Konten Media Partner

4 Posisi Tidur Saat Asam Lambung Naik, Mampu Redakan Gejala

4 November 2022 17:08 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bagaimana posisi tidur saat asam lambung naik? Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Bagaimana posisi tidur saat asam lambung naik? Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Penting untuk memperhatikan posisi tidur saat asam lambung naik, tujuannya agar gejala dari penyakit ini tidak muncul atau meningkat di malam hari ketika tidur. Terlebih, ketika asam lambung meningkat, tidur menjadi tidak nyaman dan sering terbangun di malam hari.
ADVERTISEMENT
Kunci untuk mengendalikan gejala dari asam lambung ini adalah menjaga tempat asam lambung atau perut. Jadi, pastikan perut berada pada posisi yang nyaman saat tidur. Lantas, apa posisi tidur saat asam lambung naik yang direkomendasikan? Simak informasinya pada artikel di bawah ini.

Posisi Tidur Saat Asam Lambung Naik

Asam lambung adalah kondisi di mana perut terasa seperti terbakar di dada akibat asam lambung naik ke kerongkongan. Adapun beberapa gejala yang akan dialami ketika asam lambung naik, mulai dari sensasi mengganjal di kerongkongan, sakit pada area ulu hati, sakit tenggorokan yang tidak kunjung hilang, hingga mual dan muntah.
Menurut laman Mayo Clinic, gejala-gejala tersebut semakin besar dirasakan jika memasuki malam hari. Bahkan tidak sedikit pengidap asam lambung yang batuk-batuk dan tersedak ketika tidur. Kondisi ini akan mengganggu, karena dapat menyebabkan pengidapnya sulit untuk tidur.
ADVERTISEMENT
Lantas, posisi seperti apa yang cocok ketika asam lambung sedang naik? Menyadur laman Everyday Health, berikut informasinya.
Posisi tidur pengidap asam lambung. Foto: Unsplash

1. Tidur dengan posisi miring ke kiri

Posisi tidur yang tepat ketika asam lambung naik adalah tidur dengan posisi miring ke kiri. Menurut laman Cleveland Clinic, kondisi ini disarankan agar risiko refluks asam lambung mencapai tenggorokan berkurang, sehingga munculnya gejala batuk atau tersedak pun mereda.
Sebaliknya, pengidap penyakit asam lambung perlu menghindari posisi tidur menghadap kanan. Sebab, tidur ke kanan dapat merelaksasi otot sfingter, sehingga dapat meningkatkan risiko refluks isi lambung.

2. Mengangkat kepala ketika berbaring

Posisi selanjutnya, yakni meninggikan kepala sebanyak 15-20 cm. Untuk lebih maksimal, tinggikan kepala bisa menggunakan bantal wedge. Bantal berbentuk trapesium siku-siku tersebut didesain untuk mendukung kualitas tidur seseorang.
Berbeda dengan bantal kepala biasa, wedge pillow dapat mengakomodasi kepala, leher, hingga punggung di bagian atas. Bentuk bantal wedge sendiri memungkinkan tubuh bagian atas berposisi lebih tinggi daripada lambung. Tidak hanya itu, bantal wedge juga bisa membantu mengurangi tekanan pada perut.
ADVERTISEMENT

3. Hindari tidur telentang

Posisi selanjutnya adalah menghindari tidur telentang. Untuk beberapa kondisi, tidur telentang memang memiliki banyak manfaat, tapi posisi ini tidak disarankan dilakukan oleh pemilik maag.
Perlu diketahui, tidur telentang dengan posisi kepala datar dapat mendorong asam lambung naik ke kerongkongan. Kondisi ini semakin lebih berisiko jika dialami oleh seseorang yang mengalami obesitas.

4. Memperhatikan waktu tidur yang tepat

Selain memperhatikan posisi tidur, perbaiki juga waktu tidur. Menurut laman Healthline, pengidap maag perlu menunggu setidaknya 3-4 jam setelah makan sebelum akhirnya pergi untuk tidur.
Dengan memperhatikan jangka waktu tersebut, perut memiliki kesempatan dalam memproses makanan dan memindahkannya melalui sistem pencernaan. Selain itu, usahakan juga untuk mengurangi porsi makan malam agar lebih kecil dan ringan.
Tidak hanya posisi tidur, suasana kamar tidur juga penting untuk diperhatikan. Disarankan untuk menciptakan suasana kamar tidur yang nyaman, dingin, dan tenang. Dengan begitu, tubuh pun bisa menjadi lebih rileks dan mudah tidur serta mengurangi risiko munculnya gejala-gejala asam lambung.
ADVERTISEMENT

Apa yang Tidak Boleh Dilakukan Penderita Asam Lambung?

Apa saja makanan yang tidak boleh dikonsumsi oleh penderita asam lambung? Menyadur laman Hopkins Medicine, berikut informasinya.

1. Mengonsumsi kafein

Kafein adalah minuman yang memang dianjurkan untuk tidak dikonsumsi oleh pengidap maag. Sebab, kafein diketahui dapat melemahkan otot pada katup kerongkongan bagian bawah. Akibatnya, asam lambung bisa naik kembali ke kerongkongan dan memicu gejala asam lambung yang mengganggu.
Tidak hanya melemahkan otot esofagus, kafein juga dapat merangsang produksi cairan asam lambung. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan hormon gastrin, yakni hormon yang berfungsi merangsang lambung untuk menghasilkan asam lambung.

2. Buah citrus

Laman American College of Gastroenterology menyatakan bahwa asam yang ada pada buah sitrus dapat mengiritasi kerongkongan dan lambung. Tidak hanya itu, rasa asam buah citrus juga bisa melemahkan otot esofagus, sehingga asam lambung lebih mudah naik.
ADVERTISEMENT

3. Makanan pedas

Pantangan yang sebaiknya dihindari adalah mengonsumsi makanan pedas yang dapat menyebabkan asam lambung naik. Perlu diketahui, cabai mengandung zat pemberi rasa pedas bernama capsaicin.
Zat tersebut bisa memperparah iritasi lambung. Oleh karena itu, jika dikonsumsi terus-menerus, kondisi ini bisa menyebabkan lambung mengalami luka yang cukup parah dan tidak berfungsi dengan semestinya.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(JA)