Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Penuh Makna, Berikut Contoh Teks Hikayat Khas Melayu
12 Oktober 2021 14:41 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap wilayah di Indonesia memiliki cerita rakyat yang melekat dalam benak masyarakat. Salah satu jenis yang cukup populer adalah teks hikayat. Berbagai contoh teks hikayat dapat dengan mudah kamu temui, baik di internet, buku, maupun di media cetak.
ADVERTISEMENT
Teks hikayat merupakan salah satu jenis karya sastra lama yang memuat berbagai nilai bagi kehidupan. Nah, untuk memperdalam pengetahuan mengenai karya sastra yang satu ini, simak penjelasannya berikut!
Pengertian Teks Hikayat
Melansir repositori.kemdikbud.go.id, hikayat merupakan karya sastra lama Melayu berbentuk prosa . Isinya berupa cerita, undang-undang, dan silsilah bersifat rekaan yang menyajikan kisah kepahlawanan atau kesaktian tokoh utama.
Selain itu, teks hikayat juga menjadi sarana hiburan dan pembangkit semangat. Di zaman dahulu, hikayat sering dibacakan ketika perang sedang berlangsung. Hal ini untuk mengobarkan semangat juang para pahlawan di medan perang.
Nilai-nilai yang Ada pada Teks Hikayat
Dalam suatu cerita, tentu terdapat nilai tersirat yang ingin disampaikan oleh penulis kepada para pembaca. Begitu pula dengan teks hikayat.
ADVERTISEMENT
Nilai-nilai dalam karya sastra memuat unsur ekstrinsik yang memengaruhi karya sastra dari luar cerita. Di dalamnya juga terdapat pengaruh dari si pengarang. Nilai-nilai yang ada pada teks hikayat umumnya terkait dengan nilai moral , sosial, budaya, edukasi, dan religi.
Contoh Teks Hikayat
Untuk lebih memperdalam pemahamanmu, berikut salah satu contoh teks hikayat dalam buku berjudul Hikayat Sidi Mara, Bajak Laut dari Pantai Barat Sumatra. Hikayat ini merupakan karya Pinto Anugrah yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Hikayat Sidi Mara, Bajak Laut dari Pantai Barat Sumatra
Pagi begitu cerah. Matahari bersinar dengan teriknya. Langit berwarna biru. Awan tiada berarak. Angin pun bertiup dengan tenang. Laut yang terhampar luas tampak begitu damai. Hanya gulungan ombak yang terdengar gaduh. Berkejaran di lepas pantai. Matahari tampak memantulkan bayangannya di permukaan laut. Bayangannya meliuk-liuk, mengikuti gelombang permukaan laut.
ADVERTISEMENT
Burung-burung camar terbang berputar-putar. Mereka berkelompok-kelompok. Ada kelompok yang terbang berputar-putar di bibir pantai. Ada kelompok yang terbang berputar-putar menjauhi pantai. Ada kelompok yang tampak terbang berputar-putar di tengah laut. Pada laut pagi itu. Tampak di kejauhan sebuah kapal layar. Kapal layar itu tampak kecil sekali. Kapal itu terombang-ambing di permukaan laut. Timbul-tenggelam di antara gelombang laut. Kapal layar itu mendekati pantai. Tiang kapal layar itu mulai kelihatan. Tampak sekelompok burung camar terbang berputar-putar di ujung tiang kapal layar itu.
Kapal layar itu semakin dekat dengan pantai. Layarnya yang terkembang dihembus angin sudah kelihatan. Layarnya menggelepar-gelepar. Seirama dengan kapalnya yang bergoyang-goyang.
Sebentar lagi kapal itu akan berlabuh. Orang-orang kampung yang menanti sudah berkerumun di pinggir pantai. Wajah mereka ada yang kelihatan bahagia. Juga ada wajah yang harap-harap cemas.
ADVERTISEMENT
Jangkar kapal sudah dilempar. Laju kapal sudah mulai berhenti. Seorang pemuda gagah perkasa tampak berdiri di ujung geladak kapal. Pemuda itu lalu mengepalkan tangannya ke udara.
Orang-orang kampung yang menanti di bibir pantai serempak bersorak.
“Sidi Mara! Hidup Sidi Mara! Hidup Sidi Mara!”
Ya, pemuda yang berdiri di ujung geladak kapal itu, Sidi Mara, kapten kapal yang baru saja berlabuh di pantai Katiagan.
Kapten kapal bajak laut mereka anggap sebagai pahlawan karena berani melawan penjajah Belanda. Demikian kisahnya.
Beragam karya sastra di Nusantara dengan berbagai nilai kehidupan, tentu menjadi pembelajaran berharga. Dengan memahami penjelasan tentang teks hikayat di atas, semoga menambah pemahamanmu terkait karya sastra yang satu ini.
(ANM)