Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Pengertian Majas Pleonasme, Ciri, Fungsi, dan Contohnya
29 Maret 2022 18:04 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Majas dapat disebut juga dengan gaya bahasa. Terdapat empat jenis majas dalam bahasa Indonesia, yakni majas hiperbola , perbandingan, pertentangan, dan penegasan. Salah satu majas yang tergolong ke dalam majas penegasan adalah majas pleonasme.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa yang dimaksud dengan majas pleonasme? Untuk mengetahui seputar majas pleonasme dalam majas penegasan, simak penjelasannya pada uraian artikel di bawah ini sampai akhir.
Pengertian Majas Pleonasme
Secara bahasa, kata pleonasme berasal dari bahasa Yunani, yaitu pleonasmus yang berarti banyak atau terlalu banyak. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pleonasme adalah pemakaian kata-kata yang berlebih daripada apa yang diperlukan.
Tim BIP menjelaskan dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dan Pembentukan Istilah, pleonasme adalah majas penegasan yang ditandai dengan pengunaan kata denotasi (sudah jelas maknanya), tapi dipertegas lagi pada kalimat berikutnya.
ADVERTISEMENT
Majas ini sering kali menambahkan keterangan yang dirasa tidak perlu dengan tujuan untuk menegaskan maksud dari kalimat tersebut.
Jadi, apabila keterangan tambahan dalam kalimat tersebut dibuang, maka kalimatnya tetap memiliki makna yang sama. Akan tetapi, majas pleonasme membuat suatu kalimat terdengar lebih kuat dan jelas.
Secara singkat, menurut Rika Lestari dalam buku Sukses UN Bhs. Indonesia SMP 2009, majas pleonasme adalah majas yang menggunakan sepatah kata yang sebenarnya tidak perlu diungkapkan lagi.
Ciri Majas Pleonasme
Adapun ciri-ciri majas pleonasme yang dapat ditemukan dari penjelasan di atas, antara lain:
ADVERTISEMENT
Fungsi Majas Pleonasme
Karena termasuk ke dalam majas penegasan, menurut Tim BIP dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dan Pembentukan Istilah, fungsi utama majas pleonasme adalah menegaskan kepada lawan tutur atas sesuatu hal.
Majas penegasan biasanya digunakan dengan maksud untuk memunculkan kesan idealis dan terkadang bersifat provokatif kepada pembaca atau pendengarnya.
Oleh karena itu, majas pleonasme sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, terutama pada suatu karya sastra seperti cerpen, syair, dan lainnya.
Contoh Majas Pleonasme
Menghimpun dari buku Ultralengkap Peribahasa Indonesia, Majas, Plus Pantun, Puisi, dan Kata Baku Bahasa Indonesia oleh Nur Indah Sholikhati, berikut adalah kumpulan contoh majas pleonasme:
ADVERTISEMENT
(NDA)