news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Memahami Kebahagiaan Versi Kale 'Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini'

Konten Media Partner
14 Januari 2020 10:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini menjadi film Indonesia pertama yang meraih 1 juta penonton di tahun 2020 | Photo by Twitter/@anggasasongko
zoom-in-whitePerbesar
Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini menjadi film Indonesia pertama yang meraih 1 juta penonton di tahun 2020 | Photo by Twitter/@anggasasongko
ADVERTISEMENT
Percakapan singkat dalam trailer berdurasi 20 detik yang diunggah oleh akun @filmnkcthi akhir Desember 2019 lalu di Instagram itu sontak membuat netizen di media sosial ramai. Film dengan judul Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini pun semakin ditunggu-tunggu. Pasalnya, selain deretan artis top yang membintangi film tersebut, netizen pun penasaran dengan alur cerita film yang diadaptasi dari buku best-seller milik Marchella FP ini.
ADVERTISEMENT
Pada 2 Januari lalu, saya pun menjadi salah satu dari netizen yang rela menonton di hari pertama penayangan film NKCTHI saking penasarannya. Selain tentunya ingin melihat akting dari Rio Dewanto serta Ardhito Pramono, saya pun benar-benar kepo; konflik apa, sih, yang sebenarnya diangkat dari kumpulan buku quotes tersebut.
Singkatnya, selesai menonton mata saya pun menjadi bengkak; kebanyakan menangis. Hal yang saya ucapkan setelah menonton film tersebut adalah, “Gila woy, ngena banget!”
Namun, tulisan ini bukan membahas experience saya saat menonton NKCTHI. Ataupun review film. Ada satu scene menarik antara Awan (Rachel Amanda) dan Kale (Ardhito Pramono) di pertengahan film yang saya rasa menjadi salah satu plot twist di film ini. Scene ini menjadi lanjutan dari kata-kata horor "Sebenarnya, kita ini apa, sih?"
ADVERTISEMENT
Mungkin tidak persis seperti ini kalimatnya, tapi saya ingat betul inti dari ucapan Kale ke Awan,
“Bahagia itu tanggung jawab masing-masing.”
Wow. Itulah respons pertama yang terlintas di benak saya ketika mendengar Kale mengucapkan kalimat itu (tentu saja responsnya dalam hati, soalnya masih di dalam bioskop). Untuk kejadian selanjutnya, silakan saja tonton langsung di bioskop, mumpung masih tayang. Saya nggak mau dibilang spoiler.
Kita, sebagai manusia, sering kali memaknai kebahagiaan dalam berbagai cara. Mulai dari sesederhana nggak kena macet di jalan pas berangkat kantor, atau yang baru bisa bahagia ketika beli barang-barang nge-hits dan nge-hype dengan harga yang bisa buat makan tiga bulan.
Saya sendiri, sempat memaknai kebahagiaan dalam berbagai versi. Waktu masih di sekolah dasar, menurut saya bahagia itu adalah ketika nggak ada PR, dapat nilai 100 saat ujian (ya, ambis sekali), dan bisa nonton tv sambil ngemil sereal di sore hari. Beranjak dewasa, hal-hal tersebut nampaknya sudah tidak lagi menjadi definisi kebahagiaan saya.
Salah satu scene paling 'ngena' di film NKCTHI. Siapa yang pernah di Kale-in? | Photo by Instagram/@ardhitopramono
As we know, things get so complicated when we grow up. Menonton tv (baca: televisi) tidak lagi membuat saya sebahagia itu, karena saya lebih memilih baru bisa bahagia ketika memiliki ponsel canggih yang bisa akses Youtube dengan lancar (zaman SMA banget, nih!). Dan, bukan hanya lagi tentang apa yang bisa membuat bahagia, tapi kata ‘siapa’ juga hadir untuk mengubah definisi dari bahagia.
ADVERTISEMENT
Sering nggak sih, kita menggantungkan kebahagiaan kepada orang lain? Kepada teman, kepada saudara, kepada pacar, atau bahkan kepada orang asing? Kebahagiaan kita seperti ada di tangan mereka, dan begitu mereka nggak ada di dalam jangkauan, rasanya hampa dan nggak bahagia.
Awalnya saya yang termasuk menggantungkan kebahagiaan pada apa dan siapa; pada impian dan orang lain. Saya merasa baru bisa bahagia kalau cita-cita atau impian saya tercapai. Saya merasa baru bisa bahagia kalau orang yang diharapkan bisa berlaku baik dan manis kepada saya.
Kebayang nggak betapa sulitnya, baru bisa bahagia kalau bisa meraih atau memperoleh sesuatu? What if we couldn’t get what we want? Then we wouldn’t be happy? What a sad life, isn’t it? Emangnya, semua ekspektasi bisa menjadi kenyataan?
ADVERTISEMENT
Terkadang, semesta punya caranya sendiri untuk bekerja.
Poster film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini | Photo by Instagram/@filmnkcthi
Kalimat Kale tersebut semakin menguatkan mindset tentang kebahagiaan yang saya miliki setelah membaca Filosofi Teras milik Henry Manampiring mengenai dikotomi kendali. Fokuslah kepada hal-hal yang ada di dalam kendali kita sebagai manusia, contohnya pemikiran kita, reaksi kita, tujuan kita, dan segala sesuatu yang berasal dari dalam diri kita sendiri. Lantas, hal apa saja yang tidak ada di dalam kendali kita? Tindakan orang lain, perasaan dan pemikiran orang lain, opini orang lain.
Bahagia itu sesungguhnya datang dari diri sendiri, bukan dari apa atau siapa. Bahagia ya bahagia saja, nggak perlu menunggu hal lain, apalagi orang lain. Karena akan mudah sekali bagi diri kita untuk merasa rapuh, hancur, dan menelan kekecewaan yang mendalam ketika kita menggantungkan kebahagiaan pada hal yang ada di luar kendali.
ADVERTISEMENT
Tentu definisi bahagia tiap orang berbeda-beda. Tapi, ada baiknya mulai dari sekarang belajar menciptakan dan merasakan kebahagiaan yang bersumber dari diri sendiri. Dan satu lagi, jangan lupa bersyukur.
Tenang, tulisan ini bukan tulisan motivasional. Hanya sekadar sebagai pengingat dan menambah perspektif baru dalam memaknai kebahagiaan di hidup ini.
FIlm Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini | Photo by Instagram/@anggasasongko
Mumpung film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini masih tayang di bioskop, silahkan ditonton dan resapi setiap pesan yang disampaikan dari setiap scene-nya. Sampai tulisan ini dibuat, jumlah penonton sudah mencapai 1,4 juta, lho! Gokil!
Selamat berbahagia!
#terusberkarya
Jangan lupa follow Karja di Instagram (@karjaid) dan klik tombol 'IKUTI' di kumparan.com/karjaid untuk mendukung dan mengikuti konten menarik seputar entrepreneurship, kisah inspiratif, karya anak bangsa, dan isu sosial seputar milenial ya, Sobat!
ADVERTISEMENT