Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Penyebab Benjolan di Belakang Telinga dan Cara Mengobatinya
19 Februari 2022 17:03 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Benjolan di belakang telinga merupakan salah satu gangguan yang bisa dialami oleh siapa saja. Timbulnya benjolan di belakang telinga tentunya membuat seseorang tidak nyaman dan memunculkan rasa sakit.
ADVERTISEMENT
Benjolan pada bagian belakang telinga dapat mengindikasikan adanya beberapa gangguan kesehatan, khususnya pada organ hidung dan mulut.
Benjolan bisa terasa sangat lunak ataupun sangatlah keras. Akibatnya, hal tersebut mengakibatkan perasaan tidak nyaman dan nyeri pada penderitanya.
Untuk mengetahui penyebab dan cara penanganan untuk mengatasi benjolan di belakang telinga, simak penjelasan berikut ini.
Penyebab Benjolan di Belakang Telinga
Benjolan di telinga mempunyai beberapa faktor penyebab. Penyebab benjolan di bagian belakang telinga paling umum adalah adanya infeksi dan kondisi kulit yang meradang.
Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa benjolan di belakang diakibatkan oleh hal yang serius, seperti tumor.
Lantas, kenapa ada benjolan di belakang telinga? Berikut faktor-faktor penyebab benjolan di belakang telinga yang dikutip dari situs Verywell Health.
1. Infeksi
ADVERTISEMENT
Infeksi adalah salah satu penyebab paling umum yang menimbulkan benjolan pada area telinga, khususnya pada bagian belakang. Apabila seseorang terserang radang tenggorokan atau infeksi telinga, kelenjar getah bening di bagian belakang telinga akan membengkak.
Biasanya infeksi disebabkan oleh pembengkakan kelenjar getah bening tersebut. Kelenjar getah bening mengalami pembengkakan akibat beberapa faktor, yakni di antaranya:
Selain beberapa penyebab infeksi di atas, benjolan di telinga juga dapat terjadi karena penyakit gondong.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari buku Biologi Jilid 1 yang ditulis oleh Diah Aryulina, dkk, pembengkakan di belakang telinga juga dapat diakibatkan oleh virus gondong yang menyerang sel-sel kelenjar ludah.
2. Infeksi Berat
Pembengkakan pada bagian belakang telinga juga dapat diakibatkan oleh adanya infeksi yang berat atau serius. Contoh infeksi serius yang dapat mengakibatkan pembengkakan pada bagian belakang telinga adalah mastoiditis.
Mastoiditis adalah sebuah gangguan yang disebabkan oleh adanya infeksi bakteri yang memengaruhi tulang mastoid yang berada pada belakang telinga.
Mastoiditis dapat menyebabkan munculnya benjolan di belakang telinga keras seperti tulang akibat adanya infeksi bakteri. Kondisi tersebut menimbulkan beberapa gejala. Gejala dari mastoiditis adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Tak hanya mastoiditis, benjolan di area belakang telinga juga diakibatkan oleh abses. Abses adalah benjolan yang seperti luka yang muncul akibat infeksi dari bakteri yang berbentuk seperti jerawat besar.
3. Jerawat
Jerawat adalah gangguan kulit yang diakibatkan oleh produksi minyak atau sebum yang berlebihan. Pembengkakan bagian belakang telinga dapat disebabkan oleh adanya jerawat pada area tersebut.
Jerawat yang terinfeksi akan menyebabkan luka yang semakin parah sehingga kemungkinan area belakang membengkak akan semakin besar.
4. Lipoma
Lipoma adalah kondisi yang menyebabkan munculnya benjolan lemak di antara bagian lapisan kulit dan lapisan otot. Jenis benjolan ini banyak muncul di area tubuh manusia, salah satunya adalah pada bagian belakang telinga.
Lipoma tidaklah berbahaya, tetapi kondisi ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan pada penderitanya.
ADVERTISEMENT
5. Kista
Kista merupakan benjolan yang berupa kantong atau kapsul. Benjolan ini berisi cairan, udara, dan zat pada lainnya yang seperti rambut.
Kista pada umumnya tidak berbahaya, tetapi jangan sepelekan benjolan ini, terlebih jika disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Kista dapat diobati dengan antibiotik untuk meredakan benjolan tersebut.
6. Tumor
Tumor adalah suatu benjolan yang tumbuh akibat adanya jaringan abnormal yang ada di dalam tubuh. Dikatakan abnormal karena sel-sel dalam jaringan tersebut terus memperbanyak diri secara berlebihan.
Tumor terbagi ke dalam dua jenis, yakni tumor jinak dan tumor ganas. Tumor jinak pada bagian belakang tidaklah berbahaya, sedangkan tumor ganas atau kanker pada bagian belakang telinga tidak umum terjadi.
ADVERTISEMENT
Cara Menghilangkan Benjolan di Belakang Telinga
1. Benjolan di Belakang Telinga karena Jerawat
Mengatasi adanya benjolan di belakang telinga karena jerawat dapat dilakukan dengan cara memberikan obat jerawat pada area belakang telinga. Selain itu, kebersihan belakang telinga juga perlu dijaga agar tidak menyebabkan berbagai macam infeksi.
2. Benjolan di Belakang Telinga karena Infeksi
Infeksi ringan dapat diatasi dengan pemberian antibiotik sesuai resep dokter. Akan tetapi, apabila infeksi yang terjadi adalah infeksi berat, penanganan medis akan dilakukan secara khusus, seperti operasi, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
3. Benjolan di Belakang Telinga karena Lipoma
Lipoma adalah jenis benjolan yang tidak berbahaya. Oleh sebab itu, lipoma tidak membutuhkan perawatan medis tertentu.
Namun, jika lipoma mengganggu, menyakitkan, atau terus tumbuh, operasi pengangkatan mungkin diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut. Lakukan konsultasi dengan dokter soal penanganan lipoma agar mendapatkan penanganan yang tepat.
4. Benjolan di Belakang Telinga karena Kista
Kista adalah jenis benjolan yang dapat dihilangkan dengan menyuntikkan obat-obat tertentu, operasi bedah, hingga laser. Untuk mengambil keputusan terkait penanganan kista di belakang telinga, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk memperoleh perawatan yang tepat.
5. Benjolan di Belakang Telinga karena Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Sama halnya dengan kista dan infeksi berat, pembengkakan kelenjar getah bening harus dikonsultasikan dengan dokter terkait penanganannya.
ADVERTISEMENT
Penderita infeksi kelenjar getah bening biasanya akan diminta untuk melakukan beberapa tes, seperti tes darah, biopsi, hingga pemindaian CT untuk memperoleh diagnosis yang benar.
Benjolan di telinga memerlukan penanganan dokter apabila terasa nyeri, keras, dan diikuti oleh gejala-gejala lain, seperti demam, keringat di malam hari, hingga penurunan berat badan.
(SAI)