Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
5 Ciri-Ciri Tetanus yang Perlu Diketahui Beserta Penyebabnya
27 Oktober 2022 19:13 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Seperti yang diketahui, seseorang yang memiliki luka terbuka berpotensi terinfeksi bakteri melalui lukanya tersebut. Apabila bakteri berhasil masuk, spora tersebut akan berkembang dan memproduksi racun berbahaya. Lebih lengkapnya, artikel ini akan membahas ciri-ciri tetanus hingga penyebabnya.
Ciri-Ciri Tetanus
Menurut laman Centers for Disease, tetanus adalah penyakit serius yang terjadi pada sistem saraf karena infeksi bakteri Clostridium tetani. Penyakit ini juga bisa disebut dengan lockjaw.
Waktu rata-rata dari infeksi hingga munculnya tanda dan gejala adalah 10 hari. Nantinya, masa inkubasi dapat berkisar 3 hingga 21 hari. Selama masa inkubasi tersebut, tanda dan gejalanya muncul secara bertahap, kemudian semakin memburuk selama dua minggu.
Penyakit tetanus itu sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, mulai tetanus umum, tetanus lokal, tetanus sefalik, tetanus neonatal. Menyadur laman Healthline, berikut penjelasan singkatnya.
ADVERTISEMENT
Ingin tahu apa saja ciri-ciri tetanus yang dialami? Simak informasinya berikut ini, seperti yang dikutip dari laman National Health Service dan Kementerian Kesehatan RI.
1. Otot rahang kaku
Gejala pertama yang dialami adalah otot rahang yang menjadi lebih kaki. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi bakteri, sehingga otot yang berfungsi untuk menggerakan rahang mengalami kontraksi.
ADVERTISEMENT
2. Kesulitan untuk menelan
Tidak hanya otot rahang kaku saja, gejala tetanus juga menyebabkan leher hingga kerongkongan mengalami gangguan. Kondisi ini terjadi karena penyebaran bakteri yang sudah berada di leher dan kerongkongan, akibatnya pengidap tetanus pun sulit untuk menelan makanan yang dikonsumsi.
3. Demam
Menyadur laman Centers for Disease Control and Prevention, pengidap tetanus juga mengalami demam yang menandakan bahwa sistem imun pada tubuh sedang melawan infeksi pada tubuh. Tidak hanya demam saja, tetanus juga bisa mengeluarkan keringat.
4. Otot pada wajah dan leher mulai kaku
Selain rahang, otot pada wajah dan leher juga mulai kaku. Kondisi ini menyebabkan seseorang tidak dapat berekspresi dengan normal. Nantinya, penyebaran bakteri ini akan menyebar pada bagian leher yang menyebabkan leher menjadi lebih kaku.
5. Perut keras ketika disentuh
Gejala lain dari penyakit tetanus adalah perut yang terasa keras lagi-lagi disebabkan oleh bakteri yang mulai menyebar ke bagian perut, sehingga otot di sekitar perut pun menjadi lebih tegang.
ADVERTISEMENT
Penyebab Penyakit Tetanus
Menurut Mayo Clinic, penyebab utama dari tetanus adalah infeksi bakteri Clostridium tetani. Spora dari bakteri dapat berkembang biak hampir di mana saja, terutama di tanah, debu, hingga kotoran binatang.
Jadi, seseorang yang memiliki luka terbuka berpotensi mengalami infeksi karena spora bakteri. Setelah spora tersebut sudah masuk ke dalam luka, bakteri dapat berkembang memproduksi racun berbahaya, yakni tetanospasmin. Racun tetanospasmin dapat merusak sistem saraf yang mengontrol otot.
Tidak hanya itu, tetanospasmin berpotensi mengganggu sinyal perjalanan dari otak ke saraf di sumsum tulang belakang, kemudian otot, sehingga menyebabkan kejang otot dan kekakuan. Oleh karena itu, penting untuk membersihkan luka secara menyeluruh untuk mencegah berkembangnya infeksi.
ADVERTISEMENT
Berapa Lama Penyakit Tetanus Bisa Sembuh?
Infeksi tetanus yang tidak ditangani dengan tepat dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya. Oleh karena itu, penting untuk mengobati gejala penyakit tetanus , agar bakterinya tidak berkembang ke bagian tubuh yang lainnya. Sebab, bakteri tetanus dapat merusak saraf yang mengendalikan otot-otot.
Namun, tidak perlu khawatir, sebab tetanus tidak menular dan dapat dicegah penularannya dengan memberi vaksin tetanus. Sayangnya, tetanus tidak mengalami kekebalan alami, sehingga pengidapnya bisa kembali lagi terinfeksi di kemudian hari.
Berbicara tentang vaksin, tetanus memang bisa dicegah dengan menggunakan vaksin. Vaksin tersebut terbagi menjadi berbagai usia, mulai dari vaksin untuk anak-anak, anak yang berusia 7-18 tahun, vaksin dewasa berusia 19 tahun ke atas, hingga vaksinasi selama kehamilan.
ADVERTISEMENT
Untuk menyembuhkannya, pengidap tetanus dapat mengonsumsi beberapa obat-obatan, namun penyembuhannya memang memakan waktu beberapa minggu bahkan hingga beberapa bulan.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(JA)
Live Update