Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten Media Partner
4 Obat Batuk Gatal Tenggorokan di Apotik yang Ampuh
8 Agustus 2022 20:02 WIB
·
waktu baca 7 menitDiperbarui 6 September 2023 11:27 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip laman American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine, batuk bukanlah penyakit, melainkan suatu refleks alami untuk membersihkan saluran udara dan melindungi paru-paru dari iritasi.
Secara umum, batuk dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu batuk kering dan batuk berdahak. Batuk kering merupakan batuk yang tidak berdahak, membuat tenggorokan gatal, serta dapat menyebabkan suara menjadi serak dan hilang.
Batuk kering terjadi karena adanya rangsangan makanan, alergi sesuatu (bau atau debu), asap rokok, atau perubahan cuaca. Batuk ini juga dapat disebabkan oleh infeksi akibat sakit flu flu.
Sementara batuk berdahak adalah batuk yang mengeluarkan banyak dahak. Batuk berdahak umumnya disebabkan oleh flu , nyeri, atau radang tenggorokan, dan sinusitis.
Penyebab Gatal Tenggorokan
Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan batuk disertai gatal tenggorokan. Dikutip dari laman Medical News Today, berikut adalah beberapa penyebab gatal tenggorokan secara umum.
ADVERTISEMENT
1. Rhinitis Alergi
Salah satu penyebab umum tenggorokan gatal adalah rhinitis alergi. Rhinitis alergi adalah reaksi alergi yang menimbulkan beberapa gejala, seperti bersin-bersin, hidung gatal atau tersumbat, dan tenggorokan gatal.
Menurut American College of Allergy, Asthma and Immunology, kondisi ini terjadi ketika tubuh Anda bereaksi berlebihan terhadap paparan alergen, seperti serbuk sari, bulu hewan peliharaan, debu, atau asap rokok.
2. Alergi Makanan
Alergi makanan juga dapat menyebabkan tenggorokan gatal. Beberapa makanan yang bisa menjadi pemicu alergi termasuk kacang, kerang, telur, dan susu.
3. Alergi Obat-obatan
Alergi terhadap obat-obatan tertentu, seperti penisilin dan antibiotik lainnya, bisa menyebabkan tenggorokan gatal. Gejala alerginya bisa berupa tenggorokan gatal yang muncul tidak lama setelah mengonsumsi obat.
4. Infeksi Bakteri dan Virus
Infeksi tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri atau virus seperti pilek atau flu dapat menyebabkan tenggorokan gatal. Untuk kondisi pilek, rasa gatal di tenggorokan kemungkinan besar tidak akan bertambah parah dan bisa sembuh dengan sendirinya.
ADVERTISEMENT
Namun, jika Anda terkena infeksi flu, gejalanya biasanya akan semakin parah. Beberapa gejala lain yang mungkin dirasakan adalah demam, nyeri badan, dan rasa tidak nyaman di dada.
5. Dehidrasi
Dehidrasi adalah suatu kondisi ketika tubuh kehilangan cairan lebih dari asupan yang masuk. Kondisi ini dapat menyebabkan tenggorokan gatal. Karenanya, pastikan untuk minum air yang cukup setiap hari, terutama saat cuaca panas atau memiliki aktivitas fisik.
6. Refluks Asam
Refluks asam adalah kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan. Kondisi ini sering kali bisa menyebabkan sensasi terbakar pada tenggorokan disertai rasa gatal.
7. Efek Samping Obat
Beberapa obat dapat menyebabkan efek samping berupa tenggorokan gatal dan batuk kering. Salah satu obat yang umum menyebabkan kondisi ini adalah obat angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
ADVERTISEMENT
Obat Batuk Gatal Tenggorokan di Apotik
Seperti yang disebutkan sebelumnya, batuk dapat disertai dengan gejala lain, seperti gatal pada tenggorokan. Biasanya, batuk yang disertai gatal merupakan jenis batuk kering, meskipun tidak jarang batuk berdahak juga membuat penderitanya merasa gatal pada tenggorokan.
Pada dasarnya, batuk dan tenggorokan gatal dapat diatasi dengan minum obat batuk yang dijual bebas di apotek. Semua obat batuk bertujuan untuk meredakan atau mengurangi gejala batuk.
Berdasarkan cara kerjanya, ada empat golongan utama obat yang dapat digunakan untuk mengatasi batuk dan gatal di tenggorokan. Berikut beberapa jenis obat batuk gatal tenggorokan di apotik yang bisa dijadikan pilihan.
1. Obat Antitusif (Penekan Batuk)
Secara harfiah, antitusif berarti antibatuk. Menurut L. Padma dalam Current Drugs for the Treatment of Dry Cough (2013), obat golongan ini bekerja menghentikan batuk dan gatal dengan cara menekan refleks batuk pada sistem saraf pusat di otak. Contoh obat ini adalah Dekstrometorfan dan Noscapine.
ADVERTISEMENT
2. Obat Ekspektoran (Pengencer Dahak)
Sejatinya, ada dua kelompok obat yang termasuk pengencer dahak, yaitu ekspektoran dan mukolitik. Keduanya berbeda dalam hal mekanisme kerja, tapi sama-sama berfungsi mengencerkan dahak dan mempermudah pengeluarannya dari saluran napas.
Secara harfiah, ekspektoran berarti mengeluarkan sesuatu dari dada. Adapun mukolitik merupakan jenis obat yang bekerja dengan memecah dahak. Dari kedua golongan obat ini, ekspektoran paling banyak digunakan dalam produk obat yang dijual bebas.
Menurut National Health Service of United Kingdom, ekspektoran tidak menekan refleks batuk, melainkan bekerja dengan mengencerkan dahak sehingga lebih mudah dikeluarkan.
Obat golongan ini dapat mengiritasi lambung, sehingga harus diminum sesudah makan. Contoh obat ini yang bisa dibeli di apotek antara lain Bromheksin, Guaifenesin, Ambroksol, dan Karbosistein.
ADVERTISEMENT
3. Antialergi (Antihistamin)
Sebagai obat batuk, antihistamin bekerja dengan cara menetralkan alergi yang menyebabkan batuk. Histamin sendiri merupakan substansi yang diproduksi oleh tubuh sebagai mekanisme alami untuk mempertahankan diri atas adanya benda asing.
Selain berfungsi melawan alergi, antihistamin juga punya aktivitas menekan refleks batuk. Contoh obat golongan ini yang bisa dibeli di apotek adalah Chlorpheniramine Maleat, Difenhidramin, Doxylamin, dan Tripolidin.
4. Dekongestan (Pelega Hidung)
Sebenarnya, dekongestan tidak bekerja melawan batuk, melainkan untuk melegakan hidung tersumbat yang biasanya menyertai batuk dan tenggorokan gatal.
Dengan kata lain, jika tidak disertai dengan hidung tersumbat, sebaiknya tidak memilih obat batuk yang mengandung dekongestan. Contoh obat ini adalah Pseudoephedrine, Ephedrine, dan Phenylephrine.
Jika batuk dan gatal tenggorokan tidak kunjung sembuh, segera periksakan diri ke dokter agar mendapat penanganan yang tepat. Sebab, beberapa kondisi batuk dapat menjadi gejala suatu penyakit dan memerlukan pengobatan tertentu.
ADVERTISEMENT
Cara Mengobati Batuk Gatal Tenggorokan secara Alami
Selain penggunaan obat-obatan medis, ada beberapa cara alami yang dapat membantu Anda meredakan batuk dan tenggorokan gatal. Dikutip dari laman Healthline, berikut adalah beberapa cara mengobati batuk gatal tenggorokan secara alami.
1. Konsumsi Minuman Hangat dengan Madu dan Lemon
Madu memiliki sifat antimikroba dan anti-inflamasi yang membantu meredakan iritasi tenggorokan, sedangkan lemon mengandung vitamin C yang baik untuk sistem kekebalan tubuh Anda.
Biasanya, madu dan lemon sering digunakan sebagai campuran dengan air hangat untuk meredakan batuk dan tenggorokan gatal. Berikut cara membuatnya:
ADVERTISEMENT
Selain dijadikan minuman hangat, madu juga bisa dikonsumsi secara langsung. Pastikan Anda menggunakan madu murni tanpa campuran bahan lain. Untuk penggunaannya, Anda bisa mengonsumsi satu sendok makan madu murni secara langsung.
2. Konsumsi Teh Herbal
Teh herbal seperti teh peppermint, jahe, dan kamomil memiliki sifat anti-inflamasi, antioksidan, dan astringen yang dapat meredakan iritasi dan gatal tenggorokan.
Selain itu, teh herbal juga mampu merangsang sistem kekebalan untuk membantu tubuh Anda melawan infeksi penyebab tenggorokan terasa gatal.
Untuk memperoleh manfaatnya, Anda bisa mengonsumsi teh herbal hangat sebanyak dua gelas sehari. Konsumsi teh herbal juga membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi, sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan.
3. Berkumur dengan Air Garam
Berkumur dengan air garam hangat dapat membantu membersihkan lendir dan peradangan yang menyebabkan tenggorokan gatal. Selain itu, air garam hangat juga dapat meringankan iritasi pada tenggorokan. Berikut cara penggunaannya:
ADVERTISEMENT
4. Menggunakan Pelembap Udara
Jika tenggorokan gatal disebabkan oleh udara kering atau alergi, menggunakan humidifier atau pelembap udara dapat membantu meredakan gejala tersebut. Pelembap udara merupakan alat yang berfungsi untuk meningkatkan kelembapan di udara.
Uap yang dihasilkan pelembap udara mampu membuat tenggorokan Anda tidak terlalu kering saat bernapas. Udara yang lembap juga membantu menjaga agar lendir tidak mengering dan mengiritasi bagian belakang tenggorokan, yang bisa menyebabkan gatal atau batuk.
Untuk memperoleh manfaatnya secara maksimal, tambahkan beberapa tetes minyak kayu putih ke dalam pelembap udara. Kayu putih memiliki sifat antimikroba dan anti-inflamasi yang dapat membantu meredakan tenggorokan gatal.
ADVERTISEMENT
5. Istirahat yang Cukup
Istirahat yang cukup sangat penting untuk pemulihan tubuh. Hindari terlalu banyak berbicara atau berteriak yang dapat memperparah iritasi tenggorokan.
Selain itu, hindari paparan asap rokok dan polusi udara karena dapat memperburuk gejala batuk dan gatal tenggorokan.
Jika batuk gatal tenggorokan berlangsung lebih dari beberapa minggu atau disertai dengan gejala lain, seperti demam tinggi atau sesak napas, segera periksakan diri ke dokter. Kondisi ini bisa menandakan masalah kesehatan yang lebih serius dan memerlukan perhatian medis segera.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
Baca Juga: 6 Penyebab Batuk Kering Tak Kunjung Sembuh
(SFR)