Mekanisme Pembekuan Darah dalam Tubuh untuk Cegah Perdarahan

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
22 Maret 2022 22:25 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mekanisme pembekuan darah terdiri dari faktor-faktor yang berperan penting dalam proses tersebut. Foto: Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Mekanisme pembekuan darah terdiri dari faktor-faktor yang berperan penting dalam proses tersebut. Foto: Unsplash.com
ADVERTISEMENT
Pembekuan darah adalah proses alami yang terjadi dalam tubuh manusia. Proses tersebut memiliki mekanisme pembekuan darah tersendiri.
ADVERTISEMENT
Pembekuan darah pada umumnya terjadi ketika tubuh terluka, khususnya saat keadaan kulit robek dan mengeluarkan darah. Secara alami, tubuh akan melakukan mekanisme pembekuan darah untuk menangani kondisi tersebut.
Agar dapat memahami mekanisme pembekuan darah itu, simak penjelasan lengkap mengenai proses pembekuan darah dalam tubuh manusia di bawah ini.

Apa Itu Pembekuan Darah?

Apa itu pembekuan darah? Pembekuan darah adalah perubahan kondisi darah yang mulanya cair menjadi kumpulan darah yang menggumpal. Foto: Unsplash.com
Pembekuan darah secara sederhana dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan yang ditandai dengan adanya perubahan kondisi darah yang mulanya cair menjadi kumpulan darah yang menggumpal.
Menurut Wiwik Handayani dalam bukunya yang berjudul Buku Ajar Asuhan Keperawatan, pembekuan darah dalam ilmu medis memiliki pengertian, yaitu suatu proses di mana komponen cairan darah ditransformasi menjadi material semisolid yang dinamakan bekuan darah.
ADVERTISEMENT
Pembekuan darah terjadi ketika adanya perdarahan pada tubuh manusia. Proses pembekuan darah ditandai dengan pembekuan darah pada area luka untuk menghentikan perdarahan dan menutup luka secara bertahap.
Oleh sebab itu, proses pembekuan darah dianggap sebagai perlindungan yang vital bagi tubuh manusia karena dapat mencegah perdarahan yang berlebihan.

Faktor Pembekuan Darah

Salah satu faktor pembekuan darah adalah fibrinogen. Foto: Unsplash.com
Proses pembekuan darah sendiri terjadi diakibatkan oleh faktor-faktor tertentu, yaitu berupa sejumlah zat yang berperan dalam proses membekunya darah dalam tubuh.
Mengutip dari buku Kumpulan Kuliah Farmakologi yang diterbitkan oleh Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, berikut ini sejumlah faktor yang berperan dan terlibat dalam proses pembekuan darah.
1. Fibrinogen (Faktor I)
Fibrinogen adalah suatu jenis protein yang diproduksi di dalam organ hati yang terdapat dalam plasma dengan kadar 100 sampai 700 mg/dL. Jenis protein ini disebut sebagai zat esensial dalam proses koagulasi atau pembekuan darah.
ADVERTISEMENT
Protein fibrinogen dianggap penting dalam proses pembekuan darah sebab dapat berubah menjadi fibrin, yaitu komponen yang penting dalam proses membekunya darah dalam tubuh.
2. Protrombin (Faktor II)
Protrombin adalah senyawa globulin yang larut dan dihasilkan di hati dengan bantuan vitamin K. Jenis protein ini mempunyai berat molekul 68.700 dengan konsentrasi kira-kira 15 mg/dL.
Sebagai suatu komponen yang berperan dalam proses pembekuan darah, produksi protrombin tergantung pada asupan dan penyerapan vitamin K yang memadai. Selama proses pembekuan, protrombin dikonversi menjadi trombin.
3. Tromboplastin (Faktor III)
Trombokinase atau tromboplastin adalah zat yang berperan dalam proses pembekuan darah sebagai zar penggerak yang dilepaskan ke darah di tempat yang luka.
Tromboplastin diperkirakan terbentuk akibat adanya kerusakan pada trombosit yang mana selama ada garam kalsium dalam darah, protrombin akan berubah menjadi trombim yang kemudian akan menghasilkan penggumpalan darah.
ADVERTISEMENT
4. Vitamin K (Faktor IV)
Vitamin K adalah jenis vitamin yang sangat berpengaruh bagi kelangsungan proses pembekuan darah. Vitamin K sendiri berperan untuk membantu terbentuknya protrombin.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, zat protrombin sangatlah berguna untuk proses pembekuan darah yang terjadi saat perdarahan. Oleh sebab itu, vitamin K adalah faktor yang sangat menentukan.
Jika tubuh kekurangan vitamin K, pembekuan darah dalam tubuh akan terhambat sehingga akhirnya darah sulit menggumpal dan perdarahan tidak dapat dicegah.
5. Proakselerin (Faktor V)
Faktor labil atau proakselerin adalah metabolit yang berupa protein yang banyak ditemukan dalam plasma darah. Jenis protein ini merupakan prekursor dari akselerin.
Proakselerin sendiri memiliki fungsi untuk mempercepat terjadinya proses perubahan protrombin menjadi trombin sehingga akan mempercepat pembekuan darah.
ADVERTISEMENT
6. Prokonvertin (Faktor VII)
Prokonvertin merupakan jenis enzim dari kelas serina protease. Sama halnya dengan proakselerin, prokonvertin berperan untuk mempercepat konversi protrombin menjadi trombin.
Prokonvertin sendiri bekerja dengan bantuan faktor III, IV dan V. Gen dari prokonvertin terletak pada kromosom 13.
7. Plasmokinin (Faktor VIII)
Dalam proses pembekuan darah, plasmokinin merupakan kofaktor bagi faktor XI, yaitu protromboplastin beta. Plasmokinin sendiri merupakan glikoprotein yang sangat penting bagi pembentukan tromboplastin.
8. Protromboplastin Beta (Faktor IX)
Protromboplastin beta adalah sejenis glikoprotein berupa serina protease yang diproduksi secara alami di dalam tubuh. Protein ini membantu darah membentuk gumpalan untuk menghentikan perdarahan.
9. Protrombinase (Faktor X)
Protrombinase adalah sejenis enzim pada lintasan koagulasi yang merupakan serina endopeptidase. Protrombinase merupakan enzim yang berperan sebagai enzim pertama dan utama dalam pembekuan darah yang berujung pada pembentukan trombus.
ADVERTISEMENT
10. Faktor PTA (Faktor XI)
Faktor PTA adalah jenis proenzim yang disekresi ke dalam sirkulasi darah untuk mengaktivasi plasma tromboplastin intrinsik saat darah terpapar oleh permukaan asing.
11. Faktor Hageman (Faktor XII)
Faktor hageman atau faktor XII merupakan faktor pembekuan darah yang beredar dalam sistem peredaran darah dalam bentuk proenzim. Faktor ini kemudian berubah menjadi serina protease.
12. Fibrinase (Faktor XIII)
Fibrinase atau enzim transglutaminase adalah faktor pembekuan darah yang terdapat dalam sistem peredaran darah. Faktor ini berfungsi untuk membuat ikatan melintang pada jaringan fibrin.

Bagaimana Proses Pembekuan Darah?

Pembekuan darah terjadi saat adanya perdarahan pada tubuh manusia. Pada saat perdarahan atau jaringan tubuh manusia terluka, proses pembekuan darah akan langsung terjadi.
ADVERTISEMENT
Sebelum memahami proses terjadinya pembekuan darah, simak gambar atau ilustrasi proses pembekuan darah dalam tubuh.
Bagaimana proses pembekuan darah terjadi? Berikut skema terjadinya pembekuan darah. Foto: Biologi Paket C Setara SMA/MA Kelas XI karya Reni Diastuti.
Dikutip dari buku Biologi Paket C Setara SMA/MA Kelas XI karya Reni Diastuti, berdasarkan gambar di atas, proses pembekuan darah adalah sebagai berikut.
1. Trombosit Membentuk Sumbatan
Tahap awal dari pembekuan darah adalah kepingan darah atau trombosit mengeluarkan reaksi ketika tubuh terluka. Trombosit akan menempel pada dinding area tubuh yang luka dan bersama-sama membentuk sumbatan.
2. Proses Pembekuan Darah
Saat tubuh terluka, trombosit pada permukaan yang luka akan pecah dan mengeluarkan enzim trombokinase atau tromboplastin. Hal ini yang membuat keluarnya darah dari bagian kulit.
Enzim trombokinase kemudian mengubah protrombin menjadi trombin dengan bantuan ion kalsium dan vitamin K. Protrombin merupakan protein yang tidak stabil yang dibentuk di hati dan dengan mudah dapat pecah menjadi senyawa-senyawa yang lebih kecil.
ADVERTISEMENT
Salah satu senyawa yang terbentuk dari protrombin adalah trombin. Trombin mengubah fibrinogen yang larut dalam plasma darah menjadi fibrin, yaitu zat yang tidak larut dalam plasma darah.
Fibrin sendiri merupakan zat yang berbentuk seperti benang-benang halus. Benang-benang halus ini akan menutup luka, sehingga darah tidak keluar lagi.
3. Penyelesaian Proses Pembekuan
Setelah darah membeku dan luka telah ditutupi oleh fibrin. Zat-zat yang bekerja untuk pembekuan darah akan selesai melakukan aktivitasnya.
Hal tersebut bertujuan untuk menghentikan proses pembekuan darah yang sudah tidak diperlukan lagi. Proses pembekuan darah yang terus terjadi akan menghambat sistem peredaran darah.
4. Sumbatan Pada Luka Menghilang
Tahapan akhir dari proses terjadinya pembekuan darah adalah sumbatan yang ada pada kulit yang terluka akan secara alami mulai menghilang.
ADVERTISEMENT
Benang-benang fibrin yang menutupi luka akan perlahan hancur dan darah mengambil kembali trombosit dan sel-sel dari bekuan darah.
(SAI)