Konten dari Pengguna

Memahami Rukun Khutbah, Syarat, dan Tata Caranya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
25 Maret 2022 22:17 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Syarat dan rukun khutbah harus terpenuhi agar pelaksanaan khutbah dianggap sah secara syariat. Foto: Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Syarat dan rukun khutbah harus terpenuhi agar pelaksanaan khutbah dianggap sah secara syariat. Foto: Unsplash.com
ADVERTISEMENT
Khotbah adalah salah satu bentuk ibadah berupa penyampaian ceramah pada waktu-waktu tertentu. Ibadah ini didasarkan pada syarat dan rukun khutbah tertentu.
ADVERTISEMENT
Pada umumnya, khotbah dilaksanakan pada saat menunaikan ibadah salat Jum'at. Namun, tidak menutup kemungkinan jika ibadah ini dilaksanakan di lain waktu, seperti saat Idulfitri dan Iduladha.
Untuk melaksanakan khotbah, rukun khutbah adalah hal penting yang perlu diketahui, baik untuk seorang khatib maupun jemaah.
Lantas, apa saja rukun dari pelaksanaan khotbah? Temukan jawabannya pada penjelasan mengenai khotbah di bawah ini.

Pengertian Khutbah

Pengertian khutbah adalah penyampaian wasiat untuk bertakwa, kepada khalayak baik bentuknya janji kesenangan maupun ancaman kesengsaraan. Foto: Unsplash.com
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah khotbah memiliki arti, yakni pidato (terutama yang menguraikan tentang agama). Istilah khotbah di masyarakat memang banyak diartikan sebagai pidato agama.
Menurut Irfan Maulana dalam bukunya yang berjudul Buku Panduan Khutbah Jumat untuk Pemula, khotbah adalah seni pembicaraan kepada khalayak yang di dalamnya terdapat suatu pesan.
ADVERTISEMENT
Hakikat khotbah adalah wasiat untuk bertakwa, kepada khalayak baik bentuknya janji kesenangan maupun ancaman kesengsaraan. Khotbah sendiri disampaikan dengan syarat dan rukun tertentu yang telah diatur dalam syariat Islam.

Syarat Khutbah

Salah satu syarat khutbah adalah khatib harus laki-laki. Foto: Unsplash.com
Irfan Maulana dalam bukunya yang sama menyebutkan bahwa ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi agar pelaksanaan khotbah sah secara syariat. Adapun syarat-syarat dari khotbah adalah sebagai berikut.
1. Khotbah Jumat
ADVERTISEMENT
2. Khotbah Salat Id

Rukun Khutbah

Salah satu rukun khutbah adalah mengucapkan kalimat pujian kepada Allah SWT. Foto: Unsplash.com
Secara umum, tidak ada perbedaan antara rukun khutbah yang dilaksanakan pada salat Jumat dan salat Id. Berikut ini adalah rukun khutbah.
1. Membaca Kalimat Pujian kepada Allah SWT
Pelaksanaan khotbah dimulai dengan bacaan hamdalah, yakni kalimat pujian untuk Allah SWT, seperti alhamdulilah untuk mensyukuri nikmat yang telah diberikan-Nya. Contoh bacaannya adalah sebagai berikut:
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا و مِنْ َسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
ADVERTISEMENT
(Innal hamdalillahi nahmaduhu wa nasta’iinuhu wa nastaghfiruhu wa na’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa wa min sayyiaati a’maalinaa mayyahdihillaahu falaa mudhillalahu wa mayyudhlilfalaa haadiyalahu)
Artinya:
2. Mengucapkan Selawat Nabi
Lantunan selawat bersifat wajib untuk diucapkan ketika khotbah. Hal ini bertujuan untuk mendoakan Nabi Muhammad SAW.
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
(Allahumma sholli wa sallam ‘alaa muhammadin wa ‘alaa alihii wa ash haabihi wa man tabi’ahum bi ihsaani ilaa yaumiddiin)
ADVERTISEMENT
Artinya:
3. Membaca Doa Wasiat untuk Takwa kepada Allah SWT
Rukun ini memuat perintah, ajakan atau anjuran untuk bertakwa atau takut kepada Allah SWT. Mengenai lafalnya, khatib bisa memilih secara bebas. Salah satu contoh bacaannya adalah:
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
(Yaa ayyuhalladziina aamanuu ittaqullaaha haqqa tuqaatihi wa laa tamuutunna ilaa wa antum muslimuun)
Artinya:
4. Membaca Ayat Suci Alquran
Rukun khutbah selanjutnya adalah membaca ayat suci Alquran. Khatib diharuskan untuk membaca paling tidak satu kalimat dari ayat suci Alquran.
ADVERTISEMENT
5. Mendoakan Umat Islam
Rukun terakhir dari pelaksanaan khotbah adalah mendoakan seluruh umat Islam pada khotbah kedua. Adapun bacaan doanya adalah sebagai berikut:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ. رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلََى اّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ. رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين.
(Allahummagh fir lilmuslimiina wal muslimaati, wal mu’miniina wal mu’minaatil ahyaa’I minhum wal amwaati, innaka samii’un qoriibun muhiibud da’waati. Robbanaa laa tuaakhidznaa in nasiinaa aw akhtho’naa. Robbanaa walaa tahmil ‘alaynaa ishron kamaa halamtahuu ‘alalladziina min qoblinaa. Robbana walaa tuhammilnaa maa laa thooqotalanaa bihi, wa’fua ‘annaa wagh fir lanaa war hamnaa anta maw laanaa fanshurnaa ‘alal qowmil kaafiriina. Robbana ‘aatinaa fiddunyaa hasanah wa fil aakhiroti hasanah wa qinaa ‘adzaabannaar. Walhamdulillaahi robbil ‘aalamiin)
ADVERTISEMENT
Artinya:
ADVERTISEMENT

Tata Cara Khutbah

Ilustrasi seseorang melakukan tata cara khutbah. Foto: Unsplash.com
Hukum Islam telah menjelaskan tentang tata cara pelaksanaan khotbah. Pelaksanaan khotbah Jumat dan khotbah salat Id memiliki perbedaan.
Dikutip dari buku Fiqih untuk Madrasah Tsanawiyah Kelas VII karya Hasbiyallah, berikut ini adalah tata cara pelaksanaan khotbah.
1. Tata Cara Khutbah Jumat
ADVERTISEMENT
2. Tata Cara Khutbah Salat Id
Untuk pelaksanaan khotbah pertama, tata caranya adalah sebagai berikut:
Setelah khotbah pertama selesai, dilanjutkan dengan khotbah kedua yang memiliki tata cara sebagai berikut
(SAI)