Konten Media Partner

Bertemu Mbah Geng, Pelukis yang Membuat Samarinda Jadi Lebih Ciamik

26 Januari 2020 10:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mbah Geng, seorang pelukis senior di Samarinda yang menyulap sudut-sudut kota Samarinda menjadi indah nan estetik | Photo by Karja/Risky
zoom-in-whitePerbesar
Mbah Geng, seorang pelukis senior di Samarinda yang menyulap sudut-sudut kota Samarinda menjadi indah nan estetik | Photo by Karja/Risky
ADVERTISEMENT
Sugeng Hariyanto (52) atau akrab disapa Mbah Geng, adalah seorang pelukis senior di Samarinda yang mendedikasikan dirinya untuk seni lukis. Bakat menggambar sudah ia miliki sejak di bangku sekolah dasar, bahkan sejak usia 15 tahun ia sudah bisa menghasilkan pundi-pundi uang dari hasil melukis. Hingga sekarang, walaupun usianya sudah tak muda lagi, semangat berkreativitas dan berkarya belum pudar. Ini terlihat dari kegiatan sehari-harinya yang ia isi dengan melukis.
ADVERTISEMENT
Biasanya setiap malam, Mbah Geng stand by di Taman Lampion Garden yang terletak di Jalan Slamet Riyadi No.75, Samarinda. Ia melukis wajah pengunjung yang datang meminta untuk dilukis. Satu lukisan sketsa karyanya di bandrol Rp 125 ribu, hingga paling mahal seharga Rp 2 juta per lukisan dengan menggunakan kanvas dan cat minyak berkualitas.
Untuk gambar mural per meter ia memperoleh Rp 400 ribu dengan desain bebas sesuai tema yang diajukan. “Penghasilan ketika stand by di Taman Lampion Garden mungkin tidak banyak. Tapi disitu tempat saya berhasil mempromosikan diri dan memperkenalkan karya sehingga dapat proyek lainnya,” ucap Mbah Geng saat ditemui tim Karja, Kamis (23/1).
Mempercantik Kota Samarinda dengan Karyanya
Mural yang bergambar Wali Kota Samarinda Syaharie Ja'ang dengan kostum silat | Photo by Karja/Risky
Seperti yang kita lihat sekarang, Kota Tepian kini mulai dipercantik dengan gambar dan mural yang terdapat di beberapa titik. Salah satunya yaitu mural yang terdapat persis di depan kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Saat ditemui Karja, Mbah Geng tengah mengerjakan proyek lukisan mural di lokasi tersebut. Proyek lukisan mural yang diinisiasi oleh Dispora Kota Samarinda ini bertema ‘Mengolahragakan Masyarakat’.
ADVERTISEMENT
Sesuai dengan temanya, hal yang unik di lukisan mural ini terdapat wajah beberapa tokoh pejabat di lingkup pemerintah Kota Samarinda. Contohnya seperti sosok Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang, dicabang olahraga silat, potret Wakil Wali Kota, M. Barkati, di cabang olahraga catur dan Sekretaris Kota Samarinda, Sugeng Chairudin, pada cabang olahraga Korfball.
Media dinding yang mulai dikerjakannya dengan luas 3 meter dan panjang 40 meter, kini mulai rampung. Selain mural, di kawasan tersebut juga terdapat beberapa fasilitas olahraga dengan posisi yang terdapat persis di sekitar Taman Samarendah. Selain memberikan warna yang indah, taman yang menjadi salah satu ikon Samarinda tersebut juga menyediakan fasilitas olahraga bagi warga, seperti lintasan jogging. Selanjutnya, Mbah Geng juga akan mengerjakan proyek lukisan dari Pemkot Samarinda di titik-titik lainnya di kota Samarinda.
ADVERTISEMENT
“Samarinda semakin berwarna, kehidupan semakin ceria, pasti mendatangkan banyak rezeki khususnya bagi muralis,” ujarnya.
Menyalurkan Semangat Melukis Terhadap Anak-anak Muda Maupun Sesama Pelukis Senior
Sosok Mbah Geng saat melukis | Photo by Karja/Risky
Mbah Geng yang terkenal murah senyum ini sering berkumpul dan berbagi pengalaman dengan anak muda maupun pelaku seni seusianya. Mbah Geng bercerita, seringkali di waktu senggang ia kerap berkumpul bersama para pelukis senior lainnya di komunitas pelukis ataupun mahasiswa di UKM Lukis Universitas Mulawarman. Biasanya, mereka berkumpul untuk melukis bersama. Hingga saat ini, kegiatan tersebut sudah menghasilkan banyak karya yang siap untuk dipamerkan.
”Anak-anak muda sekarang kreativitasnya tinggi, pelukis tua (senior) dengan gaya menggambar yang cenderung realis dan ilmu kuno terkadang dianggap kuno, namun menurut saya perkembangan seni sekarang bagus sekali untuk Samarinda sangat keren, terutama anak muda sekarang,” ungkap Mbah Geng.
ADVERTISEMENT
Hidup dari Hasil Melukis
Dari hasil melukis, Mbah Geng berhasil menyekolahkan kedua anaknya sampai perguruan tinggi | Photo by Karja/Risky
Mbah Geng membeberkan kilas balik kehidupan para pelukis di masa lampau. Ia mengakui pada tahun 1990 ke bawah, profesi melukis di Samarinda belum bisa menghasilkan uang. Namun sejak tahun 1990 ke atas, profesi ini mulai memberikan dampak di kehidupan pelaku lukis. Masuk di tahun 2000, profesi pelukis semakin mengalami peningkatan taraf hidup, karena menurut mbah Geng, dengan meningkatnya perekonomian suatu daerah juga akan berdampak bagi meningkatnya penghasilan para seniman.
”Jika ekonomi rendah, orang otomatis akan memikirkan perut, dan lukisan dianggap sebagai barang mewah. Dan bagi masyarakat dengan perekonomian rendah mengesampingkan hal itu,” tuturnya.
Menurutnya, seni apapun termasuk lukis, khususnya di kota Samarinda, sudah bisa digunakan sebagai sumber penghasilan. Jika kita berpikiran bahwa seni bisa membuat kita hidup, tentu kita akan lebih semangat untuk mendalami hal tersebut. Jadi, tidak perlu takut. Bahkan, Mbah Geng mengakui bisa menyekolahkan kedua anaknya sampai perguruan tinggi dari hasil melukis.
ADVERTISEMENT
”Oleh karena itu semangatlah, anak muda! Seniman-seniman yang lain ayo bangkit, keluarkan dan bangkit,” tutupnya.
#terusberkarya
Jangan lupa follow Karja di Instagram (@karjaid) dan klik tombol 'IKUTI' di kumparan.com/karjaid untuk mendukung dan mengikuti konten menarik seputar entrepreneurship, kisah inspiratif, karya anak bangsa, dan isu sosial seputar milenial ya, Sobat!