiliki detak jantung yang cenderung cepat. Pada kondisi itu jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah dan akhirnya akan memicu naiknya tekanan darah.
ADVERTISEMENT
Obesitas menjadi slah satu penyebab hipertensi yang paling sering terjadi. Orang dengan berat badan berlebih membutuhkan banyak darah untuk mengantar oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Dengan begitu, jantung akan bekerja lebih keras dari biasanya dan akhirnya tekanan darah menjadi naik.

Cara Mencegah Hipotensi dan Hipertensi

Ilustrasi berolahraga rutin sebagai salah satu cara mencegah hipertensi. Foto: Pexels.com
Tensi yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi tentu berbahaya bagi kesehatan tubuh penderitanya. Sebab itulah kamu disarankan untuk selalu menjaga keseimbangan tekanan darah agar tetap normal.
Sebenarnya mudah sekali untuk mencegah naik atau turunya darah di dalam tubuh. Caranya adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
(ZHR)