Sake Jepang Terbuat dari Apa? Ini Penjelasan beserta Manfaatnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
14 Juli 2023 9:31 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sake Jepang. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sake Jepang. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sake adalah minuman tradisional Jepang yang sekarang semakin populer di dunia kuliner internasional. Walaupun banyak tersedia di restoran Jepang, banyak masyarakat Indonesia yang belum mengetahui Sake Jepang terbuat dari apa.
ADVERTISEMENT
Pada jurnal History of Sake yang diterbitkan oleh National Research Institute of Breweing dituliskan bahwa secara historis, minuman beralkohol Jepang seperti Sake berkembang pada periode Yayoi dari 300 SM hingga 250 SM. Pabrik Sake pertama di Jepang dibangun pada periode Muromachi yaitu sekitar tahun 1333 hingga 1573.

Sake Jepang Terbuat dari Apa?

Ilustrasi Sake Jepang. Foto: Unsplash
Mengutip laman USA Today, seperti minuman beralkohol pada umumnya, Sake dibuat melalui fermentasi beras. Proses fermentasi ini menggunakan beras putih halus sebagai bahan dasarnya.
Beras putih asli Jepang tersebut direndam dalam air, kemudian dikukus. Setelah itu, nasi yang dikukus dicampur dengan jamur Koji yang merupakan jamur nasional Jepang.
Enzim koji mengubah pati dalam nasi yang dikukus menjadi gula dan mendorong adonan fermentasi untuk mencair. Campuran tersebut kemudian ditumbuk dengan tenaga, lalu dipisahkan menjadi minuman. Sementara ampasnya diolah menjadi kue sake.
ADVERTISEMENT
Air Sake yang sudah disaring kemudian dipasteurisasi. Setelah itu, Sake dimasukkan ke dalam botol dan siap dijual ke pasaran.
Diketahui, ada lima jenis Sake yang diproduksi di Jepang. Kelimanya dibedakan berdasarkan bahan dasar pembuatannya hingga tambahan alkoholnya, berikut di antaranya:
Diketahui, Sake pada umumnya mengandung sekitar 15-16% alkohol dalam satu botolnya. Maka, di Jepang, minuman ini tidak boleh dikonsumsi oleh anak di bawah umur dan pengidap penyakit tertentu karena dapat berbahaya bagi kesehatan bila diminum secara berlebih.
ADVERTISEMENT
Sake memiliki rasa yang lebih manis dan asam dibandingkan minuman bir. Asam amino yang terdapat dalam Sake membuat minuman ini memiliki rasa yang unik, bahkan beberapa jenis Sake memiliki rasa seperti buah.

Manfaat Sake bagi Kesehatan

Ilustrasi penyambutan Kaisar baru, di mana Sake dibagikan gratis di Jepang. Foto: Jiji Press via AFP
Pada laman WebMD dituliskan bahwa minum Sake dalam jumlah ringan hingga sedang ternyata bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Sebuah riset di Jepang menemukan bahwa Sake dapat menurunkan potensi beberapa jenis kanker dan penyakit jantung.
Sake mengandung bakteri asam laktat yang dikenal dengan sebutan lactobacillus. Bakteri ini merupakan probiotik yang dapat membantu masalah pencernaan seperti diare yang disebabkan oleh penyakit lain maupun penggunaan antibiotik.
Konsumsi Sake juga dapat mengurangi risiko stroke iskemik dan diabetes. Orang dengan diabetes yang mengonsumsi Sake dalam jumlah ringan akan memiliki risiko lebih rendah terkena komplikasi penyakit jantung.
ADVERTISEMENT
Masyarakat Jepang umumnya mengonsumsi Sake saat tidak bisa tidur karena kandungan dalam minuman beralkohol ini dipercaya dapat meningkatkan kualitas tidur seseorang.
Manfaat kesehatan tersebut hanya bisa dirasakan jika Sake dikonsumsi secara ringan. Namun, Sake yang dikonsumsi secara berlebihan dapat menimbulkan gangguan kesehatan yang berbahaya.

Apakah Sake Jepang Halal?

Ilustrasi Sake Jepang. Foto: Pexels
Sake adalah minuman beralkohol yang terbuat dari fermentasi beras. Dikutip dari Ayo Membuat Masakan & Kue dari Bahan Halal oleh Diah Nimpuno (2017: 31), setelah proses fermentasi dan destilasi (penyulingan), kadar alkohol Sake akan meningkat hingga mencapai sekitar 20%.
Sake memiliki kadar alkohol yang cukup tinggi, sehingga dapat memabukkan peminumnya. Oleh sebab itu, Sake jelas termasuk kategori khamr yang haram dikonsumsi umat Muslim.
ADVERTISEMENT
Islam melarang dengan jelas umatnya mengonsumsi segala jenis khamr. Hal ini tercantum dalam beberapa ayat Alquran, salah satunya surat Al-Maidah ayat 90 yang berbunyi:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْاَنْصَابُ وَالْاَزْلَامُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِ فَاجْتَنِبُوْهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung." (QS. Al-Maidah: 90)
Menurut Majelis Ulama Indonesia (MUI), minuman beralkohol haram digunakan dalam Islam meskipun jumlahnya hanya sedikit.
Karenanya, makanan yang mengandung Sake, walaupun kadarnya sedikit, tidak boleh dikonsumsi. Bahkan meski kandungan alkoholnya hilang dalam proses pemasakan.
ADVERTISEMENT

Cara Menggunakan Sake di Masakan

Ilustrasi makanan Jepang yang dicampur dengan Sake. Foto: Pexels
Sake merupakan salah satu bahan makanan yang sering digunakan dalam masakan Jepang. Namun, penggunaan Sake dalam masakan memerlukan perhatian khusus agar menghasilkan cita rasa yang tepat.
Dikutip dari berbagai sumber, adapun beberapa cara menggunakan Sake dalam masakan yang benar, yaitu:

1. Pilih Jenis Masakan yang Cocok

Penggunaan Sake tidak selalu cocok untuk semua jenis masakan. Makanan yang memiliki rasa pedas sebaiknya tidak dicampur dengan Sake, karena rasanya bisa "saling bertabrakan" dengan rasa alkohol Jepang tersebut.
Sebaliknya, Sake lebih cocok digunakan untuk masakan yang memiliki cita rasa segar dan lembut, seperti udon, mi soba, sushi, dan sebagainya.

2. Pilih Sake Berkualitas

Kualitas Sake sangat berpengaruh pada hasil masakan. Pilihlah Sake yang memiliki kualitas baik dan tidak terlalu murah. Sake berkualitas akan memberikan cita rasa yang lebih nikmat pada makanan.
ADVERTISEMENT

3. Sesuaikan dengan Bahan Makanan

Sake memiliki berbagai jenis dan rasa yang berbeda. Meskipun kemasannya tidak selalu mencantumkan jenis maupun rasa, penting untuk mencicipi Sake terlebih dahulu sebelum menggunakannya dalam masakan.
Pilihlah jenis Sake yang paling sesuai dengan bahan makanan yang Anda gunakan.

4. Perhatikan Tempat Penyimpanan Sake

Perubahan temperatur dapat memengaruhi rasa Sake. Hal ini pada akhirnya bisa memengaruhi cita rasa masakan Anda. Karenanya, pastikan Sake disimpan di tempat yang kering dengan suhu normal agar kualitasnya tetap terjaga.

5. Gunakan Secukupnya

Gunakan Sake secukupnya dalam masakan Anda. Alangkah lebih baik jika Anda menggunakan sedikit Sake dan mencicipinya terlebih dahulu, daripada memakai terlalu banyak dan merusak rasa masakan.
(ALS & SFR)